53
"Ya?"
Aku memandang cowok di hadapanku dengan seksama. Telinga diberi anting, pakai kalung perak, cincinan juga, tipe-tipe badboy yang biasa ada di novel-novel kesukaanku. Ternyata beneran ada di dunia nyata. Vibesnya beda sekali dilihat dari dekat.
Hampir saja aku ketahuan senyum-senyum sendiri sembari memandang penampilannya. Sementara yang dipandang malu-malu kucing hendak bicara apa padaku. Berulang kali tangannya mengusap kepala belakangnya guna menghilangkan rasa gugupnya.
Kuulas senyum tipis. "Ada apa?" Ulangku dengan pertanyaan berbeda. Dia tersadar dari lamunannya, beralih menatapku dengan sudut bibir berkedut menahan senyum.
"Anu ... mau ngembaliin ini."
Dia menyerahkan pulpen yang kupinjami tadi kepadaku. Aku enggan menerimanya sebab aku memberikan benda itu padanya. Kenapa malah dikembalikan? Bukannya kata temannya, dia suka sekali menghilangkan pulpennya? Sekarang kukasih, barangkali awet kalau dikasih oleh orang yang berbeda.