49. Kedatangan Tamu
Aku terbangun dari mimpi saat bunyi ketukan pintu kian mengeras dan tak berhenti. Badanku terasa pegal, terutama bagian leher. Sepertinya aku salah mengambil posisi tidur.
Sembari menggeliat pelan dan mengumpulkan kesadarannya, aku membiarkan si tamu sesuka hati mengetuk pintu kos-anku. Untung aku sempat menguncinya dari dalam tadi. Bagaimana jika tiba-tiba ada maling masuk saat aku sedang tertidur pulas? Aku bergidik ngeri membayangkannya.
TOK! TOK! TOK!
"Sebentar, Ya Allah. Sabar!!"
Aku beranjak bangkit dari atas kasur, membukakan pintu untuk si tamu dengan mata sayu. Sosok wanita paruh baya tertangkap indra penglihatanku. Hampir saja aku salah mengira jika yang datang adalah ibu kos-an, ternyata mamaku. Tunggu! Mengapa mama tau alamat kos-anku?