50. Sesi Curhat Dadakan
"Bisa-bisanya lo mikir sampai sono."
Aku dan Naya tertawa terbahak-bahak usai aku bercerita bagaimana aku bisa kabur dari suamiku. Sekarang aku sedang berada di Zumba Produser, menemui Naya yang lagi kerja. Rumahnya dikunci tadi. Cuma ada kakaknya di rumah Naya, mana mungkin aku bertandang ke sana. Lebih baik aku ke sini saja.
"Untung aku gerak cepet. Coba kalau terlambat dikit aja kayaknya aku bakal ditahan gak boleh keluar rumah." Kami berdua tertawa sejenak.
"Iya, sih bener. Suami lo makin lama makin menjadi ya." Aku mengangguk setuju.
Kuaduk minuman cokelat dengan sedotan hitam hingga es yang di dalamnya seakan menyatu. Bingung juga mau ngapain pergi ke tempat kerjanya Naya. Untung Arqom mengijinkanku datang ke sini meski aku bukan pegawainya. Setidaknya aku punya tempat untuk melarikan diri dari Ramdan. Suamiku tidak akan tahu aku berada di sini.