47. Usaha yang Sia-Sia
Ramdan mampir ke masjid terdekat untuk meredakan gemuruh dadanya sekaligus memikirkan bagaimana cara membujuk Nufus kembali ke rumah. Ia tak akan pulang jika Nufus tidak pulang. Hatinya diliputi rasa cemas dan bersalah yang berlebihan. Ramdan takut hilang kendali jika memilih tuk menetap di rumah orang tuanya. Melihat wajah mereka yang membuatnya muak.
Ya Allah, bolehkah Hamba meminta Nufus untuk tidak pergi? Hamba pernah menjanjikannya untuk bahagia, batinnya berdoa dengan kedua tangan menengadah.
Kali ini saja Ramdan ingin orang tuanya berhenti mencampuri rumah tangganya. Tak bisakah mereka mengerti? Terutama Junar. Mereka sama-sama perempuan, seharusnya Junar tau bagaimana rasanya dibohongi oleh mertuanya sendiri. Pasti kecewa sekali. Orang yang selama ini dianggap seperti ibu kandung sendiri, bersedia merawat dan menyayanginya sepenuh hati, ternyata menyuruhnya untuk meninggalkan anak kandungnya sendiri. Sungguh munafik.