29.kemarahan Ariel
" Yang mulia pangeran, apakah anda mau minum teh bersama saya? "
Ariel yang sudah berdandan rapi, datang ke ruang kerja pangeran maxi untuk memintanya minum teh bersama.
"Baiklah Ariel. "
Ariel mengembangkan senyumnya, keduanya berjalan menuju rumah kaca istana untuk menikmati afternoon tea bersama.
Sambil minum teh Earl greynya Ariel memulai pembicarannya yang ingin ditanyakan olehnya.
" Pangeran, saya mendengar gosip buruk di istana. "
" Gosip tentang apa? "
" Gosip tentang anda yang mencari-cari seorang wanita asing. "
"..... "
Pangeran maxi terdiam dan meletakkan cangkirnya.
" Apakah itu benar? "
"... Aku memang mencari seorang wanita. "
Mata Ariel memerah dan memandang pangeran maxi dengan penuh kekesalan.
" Saya harap yang mulia tidak lupa jika saya adalah tunangan yang mulia. "
" Ariel, pertunangan kita adalah pengaturan orang tua kita. Aku harap kau tidak ikut campur dengan masalah pribadiku. "
Pangeran maxi menanggapi Ariel dengan wajah datar.
Seolah tidak Terima dengan apa yang didengarnya, ariel meninggikan nada bicaranya.
" Walaupun ini pertunangan politik, tetapi saya mencintai yang mulia. Kenapa yang mulia melakukan hal ini kepada saya!!!! "
" Aku tidak melakukan apapun ariel. "
" Anda mencari wanita asing, bukankah itu wanita rendahan dari kaum rakyat jelata. "
"Jaga ucapanmu!!!!! "
" Saya tidak Terima!!!! Bagamana bisa yang mulia dengan wanita rendahan itu. Saya adalah calon istri sah anda. "
Pangeran maxi mengerutkan alisnya, kekesalan Ariel terlihat dengan jelas melalui wajahnya.
"Jangan menghinanya Ariel! "
" Apa yang mulia akan menjadikannya simpanan? "
" Dia bukanlah wanita yang bisa aku miliki, jangan mengatakan hal buruk tentangnya. "
" Jadi anda menyukainya secara sepihak!!!? "
" Itu bukan urusanmu. "
Ariel memejamkan matanya, tangannya yang berdarah karena dia menggenggam nya terlalu erat, hatinya yang seakan terbakar api membuatnya tidak dapat mengontrol ekspresi nya.
" Apapun masalah pribadiku, aku berharap kau tidak ikut campur Ariel. Jangan lupa, kau belum menjadi istriku. "
Pangeran maxi beranjak dari tempat duduknya dan kembali ke ruang kerjanya, meninggalkan Ariel sendirian.
" Pangeran!!!!!! Berani-beraninya kau...!!!! "
Entah wanita yang seperti apa yang membuat pangeran maxi jatuh cinta, menurut rumor yang didengarnya, wanita itu sangat cantik. Wanita berambut emas dan bermata coklat.
"Lihat saja, aku akan menghancurkanmu wanita sialan!!! "
************************************
"Ayah"
"Silvia, ada apa? "
Setelah mendapat kabar tentang dirinya yang akan dikirim ke akademi kerajaan, Silvia mendatangi ruang kerja duke dengan mata berkaca-kaca.
" Ayah, aku tidak ingin pergi ke akademi. "
" Silvia, di Akademi banyak anak seumuran mu, kau bisa mendapat banyak teman. "
" Tapi... Tapi aku takut ayah. "
Venus memeluk Silvia yang hampir menangis dan mengelus kepalanya.
" Silvia, ayah tahu ayah banyak bersalah kepadamu. Tetapi dikediaman trochel kau akan kesepian dan sendirian, lingkungan ini kurang baik untukmu. "
" Kenapa ayah mengusir ibu. Aku jadi sendirian. Huhuhuhuhu"
" Maafkan ayah.... Hanya itu yang dapat ayah lakukan saat itu, ibumu melukai Duchess. Jika ibumu tetap disini, ibumu dan dirimu juga bisa dilukai oleh Duchess. "
" Hiks hiks"
" Dengarkan ayah Silvia, ayah mengusahakan yang ayah bisa untuk semuanya. Ayah tidak ingin melihat anggota keluarga ini saling menyakiti. "
" Harusnya ayah usir aku juga agar aku dapat bersama ibu.. Hiks hiks"
Silvia masih terus menangis tiada henti.
" Bagaimana ayah dapat mengusirmu? Kau adalah anak perempuan ayah yang berharga. "
Venus mengeluarkan saputangan dari saku bajunya, perlahan Venus mulai menghapus air mata di pipi Silvia.
" Jangan menangis lagi anakku, matamu jadi memerah. "
"... "
" Jika kau ingin mengunjungi ibumu, ayah akan mengusahakan kereta untukmu mengunjungi ibumu disetiap liburan akademi. "
" Benarkah? "
Venus tersenyum hangat kepada Silvia sambil mengelus kepalanya.
" Ayah janji, pergilah ke akademi dan belajar dengan rajin. Jadilah wanita yang hebat nantinya Silvia. "
"Eng"
" Ayah percaya padamu. "
Setelah ditenangkan oleh venus, akhirnya Silvia menyetujui pengaturan dari Venus.
Wajah murungnya kembali cerah.
" Baguslah tuan duke, nona Silvia menyetujuinya "
"Semua itu demi kebaikan Silvia Albert. "
Albert mengangguk setuju.
" Aturkan kereta kuda setiap libur akademi untuknya, agar dia dapat mengunjungi ibunya. "
" Apa anda yakin tidak apa-apa mempertemukan nona dengan ibunya? "
" Tidak masalah, bagaimanapun juga itu ibu yang melahirkannya. "
Venus menyenderkan kepalanya dikursi tempat duduknya.
Akhirnya semua pekerjaan yang menumpuk telah dikerjakan olehnya. Sekarang dia harus mengatur cara untuk menyelinap kedalam ruang suci kuil takdir untuk mencuri buku takdir.
" Albert, peta bangunan kuil takdir yang aku minta sudah disiapkan? "
" Sudah tuan, saya letakkan disamping meja anda. "
Venus mengambil beberapa kertas yang berada disamping meja kerjanya dan menemukan peta bagunan kuil takdir yang dia cari.
' bagus, sekarang aku tinggal mempelajari letak ruang utamanya dan menyelinap masuk. '
"Pekerjaanku besok telah dikosongkan, untuk pengawal tolong aturkan dua orang saja. "
" Tapi itu terlalu berlebihan untuk bepergian jauh tuan. Jika hanya dua pengawal saya khawatir akan berbahaya jika terjadi penyerangan. "
" Tenang saja, Elliot bersamaku. "
" Tuan muda Elliot? "
" Benar, aku akan berpergian bersamanya besok. "
"Oh iya Albert, siapkan kereta kuda biasa yang tidak ada lencana keluarga trochel. Aku ingin keluar dalam penyamaran. Rahasiakan kunjunganku besok. "
" Baik tuan. "
Mulai besok, setelah dia mendapat buku takdir, segalanya akan berubah. Tubuh Venus bergetar, sebenarnya hati Venus belum siap untuk menerima kenyataan yang akan diketahui nya.
'Bagaimana jika Elliot pemeran utamanya? '
'Bagaimana jika duke trochel adalah karakter yang berbahaya? '
'Siapa penjahat akhirnya? '
'Siapa yang dapat dia percaya? '
'Apakah takdir bisa berubah? '
Venus takut kecewa mengetahui semua itu. Kedatangan dirinya didunia yang asing ini apakah membawa perubahan cerita di dunia ini? Bisa saja kedatangannya adalah plot dari cerita novel dunia ini. Jika itu benar, maka akan susah untuk mengubah plot cerita, karena alur dan perasaan para tokoh utama novel telah ditentukan oleh pengarangnya.
' jadilah milikku venus'
Elliot yang selalu memintanya untuk menjadi miliknya, apakah itu perasaan cinta? Apakah hanya rasa kepemilikan saja? Jika memang Elliot ditakdirkan untuk ariel, bisa saja suatu hari mereka saling jatuh cinta. Bukankah selama ini alur novel seperti itu?
Rahasia sihir hitam yang ada ditubuhnya, kebangkitan Farel penyihir hitam. Itu adalah hal yang harus diketahui olehnya, untuk menemukan artefak peninggalan farel, untuk memastikan cara membunuh Farel, Venus harus membaca buku itu.
' pasti didalamnya tertulis orang yang dapat membunuh Farel. '
'Tampaknya sosok Farel yang ditakuti seluruh negri ini adalah sosok penjahat akhirnya. '
'Semangatlah Venus, kau akan baik-baik saja. '
Bagaimanapun juga Venus telah mati sekali. Kali ini Venus akan bertahan hidup sekuat tenaga. Walaupun nantinya akhirnya adalah kematian, Venus tidak ingin ada penyesalan yang tersisa.
*******************************
Perjalanan dari kediaman duke sampai ke kuil takdir adalah 6 jam lamanya.
Venus yang duduk bersama Elliot didalam kereta kuda sudah mulai merasakan pegal dipunggungnya. Didalam kereta itu disiapkan tas kecil yang berisi baju perempuannya dan sepasang jubah hitam untuk menutupi Kepala dan tubuh mereka.
Ketika sampai di kuil suci, matahari akan terbenam dan Venus akan berubah menjadi tubuh perempuannya. Karena itu dia menyiapkan semua itu.
" Ukh, pinggang ku sakit. "
" Berbaringlah disini. "
Elliot menunjuk pahanya yang telah dirapatkan untuk dijadikan alas kepala Venus.
Tanpa malu-malu, Venus membaringkan kepalanya.
Mata Elliot menatap Venus dengan hangat.
" Kenapa terus melihatku dari tadi Elliot? "
"Aku menyukainya. "
"Apa? "
" Aku suka melihat sosokmu yang seperti
ini. Sosokmu yang kelelahan tampak menarik"
"Ugh, Lagi-lagi kau mengatakan hal mesum. Jangan pandangi aku lagi, memangnya kau tidak lelah melihatku dari tadi? "
" Tidak, malah sebaliknya, aku menjadi sangat bersemangat saat melihatmu. Mau aku buktikan? "
" Dasar gila. "
Venus yang malu segera menegakkan tubuhnya untuk duduk. Namun Elliot membaringkan kepala Venus dengan telapak tangannya lagi. Sehingga Venus kembali berbaring dipangkuan Elliot.
" Tidurlah, jangan bangun. "
" Eng... Jangan mengatakan hal aneh yang membuatku malu lagi. "
" Baiklah. "
Elliot tersenyum manis sambil mengelus kepala Venus.
' lelaki ini, bagaimana bisa semanis ini? '
Setelah hampir sampai di kuil suci, Venus terbangun dari tidurnya.
" Sudah bangun? "
Begitu membuka mata, wajah Elliot yang tersenyum menyambutnya.
" Kau memandangi ku dari tadi? "
" Menurut mu? "
Elliot memberikan jawaban yang ambigu dan melihat Venus dengan tatapan nakalnya.
"Ah sudah hampir sampai, aku harus mengganti pakaianku. "
Venus membuka tas yang telah dipersiapkan olehnya dan mengeluarkan baju wanitanya.
" Mau ku Pakaikan. "
" Aku bisa pakai sendiri! Tutup matamu, dasar mesum. "
Walaupun Elliot terus menggoda Venus, diluar dugaan ternyata Elliot menutup matanya dan terlihat malu. Wajah dan telinga nya terlihat sangat merah.
' ternyata dia sangat pemalu, manis sekali. '
Setelah Venus selesai mengganti pakaiannya. Mereka berdua keluar dari kereta dan memasuki kuil suci.
Bangunan kuno yang berwarna putih, tidak ada hiasan yang mencolok. Para pandita dan pengikut kuil memakai baju putih polos dan berkumpul diruang doa untuk berdoa.
Banyak sekali orang-orang yang mengunjungi kuil, bahkan tidak sedikit dari kalangan bangsawan yang datang.
Venus dan Elliot berbaur dengan orang-orang yang mengunjungi kuil. Dengan mengamati sekitarnya, Venus mulai menyelinap keluar ruang doa.
Elliot mengikuti Venus dari belakang. Mereka berjalan melewati beberapa ruang doa. Seorang pandita berambut panjang dan berpakaian putih keluar dari ruang doa utama didepan mereka.
Venus dan Elliot berjalan dengan tenang melewatinya.
" Tunggu nona! "
Pandita yang dilihatnya itu berhenti dan memanggilnya.
Deg!
Venus terkejut mendengar panggilan itu, hatinya bertanya-tanya, ada apa pandita itu memanggilnya.
' apakah sudah ketahuan? '
" Anda memanggil saya? "
" Anda berada di cangkang yang tidak seharusnya, pergilah dari tubuh itu sebelum semuanya menjadi kacau. "
" Hah? "
Setelah mengatakan hal itu, pandita itu berjalan pergi.
' apa maksud kata-katanya? Pergi dari tubuh ini? Apakah dia tahu keadaanku? '
" Jangan terlalu dipikirkan. "
" Sepertinya pandita itu tahu keadaanku Elliot. "
" Jika dia berani mengatakan pada orang lain akan kututup mulutnya agar dia tidak dapat berbicara lagi selamanya. "
Seketika keringat dingin mengalir dari kening Venus.
' kadang Elliot sangat menakutkan'
Mereka terus berjalan sampai pada ruang utama kuil.
Elliot membuka pintu ruang utama dengan paksa, pintu itu akhirnya terbuka.
Ruangan itu terlihat kosong, hanya ada satu altar ditengah ruangan.
Venus mendekati altar itu dan melihat apa yang ada diatasnya.
Sebuah buku yang berisi tulisan yang hanya dapat dibacanya.
" Tulisan apa ini? "
Elliot yang tidak mengerti tulisan itu bertanya kepada Venus.
" Ini tulisan didunia ku. Di kehidupan ku dulu, kami memakai tulisan ini. "
Venus mulai membaca judul buku itu
๐ผ๐ง๐๐๐ก ๐๐๐๐๐ฎ๐ ๐๐ข๐๐ง๐ก๐๐ฃ๐
(๐ผ๐ง๐๐๐ก ๐ฉ๐๐ ๐ก๐๐๐๐ฉ ๐ค๐ ๐๐ข๐๐ง๐ก๐๐ฃ๐)
' sudah kuduga dia memang pemeran utamanya. '
Setelah membaca judul buku itu. Venus memasukkan buku itu dibalik bajunya.
Setelah menyembunyikan buku itu. Venus dan Elliot menyelinap keluar dari kuil untuk kembali ke kediaman duke.