46. Kecewa
"Jawab aku, Bu!"
Aku dan kedua orang tuaku kompak menatap orang tua Ramdan dengan tatapan sulit dibaca. Kubilang juga apa. Berani macam-macam sama denganku, aku tidak akan tinggal diam. Terlebih hal ini menyangkut pernikahanku. Sepertinya Ramdan juga tidak tahu kalau orang tuanya berusaha misahin dia dari aku.
Kusimpan ponselku ke dalam saku celana. Tinggal menunggu mereka berdalih dengan rekamanku barusan. Memikirkan beragam alibi masuk akal yang bisa diterima oleh kita. Tapi, maaf. Aku tidak akan tertipu lagi, mertuaku sayang.
Junar menyikut lengan Lulu, menyuruhnya untuk angkat bicara. Aku tau jika mereka sama-sama kebingungan karena tak menduga hari ini akan terjadi juga. Ramdan juga terus memojokkan isteri dan orang tuanya lewat tatapan matanya. Aku tidak bisa bantu banyak.
"Itu—"
