35.penyamaran.
Kerajaan balenia Adalah kerajaan yang terletak disebelah timur. Penduduk kerajaan balenia berkulit hitam eksotis. Ini membuat Venus dan Elliot memerlukan penyamaran untuk masuk ke dalam kerajaan balenia.
Kulit putih Venus dan Elliot pasti akan terlihat mencolok meski telah ditutup dengan jubah, karena itu Venus telah menyiapkan arang kayu yang disimpan didalam tasnya.
Venus menumbuk arang itu hingga halus menjadi tepung dan mencampur nya dengan air.
Dengan pelan venus mengoleskan air arang itu ketubuhnya.
"Mau aku oleskan? "
Elliot bertanya kepada venus sambil mengoleskan air hitam itu ke lengannya.
"Aku bisa mengoleskannya sendiri. "
Elliot mengambil sedikit air arang itu keatas jari telunjuknya dan mengarahkannya kepada venus.
" Tapi aku ingin mengoleskan nya ke wajahmu venus. "
"Huft, baiklah. "
Venus menarik rambutnya kebelakang dengan tangannya, sehingga mengekspos seluruh bagian wajahnya dengan jelas.
Jari telunjuk Elliot bergerak pelan menyentuh wajahnya.
Gerakan melingkar kearea mata.
' huh? Area mata? '
"Pfft"
"A.. Apa yang kau lakukan Elliot? "
Venus mengambil cermin kecil yang disimpan didalam tasnya, dengan cepat Venus melihat bayangan wajahnya didalam cermin itu.
Kedua matanya kelihatan seperti mata panda, dua lingkaran hitam yang digambar oleh Elliot membuat wajah Venus terlihat Seperti hantu.
" Agrh..... Elliot!!! "
" Hahahahahhaha cocok sekali kan? "
" Berhenti tertawa, kesinikan wajahmu. Aku juga ingin mengoleskan arang padamu. "
Venus memegang kedua wajah Elliot yang sedang tertawa dengan paksa, dengan cepat Venus mencelupkan tangannya kedalam air arang dan mulai menggambarkan tahi lalat besar dipipi Elliot, Venus juga melingkari matanya dan menghitamkan bibirnya.
Sekarang wajah tampan Elliot telah hilang sempurna. Ditutupi oleh tompel besar yang digambar oleh Venus.
" Pft... Hahahaha, akhirnya ada saatnya wajah tampanmu ini jadi jelek. "
Elliot mengambil kaca dan melihat gambar diwajahnya.
" Hahahaha, wah wajahku terlihat menarik. Apa aku pergi ke kerajaan balenia seperti ini saja ya? "
"Hah? Tidak boleh! "
Elliot yang kelihatan serius, membuat Venus sedikit terkejut, dengan cepat Venus mencelupkan seluruh telapak tangannya kedalam air arang dan mengoleskannya keseluruh wajah Elliot sehingga wajahnya hitam sempurna.
Setelah tubuh keduanya telah tertutupi oleh warna hitam sempurna, Venus dan Elliot mulai melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki.
Batas perbatasan kerajaaan emerland dan balenia sudah sangat dekat, hutan perbatasan yang mereka singgahi merupakan hutan pemisah kedua kerajaan itu.
Setelah tertawa memandangi sosok mereka masing-masing yang terlihat tidak biasanya, keduanya berjalan menuju garis perbatasan.
Setelah melihat prajurit penjaga pembatasan, Venus berhenti sejenak.
" Tidak kusangka lumayan banyak prajurit yang berjaga disini. "
" tunggu sebentar disini, akan aku bersihkan dulu. "
Elliot melangkah maju dan mencabut pedangnya.
" Tu... Tunggu Elliot. "
Dengan cepat Venus menghentikan tindakan Elliot yang akan menghabisi semua prajurit yang berada disana.
" Jangan bunuh mereka, jika prajurit perbatasan ditemukan tidak beryawa. Kerajaan balenia akan heboh. "
Elliot kembali memasukkan pedangnya dengan tenang.
" Kita masuk dengan menyamar, jangan membuat keributan Elliot. "
Setelah menarik nafas panjang, Venus menarik lengan Elliot untuk berjalan mengikutinya.
Dengan tenang Venus berjalan mendekati para prajurit perbatasan.
" Siapa kalian? "
" Kami rakyat balenia, beberapa hari yang lalu kami tersesat di hutan entah mengapa bisa sampai kedaerah ini. "
Alasan yang sedikit konyol dikemukakan oleh Venus. Dengan tegang Venus melihat wajah prajurit yang mengawasi mereka.
' semoga mereka percaya... '
"Hm... Tersesat di hutan? "
" Benar tuan. "
" Siapa lelaki disebelah anda? "
Prajurit perbatasan itu menatap Elliot dengan curiga, untung saja Elliot dan Venus telah mewarnai kulit mereka dengan air arang. Sehingga mereka terlihat seperti penduduk lokal balenia.
"Ini suami saya. "
Venus melingkarkan tangannya di lengan Elliot dengan mesra.
Prajurit itu mengerutkan alisnya.
'Dia terlihat ragu dengan alasanku. '
Dengan tangan yang masih melingkar dilengan Elliot dan wajah yang tampak malu-malu. Venus melanjutkan alasannya.
" Kami mencoba hal baru... Ng.... Melakukan hal nakal didalam hutan agar terasa lebih mendebarkan. "
Sesaat setelah beralasan seperti itu, Venus ingin menampar mulutnya sendiri karena malu. Alasan yang sangat memalukan keluar dari mulutnya sendiri. Wajah prajurit itu terlihat memerah karena malu dengan apa yang Venus katakan.
Seketika rasa malu itu menjalar ke wajahnya juga.
" Ehm... Jika ingin melakukan itu lain kali jangan sembarangan masuk kedalam hutan lagi. "
" Ba.. Baiklah akan saya ingat. "
Venus yang tergagap karena malu merasa ingin mengubur dirinya hidup-hidup.
" Silahkan masuk. "
" Terima kasih tuan prajurit. "
Setelah berterima kasih kepada prajurit perbatasan, Venus segera masuk ke wilayah kerajaan balenia bersama Elliot.
Setelah berjalan cukup jauh melewati prajurit perbatasan, akhirnya Venus melepaskan tangannya dari lengan Elliot.
" Kenapa dilepaskan istriku? "
" Uh, istri? Tadi itu cuma bohong untuk alasan masuk kesini...jangan menggodaku Elliot. "
Wajah Elliot yang tertawa manis masih terlihat ingin menggangu Venus.
" Padahal aku tidak keberatan kita masuk ke hutan itu lagi untuk melakukan hal nakal. "
" Diamlah Elliot!! "
Wajah Venus yang memerah membuat Elliot tertawa terbahak-bahak.
************************************
Setelah tidak lama berjalan, Venus dan Elliot tiba di ibukota kerajaan balenia.
Jalanan kota itu terlihat ramai dihiasi kain warna warni, para penduduk desa memakai baju yang terlihat seperti pelangi. Pemandangan kota itu terlihat sangat meriah.
" Sepertinya mereka sedang mengadakan festival. "
Venus melihat di sekelilingnya, jalanan yang dihiasi bunga dikedua sisinya seperti sengaja dihias untuk menyambut tamu penting.
" Balenia sedang mengadakan festival kemenangan perang. "
Elliot menjelaskan kepada Venus tentang suasana disekitar nya
" Festival kemenangan? "
" Penduduk balenia akan menghias rumah mereka dengan kain warna-warni setelah kerajaan mereka memenangkan peperangan. "
" Ternyata seperti itu, kelihatannya akan ada festival yang menarik. "
Suasana jalanan itu tampak sangat menyenangkan, Venus dan Elliot berkeliling sambil membeli beberapa tusuk sate bbq untuk dimakan.
Sambil memakan makanannya, mereka mendengarkan percakapan para penduduk disekitar yang berkumpul di kedua sisi jalan. Para penduduk itu seakan bersiap-siap untuk menyambut orang penting.
" Sebentar lagi rombongan panglima tertinggi akan datang, Ayo kita kesana. "
Setelah mendengarkan percakapan para penduduk, akhirnya mereka mengetahui sosok tamu penting yang akan melewati jalan itu.
Rombongan panglima tinggi kerajaan akan melewati jalan itu setelah memenangkan perang.
Di dalam buku takdir yang venus baca tidak tertulis dengan mendetail tentang sosok panglima tertinggi kerajaan balenia. Karena kerajaan ini hanya dibuat sebagai pendukung cerita utama, hal ini membuat Venus tidak dapat menebak sifat penguasa dan bawahan di kerajaan balenia ini seperti apa.
Dengan rasa penasarannya, Venus menarik tangan Elliot dan membawanya berkumpul disisi jalan.
" Ayo kita melihatnya juga Elliot. "
Alis Elliot mengerut dan wajahnya tampak suram, seakan tidak suka melakukan hal yang diajak oleh Venus.
" Kau ingin melihat lelaki lain? "
"Iya, aku penasaran sosok panglima tertingginya seperti apa "
Karena sibuk melihat kearah lain, Venus tidak memperhatikan ekspresi wajah Elliot yang sudah memancarkan aura membunuh.
"Apa kubunuh saja dia, agar kau tidak perlu melihatnya. "
Elliot bergumam dengan nada datarnya.
"Eh, apa Elliot? Apa kau mengatakan sesuatu? "
Venus yang tidak mendengar jelas apa yang dikatakan Elliot karena suara orang-orang disekitarnya yang berisik,venus mulai bertanya kepada Elliot tentang apa yang barusan dikatakan olehnya.
Elliot hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan Venus.
"Hoa.. Datang! Datang! Sudah datang? "
Para penduduk mulai berteriak setelah melihat rombongan prajurit yang dipimpin oleh panglima tertinggi balenia telah memasuki jalan ibukota.
Venus melangkah maju beberapa langkah untuk melihat sosok yang duduk diatas kuda barisan depan itu.
Setelah melihat dari kejauhan, Venus berbisik di telinga Elliot.
" Lihat itu Elliot, itu dia panglimanya. "
"..... "
Sambil terus memperhatikan sosok panglima yang berkuda mendekati jalanan tempat mereka berdiri.
Sorakan demi sorakan terdengar dengan keras.
Sosok panglima yang semakin mendekat membuat Venus dapat melihat wajah panglima itu dengan jelas.
Kulit yang hitam eksotis, mata yang besar, tubuh kekar yang terlihat terlatih dimedan perang, bekas luka disebelah wajahnya membuat pria itu terlihat menyeramkan. Rambut hitam panjang sebahunya ditutupi kain yang mengikat setengah kepalanya. Lelaki itu menunggangi kudanya dengan sangat percaya diri.
Panglima Tertinggi itu mengangkat satu tangannya keatas udara, untuk menanggapi sorakan kemenangan dari rakyatnya.
" Huh? "
Tangan lebar Elliot menutupi mata venus, seketika pandangannya menjadi gelap karena terhalangi oleh kedua telapak tangan Elliot.
" Apa yang kau lakukan Elliot? "
Venus mencoba melepaskan tangan Elliot dari matanya, tetapi kekuatan Elliot yang lebih besar darinya, membuatnya tidak dapat melepaskan tangan itu.
" Aku sedang menutupi matamu. "
" Agh... Kenapa? Aku kan jadi tidak dapat melihat apa-apa! "
" Aku memang tidak suka kau melihatnya. "
"Hah? "
'Apa yang dimaksud oleh Elliot? Mengapa dia tidak suka melihatku melihat panglima itu? '
"Elli, apakah kau cemburu? "
" Elli? "
Venus menaikkan sudut bibirnya dan tersenyum. Dengan cepat Venus membalikkan badannya sehingga dirinya berhadapan dengan Elliot.
" Elli cemburu rupanya. Hehehe"
" Aku tidak cemburu. "
Wajah Elliot terlihat memerah, anak ini walaupun senang menggoda Venus dan terlihat berani, ternyata didalam dirinya masih sangat polos dan malu-malu.
' benar-benar lucu'
" Kenapa menutup mataku jika tidak cemburu? "
" Aku hanya tidak ingin matamu ternodai dengan pemandangan yang buruk itu. "
"Oho, pemandangan yang buruk... Menurutku pemandangan yang tadi cukup menarik kok, wajah yang maskulin dan tubuh kekar eksotis.. "
Wajah Elliot mengeras, matanya menatap tajam kearah rombongan panglima seakan ingin melenyapkan mereka.
" Seharusnya kubunuh saja! "
Venus yang melihat Elliot yang tampak serius itu segera memegang tangan Elliot yang telah bersiap untuk mencabut pedangnya.
" Aku bercanda Elliot, pemandangan didepan mataku sekarang ini jauh lebih indah dibanding yang tadi, kulitmu yang terkena air arang ini terlihat lebih menarik dan sexy dibandingkan kulit panglima. "
" Benarkah"
Perubahan wajah Elliot terlihat sangat cepat, matanya terlihat berbinar senang karena pujian Venus.
'Astaga, anak ini benar-benar... '
"Iya benar, seperti yang ku bilang. Elliot memang tampan. "
Sangat berbahaya memuji lelaki lain didepan Elliot, apalagi melihatnya. Lelaki ini sungguh berbahaya, walaupun wajahnya manis tetapi dalam sekejap bisa menjadi bom yang bisa meledakkan apa saja yang berada didekatnya.
Seketika itu juga Venus merasa seperti sedang menjinakkan bom waktu.