"hei.. ternyata kau disini niko.. Ayo.. ku antar kau pulang.." kata orang yang menepuk pundak nikolas tadi. ternyata itu orang itu adalah sepupu nikolas yaitu deybie. Deybie telah mencari nikolas kemana-mana karena diminta bibinya, ibu nikolas yang terlalu kwatir pada putranya. Deybie datang ke bar itu ditemani sahabat kentalnya julia, gadis yang cantik, anggun dan sangat menawan. Sebenarnya julia agak takut datang ke bar, selain karena usianya yang baru mau menginjak 17 tahun, dia juga takut karena tempat itu banyak orang mabuk.
Deybie dan julia awalnya tidak diijinkan masuk ketempat itu karena belum cukup umur, tapi karena mereka beralasan untuk membawa pulang sepupunya yang mabuk, juga karena petugas yang menjaga pintu itu terlalu terpesona dengan senyum julia, akhirnya mereka diijinkan masuk juga. Julia jadi setuju datang menemani deybie ketempat ini karena saat dia sedang bersama deybie, dia melihat ibunya nikolas datang memohon pada deybie untuk membantunya mencari anaknya. rasa kwatir dan rasa sayang ibunya nikolas itu membuat julia ingat pada ibunya sendiri. selain itu juga julia sudah beberapa kali melihat nikolas dan sedikit simpati pada cowok itu, orangnya pinter, tampan, juga populer, tetapi selalu terlihat penyendiri, dia terlihat berusaha keras untuk menjadi orang yang mudah bergaul dan disukai orang banyak. Dan walaupun julia tak pernah diperhatikan oleh nikolas tapi secara diam-diam julia mulai mengagumi nikolas.
"dua hari ini kau tinggal dimana.. kamu kabur ya dari rumah?.. biasanya kamu jarang sekali keluar dari kamarmu, tapi kenapa sekarang berada di tempat ini.." tanya deybie lagi. Nikolas dengan perlahan melihat kearah sepupunya, tak sengaja dia juga melihat julia yang berdiri disamping sepupunya itu, DEG.. nikolas jadi terpesona pada paras cantik julia, matanya biru seperti langit, dikelilingi bulu mata yang lentik dan alis yang hitam teratur rapi, kulit wajahnya yang putih mulus, dengan bibir merah muda merekah, "apakah dia ini malaikat?" pikir nikolas, dan sesaat dia melupakan masalahnya. julia juga melihat ke nikolas, tapi dia sedikit kaget dengan keadaan nikolas saat itu, dia terlihat kusut, berantakan dan agak mabuk, rasa simpati julia langsung hilang, "aku tahu keluarganya sedang bermasalah, tapi kenapa dia harus terlihat seperti ini, apa hanya segini kemampuannya menghadapi masalah.." pikir julia, matanya tak bisa menyembunyikan rasa kecewanya. bersamaan itu nikolas menyadari perubahan tatapan gadis itu padanya, dia melihat tatapan itu seperti meremehkan dan merasa jijik padanya, seketika kegelapan dengan cepat melingkupi wajah nikolas, senyumnya yang merekah langsung hilang, dia tersinggung dan hatinya berdenyut sakit, kemudian dia kembali memesan segelas bir lagi.
"niko, kau dengar tidak apa yang aku katakan, ayo pulang.., ibumu sangat kwatir padamu.." kata deybie dan berusaha mengajak nikolas pulang, tapi ajakan deybie itu diabaikannya, didorongnya deybie untuk menjauh darinya.
"buat apa kwatir padaku, lebih baik kau kwatir pada temanmu itu, sepertinya dia belum cukup umur dan terlihat takut berada ditempat ini" dan sekali lagi nikolas melirik julia, walaupun dia terpesona pada gadis itu tapi dia sakit hati dengan cara gadis itu melihatnya.
"sahabatku cantik kan.. namanya julia, dia baru saja memenangkan kontes putra-putri kota kita, dia juara satu loh.." kata deybie mempromosikan sahabatnya, wajah nikolas sesaat menjadi pucat, dia ingat dengan berita tentang wanita selingkuhan ayahnya yang katanya bertemu ayahnya saat mengikuti acara kontes kecantikan.
"apa dia selingkuhan ayahku?" tanya nikolas, tapi deybie langsung memukul kepalanya,
"enak saja.. selingkuhan ayahmu itu umurnya setahun lebih tua dari kami, pelacur itu ikut kontesnya setahun yang lalu..dan dia juga tidak secantik sahabatku.." deybie kesal pada nikolas yang meremehan sahabatnya,
" oh sory.." kata nikolas, dia tersenyum kecut, walau dia meminta maaf tapi dalam hatinya nikolas berkata mereka semua sama saja, pelacur berwajah malaikat, dia melirik julia sekali lagi dan dia mendapati julia sedang meliriknya dengan tatapan meremehkan sama seperti yang sebelumnya, hal itu langsung membuat darah nikolas mendidih.
"sahabatku itu cewek baik-baik tahu.. dia pinter, berbakat dan hebat.. impiannya aja ingin jadi miss universe. jadi.. jangan kau sama kan dengan pelacur itu.." kata deybie lagi, tapi perkataannya itu dianggap angin lalu oleh nikolas, Dia berbisik pada sahabatnya andre dengan niat jahat dikepalanya.
"ndre, obat perangsang barang bukti millik kakakmu dulu, kau bawa nggak sekarang?" bisik nikolas
"iya ada.. kenapa?" andre balas berbisik.
"berikan padaku" kata nikolas lagi,
"buat apa?"
"sudah.. berikan saja padaku, atau perbuatanmu yang dulu itu kulaporkan pada kakakmu.." nikolas memaksa, dan obat perangsang itu akhirnya berpindah tangan, andre sebenarnya sedikit ragu pada sahabatnya, tapi dia tak ingin nikolas menjadi marah dan mengamuk ditepat itu.
"bie.., karena kalian sudah berada disini, bagaimana kalau pesan minum?.. aku yang traktir" kata nikolas pada sepupunya, dia tersenyum membujuk.
"niko.. aku kesini untuk membawamu pulang rumah, bukan untuk minum.." kata deybie serius.
"ayolah bie.. temani aku sebentar saja..aku ingin minum bir beberapa gelas lagi.. dan setelah itu aku janji kita langsung pulang. lagipula bukankah selama ini kau selalu penasaran dengan rasa wine? jangan kwatir mabuk, karena ada andre yang akan menjaga kita..dia tidak akan minum hari ini.." kata nikolas tersenyum meyakinkan sepupunya. Deybie melihat ke andre dan andre mengiyakan perkataan nikolas.
"pesanlah.. dan temani aku minum disini, aku hanya ingin menghilangkan beban pikiranku saja.." kata nikolas lagi dengan wajah memohon.
"julia juga.. silahkan pesan kalau kau ingin minum sesuatu.." deybie menatap sahabatnya itu untuk meminta ijin memesan minuman, dan dengan menganggukkan kepala julia mengiyakan. Tapi dia sendiri hanya memesan jus jeruk, sedangkan deybie memesan wine seperti yang selalu ingin dicobanya. diam-diam nikolas tersenyum puas karna rencana jahatnya berjalan lancar.
Di dalam minuman jus jeruk pesanan julia dengan tidak terlihat oleh siapapun nikolas memasukkan obat perangsang kedalamnya. Dia telah berniat melampiaskan semua kemarahan dan rasa sakit hatinya pada julia. seminggu ini dia sakit hati melihat tatapan orang-orang yang terlihat kasihan padanya, harga diri dan egonya seakan direndahkan. dan saat dia melihat tatapan julia tadi yang meremehkan itu, rasa marah dan sakit hatinya seakan kembali menghajar egonya lebih keras, dan juga ditamba pengaruh alkohol membuatnya jadi gelap mata.
Saat nikolas melihat obat itu mulai bekerja pada julia, dia meminta andre untuk menjaga deybie yang mulai mabuk, sedangkan dia akan mengantar julia pulang. andre sebenarnya sudah sadar dengan niat jahat nikolas tapi ketika dia ingin mencegah itu, deybie terus saja menahannya dan terus saja memintanya membelikan wine, sehingga perhatian andre jadi teralihkan. dan akhirnya dengan pasrah andre hanya bisa memandangi kepergian nikolas dan hanya bisa berharap semoga sahabatnya itu tak akan berbuat hal gila.