"julia.." panggil nikolas dan dia langsung berdiri dari tempat duduknya, suaranya hampir berbisik, tapi ternyata bisa di dengar oleh pemilik nama itu. juwita lia yang sedang menahan marah dan kecewanya, sedikit kaget karena ada yang memanggil nama aslinya. Diapun mencari siapa yang memanggilnya itu. DEG.. dia kaget dan terpana memandang orang itu, tapi kemudian mata biru indahnya jadi membara penuh amarah, dan dengan cepat tubuhnya telah bergerak menuju nikolas dan memukulnya dengan membabi buta,
"DASAR KAU MANUSIA SIALAN!! Dari Mana Saja Kau!! Kenapa Tidak Mati Saja!!" teriak julia mengeluarkan semua kemarahan yang telah lama dipendamnya. Nikolas yang kaget dengan serangan julia itu tidak berusaha melarikan diri, dengan pasrah dia diam menerima semua pukulan kemarahan julia.
Semua orang yang melihat kejadian itu awalnya mereka terpana, tapi sesaat kemudian mereka sadar dan berusaha memisahkan julia dari nikolas. Sakti dengan sigap menarik nikolas keluar dari ruangan itu, dia sama bingungnya dengan semua orang.
"nick apa yang terjadi? Apa yang telah kau lakukan sehingga juwi marah seperti itu?.." tanya sakti, tapi nikolas tak menjawab, dia hanya melepaskan tangan sakti yang memegangnya dan merapikan rambutnya yang acak-acakan karena ditarik oleh julia tadi, sebuah senyuman terlihat diwajah cueknya.
"wooi ada apa sih? bukannya marah kenapa kau tersenyum.." sakti menepuk pundak nikolas sangat penasaran dengan sikap sahabatnya. Tapi nikolas bukannya menjawab pertanyaan itu, malahan senyuman tipisnya menjadi semakin lebar, dan dia terlihat begitu bahagia.
"itu bukan urusanmu.." kata nikolas sambil melirik sahabatnya dengan sikap genit, melihat itu sakti jadi bergidik ngeri. Dan nikolas berjalan mendahului sakti untuk kembali ke mobil mereka.
"nick tunggu... heeiii.." sakti berjalan cepat mengejar nikolas, tapi tiba-tiba nikolas berhenti, dan sakti hampir menabraknya.
"ada apa nick.." tanya sakti kembali bingung dengan sikap sahabatnya. Tapi lagi-lagi nikolas tak menjawab pertanyaan sakti, dia hanya memutar arah jalannya.
" mau kemana nick..heeiii..nick.." sakti berusaha menahan pundak nikolas tapi tak sempat karena nikolas pergi dengan langkah panjangnya. Sakti ingin mengatakan kalau nikolas salah jalan, diarah yang dia tuju itu banyak wartawannya, tapi sudahlah pikir sakti, anak itu bukan baru sekarang bertemu wartawan pikirnya lagi. Dengan pasrah dia mengikuti arah jalannya nikolas.
Sakti semakin bingung dengan sikap sahabatnya, nikolas yang selalu berusaha menghindari wartawan, tapi kali ini dia berjalan menuju wartawan padahal dia tahu kalau orang-orang itu adalah wartawan, dan juga sepertinya dia berusaha menarik perhatian mereka, dari jauh sambil mengerutkan alisnya sakti memperhatikan apa yang akan dilakukan sahabatnya itu.
Sementara itu para wartawan yang melihat nikolas menuju ke arah mereka terlihat mulai waspada, hampir sebagian besar mereka tahu siapa nikolas, pengusaha sukses yang paling sulit untuk diajak wawancara, jadi saat dia sedang berjalan menuju mereka dan sepertinya ingin mengatakan sesuatu pada mereka, maka tanpa dikomando para wartawan itu telah berdiri berbaris didepan nikolas, siap dengan alat rekam dan kamera mareka.
"halo semua... saya akan berbicara ditempat ini atas nama pacar saya, Julia.. ah.. nama artisnya juwita lia.." kata nikolas membuka pembicaraannya, dan wartawan langsung heboh dengan pernyataan nikolas itu.
"jadi.., saya sebagai pacarnya juwita lia mengatakan kalau semua isu yang tersebar tentang pacar saya, semua itu adalah kebohongan, dan saya bisa menjamin kalau pacar saya itu tak mungkin selingkuh, lagi pula bukankah saya jauh lebih ganteng dari orang itu.." nikolas coba bercanda tapi terdengar garing, dan para wartawan semakin gempar, ada yang percaya tapi banyak juga yang tidak percaya.
"maaf ya pak nick.. tapi selama ini tak pernah ada kabar ataupun gosip tentang hubungan kalian, sedangkan dengan orang itu, wartawan pernah beberapa kali melihat mereka bersama, juga kesaksian dari beberapa pemilik toko yang mengakui kalau orang itu pernah membeli barang-barang yang dipakai juwita lia" kata salah seorang wartawan.
"apakah menurut kalian aku orang yang suka mengekspos kehidupan pribadiku?!" kata nikolas balik bertanya dengan senyum kecut diwajahnya, semua wartawan terdiam, dalam hati mereka tahu tentang kebiasaan nikolas dan betapa menakutkannya orang ini jika berurusan dengan kehidupan pribadinya.
" dan soal wartawan melihat orang itu bertemu dengan juwita, saya yakin kemungkinan itu karena urusan pekerjaan dan pasti juwita disana tidak sendirian. sedangkan soal barang-barang yang dipakai juwita, apa kalian berpikir aku kurang mampu memanjakan pacarku?!... tapi sudahlah.. untuk masalah ini, aku janji, aku pasti akan membuktikan semua kebenarannya dan akan menunjukkan kepada kalian semua.. siapa yang bermasalah dalam hal ini." kata nikolas penuh percaya diri dan meyakinkan, dia terlihat berniat mengakhiri pernyataannya. Tidak jauh dari nikolas berdiri, sakti dan juga para pimpinan agensi itu menyaksikan dengan terharu dan kagum cara nikolas membela juwita.
Para wartawan yang melihat gelagat nikolas akan mengakhiri wawancara itu jadi bereaksi, mereka masih ingin mengorek lebih banyak tentang kehidupan pribadi nikolas.
"pak nick tunggu sebentar.. kita masih belum percaya tentang hubungan pak nick dengan juwita lia, apakah pak nick punya bukti tentang hubungan ini? atau ini hanya rekayasa untuk membersihkan nama juwita lia, sekaligus untuk membersihkan nama pak nick dari isu gay?" tanya salah seorang wartawan lagi. Mendengar pertanyaan itu sakti jadi tegang, dia orang yang paling tahu siapa nikolas yang sebenarnya. dia langsung bergerak untuk membawa nikolas pergi dari tempat itu.
"mohon maaf para wartawan sekalian.., wawancara kita cukup sampai disini saja.." kata sakti mengambil alih wawancara itu dan berusaha mendorong nikolas untuk pergi. Tapi nikolas tak bergerak, dia bahkan terlihat begitu tenang.
"pak nick tolong pertanyaan itu dijawab.." desak para wartawan itu, mereka mulai heboh kwatir nikolas akan pergi.
"aku akan menjawab pertanyaan kalian, tapi aku harap kalian semua tenang.." kata nikolas, dan dia tersenyum. bagai terhipnotis dengan perkataan dan senyuman nikolas semua orang yang berada ditempat itu langsung terdiam.
Untuk sesaat nikolas hanya tersenyum tanpa berkata satu katapun, dia sepertinya agak malu untuk mengakui apa yang ada dipikirannya, sedangkan semua orang yang ada disekitarnya tegang menunggu jawabannya.
"baiklah.. sebenarnya ini adalah koleksi pribadiku, tapi karena kalian perlu bukti kebersamaan kami" nikolas tak melanjutkan perkataannya dia hanya memegang hpnya, dan sepertinya sedang memilih sesuatu. Kemudian dia mengambil sebuah microfon, mendekatkan ke hpnya dan sebuah suara seorang wanita keluar dari hpnya,
"oh niko.. kau hebat.. yes..yes niko..yes.. seperti itu..iya.. oh..niko... i love you niko.." suara wanita dari hp nikolas terdengar begitu bergairah dan menggoda, dan tanpa perlu dijelaskan, semua orang yang mendengar itu tahu kalau itu adalah suara juwita lia. Suara syok terdengar dari beberapa wartawan. Sakti pun tak jauh berbeda dari para wartawan itu, dan dengan cepat dia merampas hp nikolas untuk melihat rekaman itu. nikolas yang tak waspada kaget ketika hpnya telah berpindah tangan. Sakti semakin syok ketika melihat potongan rekaman itu. dalam video itu terlihat jelas kalau itu memang adegan ranjang dua orang insan manusia dan walau rekaman itu diambil dari samping tapi sosok laki-lakinya terlihat nyata kalau itu adalah nikolas sedangkan perempuannya juwita lia. Walau nikolas berhasil mengambil kembali hpnya, tapi rekaman itu telah dilihat oleh sakti dan beberapa wartawan yang berdiri dekat sakti. Setelah membuat heboh semua orang, nikolas dengan wajah memerah karena malu dan marah langsung meninggalkan tempat itu.