Chereads / KESALAHAN NICK / Chapter 8 - Cerita 8

Chapter 8 - Cerita 8

"emangnya kau bisa masak?" tanya juwita lia pura-pura berkata meremehkan, padahal dia tetap duduk dengan manis menunggu nikolas selesai menghidangkan masakannya.

Menunya tidak banyak, tapi cukup membangkitkan selera, ada sub sayur wortel kentang dan macaroni,  ada ayam goreng dan perkedel kentang  serta telur rebus. masih dengan gaya meremehkan yang dibuat-buat juwita lia mengambil sendok.

"boleh ku cicipi?" tanya juwita tapi tanpa menunggu persetujuan nikolas dia langsung mencicipi masakan itu.

"pakai piring julia.. jangan langsung mencicipi dari.." protes nikolas tapi tak dilanjutkan, karena dia telah terpesona melihat juwita lia yang sedang mencicipi masakannya. Dia sebenarnya deg-degan sekaligus penasaran dengan pendapat juwita lia tentang masakannya, makanya dia tak peduli lagi pada ketidak sopanan juwita lia.

"ehm.. masakanmu boleh juga.. kupikir kau hanya anak manja yang makannya selalu disuapin" puji juwita lia dengan tulus, mendengar itu hati nikolas langsung lega, dan dia tersenyum.

"ya sudah sekarang makan dulu, mana piringnya aku ambilkan nasi.." kata nikolas tenang, dalam hatinya dia sedang berbunga-bunga tapi tak ingin hal itu terlihat. Mendengar itu juwita lia bukannya memberikan piring, dia malah berdiri dan mengambil sesuatu dari lemari.

"maaf ya.. bukannya aku nggak suka masakanmu.. tapi kau lupa kalau aku ini seorang artis, jadi aku nggak boleh makan kayak gitu untuk sarapan." kata juwita lia, dan dia mengambil baskom kemudian memasukkan sarapannya kedalam baskom itu. oatmeal itu sarapannya juwita lia.

"sarapanku setiap hari ini, selain bagus untuk diet, ini juga bagus untuk kesehatan jantung dan usus.." juwita menjelaskan dan mulai meramu sarapannya. Nikolas yang mendengar penjelasan juwita lia itu hanya terdiam seperti orang bodoh dan dengan pasrah melihat apa yang dilakukan juwita lia.

"selamat makan.." kata juwita lia tersenyum puas karena merasa seperti berhasil mengerjain nikolas.

"lia.. kenapa nggak kasih tahu kalau sarapanmu hanya itu... kamu nggak kasihan padaku?.. aku yang belum tidur sejak kemarin harus kepasar pagi -pagi, dan pulangnya juga aku harus memasak untukmu.. tapi nyatanya?!" keluh nikolas karena semua usahanya sia-sia. Juwita lia hampir tersedak mendengar keluhan nikolas itu, dia tertawa.

"siapa yang menyuruhmu.. itukan keinginanmu sendiri. Kenapa? ingin terlihat hebat?.. Berusaha menebar pesona.. sayang sekali aku tak mempan dengan pesonamu.. kasihan ya" kata juwita lia bergaya menggoda, dan nikolas jadi tertawa mendengarnya, suara tawanya menawan dan maskulin, dalam hatinya juwita lia kembali terpesona karenanya.

"ya sudah.. ini pertama kali sekaligus yang terakhir aku memasak untukmu, ternyata pesonaku saat memasak tidak bisa membuatmu terpikat" kata nikolas pura-pura terdengar sedih.

"jangan sedih gitu dong, aku akan kasih kamu kesempatan buat masak makan siang, kalau makan siang aku nggak harus makan makanan diet.."

"nggak.. nggak mau.. masakanku hanya untuk sarapan, kalau makan siang silahkan kau makan direstoran" kata nikolas jadi cemberut, tapi kemudian dia tersenyum bahagia dengan keakraban mereka pagi ini.

Karena gosip dan kasus yang menimpa juwita lia belum mereda, maka seharian itu dia hanya tinggal didalam rumah saja,  setelah sarapan dan setelah membantu nikolas membersihkan dapur serta rumahnya, dia keruang olahraga untuk melenturkan kembali otot-ototnya yang tidak digerakkannya hampir sekitar dua minggu karena mengurus ibunya yang sakit dan akhirnya meninggal. setelah berolah raga sekitar tiga jam juwita lia kemudian kekamarnya mengeringkan keringatnya baru kemudian dia mandi.

Berbeda dengan nikolas, setelah dia selesai membersihkan dapur serta rumah dia langsung kekamarnya untuk tidur. Itu dia lakukan bukan karena malas, tapi karena dua hari terakhir ini nikolas belum sempat tidur. Demi untuk memecahkan dan mencari bukti kasus yang menimpa juwita lia membuatnya harus mengorbankan waktu tidur dan kerjanya, sehingga setelahnya dia jadi harus bekerja extra agak bisa menyelesaikan pekerjaannya yang telah jatuh tempo.

Nikolas yang biasanya tinggal sendirian didalam rumahnya merasa terganggu dengan suara hp yang berbunyi terus menerus, itu seperti sebuah jam weker yang berusaha membangunkannya. Dari nada deringnya dia tahu itu bukan hpnya.

"lia.. hpmu berbunyi.. diangkat dong.." teriak nikolas malas, tapi sepertinya tak ada gerakan ataupun niat dari juwita lia untuk mengangkat telpon itu, hp itu masih saja terus berbunyi. maka dengan malas nikolas keluar dan mencari dimana hp itu.

"halo.." sapa nikolas dengan suara berat karna kantuk mengangkat hpnya juwita lia.

"eh pak nick, selamat pagi pak.. maaf kalau mengganggu.. saya manager juwi, bisa saya bicara dengan juwi pak?" kata orang diseberang, yang ternyata adalah managernya juwita lia.

"iya kau mengganggu.. lia sedang tidur" jawab nikolas seenaknya tanpa mencari tahu dimana juwita lia.

"eh maaf pak.. jam segini juwi masih tidur?"

"emang kenapa kalau jam segini dia masih tidur? Mungkin saja dia capek atau kurang tidur" kata nikolas balik bertanya, dia yang masih mengantuk berat merasa aneh dengan pertanyaan orang itu. sementara lawan bicaranya langsung sadar dan tersipu merasa jadi pengganggu, Padahal sebenarnya dia salah mengartikan perkataan nikolas itu.

"eh.. iya nggak masalah pak nick, maafkan saya karena telah mengganggu pak nick dan juwi.." kata manager juwita lia itu. mendengar itu akal sehat nikolas telah kembali, dia langsung sadar kalau dia telah salah bicara barusan, tapi dia tak berniat memperbaiki perkataannya.

"ehm.. ada yang bisa dibantu?" tanya nikolas, dia berjalan mencari juwita untuk memberikan hpnya.

"iya pak nick..,kalau pak nick bisa.. saya hanya mau minta tolong pak untuk disampaikan ke juwi. siang ini juwi di tunggu dikantor, ini soal revisi iklan shampo yang dibintangnya" kata manager juwita lia agak takut, bagaimanapun juga dia sedang berbicara dengan nikolas pengusaha yang disegani orang banyak.

"ehm.. hanya itu yang mau disampaikan?"

"iya pak nick hanya itu.. terima kasih ya pak. Dan sekali lagi mohon maaf karena telah mengganggu kalian" Kata manager juwita kemudian mengakhiri pembicaraan mereka. nikolas yang mencari juwita lia akhirnya mengetahui kalau juwita sedang mandi dikamar mandi yang ada dikamarnya,  makanya dia tidak bisa mendengar bunyi hpnya.

Dan saat nikolas hendak keluar dari kamar juwita lia, dia melihat meja rias juwita lia dan jadi penasaran dengan semua yang ada disana. Satu -satu dipegangnya kosmetik-kosmetik itu, diperhatikannya dan diciumnya, Dan saking seriusnya tanpa dia sadari ternyata juwita lia telah berdiri dibelakangnya mengerutkan alisnya sedikit merasa aneh dengan yang dilakukan nikolas itu.

"Heiii.. apa yang kau lakukan dikamarku dan didepan meja riasku!!" perkataan juwita lia mengejutkan nikolas, masih memegang salah satu kosmetik dia berbalik dan tersenyum pada juwita lia, di wajahnya tidak terlihat kalau dia merasa bersalah ataupun menyesal.

"maaf aku hanya penasaran" kata nikolas, sambil menyerahkan kosmetik yang dipegangnya.

"niko.. jangan bilang kau penasaran ingin mencoba barang-barang itu?!"