Chereads / Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 26 - 26. the key

Chapter 26 - 26. the key

26. Kunci

"Am... Ampuni aku tuan. "

Tubuh riot bergetar kesakitan, kedua tangan nya masih dicengkram oleh Elliot, membuatnya mengerang kesakitan.

" Katakan sebelum aku membunuhmu. "

"A... Aku sungguh tidak tahu, aku hanya merasakan aliran sihir penyihir farel yang kian membesar. "

" Apa yang terjadi jika seperti itu. "

"Akhhhhhhh."

Elliot berdiri dan menginjak kaki riot dengan sekuat tenaga dan membuatnya kesakitan.

" Ke kebangkitan. "

Elliot terdiam sejenak, seketika Elliot menurunkan badannya sambil mengerutkan alisnya, Elliot menatap riot dengan dingin.

" Katakan padaku! Siapa yang dapat mengetahui keberadaannya. "

" Ukh, anda bukan tandingan tuanku. "

Bruk..

Elliot menendang kaki riot lagi. Lelaki itu hampir kehilangan kesadarannya. Seketika Elliot kembali mencengkram lehernya.

" Artefak!!!! 6 artefak, cari keenam artefak untuk membuka pintu ke tempatnya. "

"Katakan dengan jelas sebelum aku membunuhmu. "

Wajah Elliot terlihat sangat menakutkan, mata Elliot terlihat bercahaya didalam kegelapan, seperti hewan buas yang mengancam mangsanya.

" Tuanku Farel sekarang sedang beristirahat didunia paralel ciptaannya. Yang dapat membuka jalan kesana hanya dengan mengumpulkan 6 artefak yang ditinggalkan olehnya. "

"Artefak seperti apa!? Katakan dengan jelas! "

" Artefak perak berbentuk segitiga semua itu harus disatukan sehingga membentuk pentagram lambang penguasa kegelapan. Setelah itu pintu menuju tempat peristirahatan Farel akan terbuka. "

" Pentagram... Dimana lokasi artefak itu berada!!!? "

" Aku benar-benar tidak tahu, artefak itu terpencar dan dilindungi oleh pengikut tuan kegelapan Farel. Aku hanya tahu mereka tidak berada didalam kerajaan ini. "

Elliot menghunus pedangnya dan mengarahkannya keleher riot.

"Tu.. Tuan, ampuni saya. Saya... Saya akan mencoba menemukannya tuan. Tolong biarkan saya hidup... Saya akan mencoba mencarinya dengan sihir saya. "

Elliot yang telah mendapatkan informasi yang diperlukannya, akhirnya membawa riot kembali ke guild organisasinya dan mengurungnya di ruang bawah tanah. Para bawahannya menutup mulut riot dan mengikat kedua tangannya, agar dia tidak dapat merapal mantra yang membahayakan kepada anggota ksatria bayaran yang ada disana.

*****************************

Tiga hari telah berlalu sejak terakhir Venus melihat Elliot, lelaki itu seperti menghilang begitu saja.

Walaupun mencoba untuk tidak memikirkannya, bagaimanapun juga ini terlihat aneh, bagaimana bisa Elliot tidak mengatakan apapun dan menghilang begitu saja.

Putra mahkota setiap malam terus mendatangi Venus, sifatnya telah sedikit berubah dan mulai menanyakan persetujuan Venus.

Tampaknya pelatihan Venus tidak sia-sia. Hanya saja terkadang Venus merasa kurang nyaman dengan kehadiran putra mahkota yang selalu mencarinya.

Malam ini Venus berencana menyelinap keluar kamar tanpa sepengetahuan pangeran.

Dengan memakai gaun tidur yang dilapisi mantel, Venus membuka pintu kamarnya dengan sepelan mungkin sehingga tidak mengeluarkan suara. Setelah pintu kamar terbuka, Venus berjalan perlahan sambil menjinjitkan kakinya. Mungkin jika ada seseorang yang melihatnya, dia akan dikira pencuri karena bertindak mencurigakan.

" Hiuh.... Akhirnya aku keluar juga dari gedung barat. "

Venus berencana menunggu diluar hingga larut malam, agar pangeran tertidur. Setelah itu dia baru akan kembali ke kamarnya.

Venus berjalan menyelusuri kordidor penghubung bangunan barat dengan bangunan utama, kordidor itu terlihat kosong. Sambil melihat kekiri dan kanan Venus mulai berjalan dengan Hati-hati. Malam belum terlalu larut, para pelayan masih berada di kediaman utama. Venus mencoba untuk bersembunyi dengan cepat jika melihat pelayan dari kejauhan.

Tap tap tap

Dari arah berlawanan langkah kaki seseorang berjalan mendekat. Venus mencari pajangan yang berada didekatnya dan mencoba bersembunyi sambil berjongkok dibelakang patung.

Sosok yang mendekat itu ternyata rowan yang berjalan menuju gedung barat.

Tap.

Rowan berhenti disampingnya, karena rowan sangat peka dengan keadaan disekitarnya, dia dapat merasakan kehadiran seseorang yang bersembunyi dibalik patung.

Rowan mencabut pedangnya dengan cepat dan mengarahkannya kearah belakang patung. Tepat didepan Venus yang bersembunyi disana.

" Akh.. "

Venus terkejut dan berteriak dengan spontan.

"Nona Venus? "

Setelah melihat sosok yang bersembunyi dibelakang patung itu adalah sosok Venus, Rowan dengan cepat menyimpan kembali pedangnya di pinggangnya.

" Tuan muda trochel. "

" Sedang apa disini? "

" Saya sedang bersembunyi. "

Melihat keadaan yang canggung itu Rowan menarik tangan Venus dan membawanya keruangan tamu rumah utama untuk menghindari pelayan.

" Sekarang sudah aman, nona tidak perlu bersembunyi lagi. "

" Te.. Terima kasih. "

Di ruangan itu terdapat kursi sofa yang lumayan lebar. Rowan membawa Venus untuk duduk bersama dengannya.

Setelah perasaan tidak nyaman dihatinya yang terus menghantuinya berhari-hari, membuat Rowan frustasi. Tetapi setelah melihat wajah Venus sekarang, perasaan tidak nyaman itu hilang begitu saja.

Keinginan untuk bertemu dengan Venus, perasaan sakit yang dirasakannya beberapa hari ini, membuatnya tidak paham dengan perasaannya sendiri. Rasa mengganjal yang tidak dapat diketahui penyebabnya, rasa yang tidak dapat dipendam nya.

"Tuan muda trochel. "

Venus memanggil Rowan dengan ragu, Rowan yang terdiam larut dalam pikirannya menatap Venus lekat-lekat.

" Panggil saja aku Rowan. "

" Tapi... "

"Tidak apa-apa, aku ingin kau memanggilku Rowan nona Venus. "

" Baiklah Rowan. "

" Aku terus menunggumu di taman bunga. "

Venus terkejut mendengar pernyataan Rowan, kenapa dia terus menunggu Venus? Apakah Rowan meminta penjelasan darinya? Venus yang mengenal Elliot dan datang ke acara pertunangannya, mungkin membuat Rowan marah. Raut wajah Rowan terlihat murung.

" A.. Apakah tuan marah kepada saya? "

" Marah? Aku tidak marah padamu nona Venus. "

" Ma, maafkan saya. "

" Kenapa anda minta maaf? Nona tidak salah apa-apa. "

" Karena saya tidak dapat mengatakan  apapun kepada tuan. "

Rowan terdiam sejenak, sepertinya dia ingin menanyakan sesuatu kepada Venus, tetapi pertanyaan itu enggan ditanyakannya.

Setelah mereka berdua terdiam beberapa saat, akhirnya Rowan memutuskan untuk menanyakannya.

" Apa hubungan nona dengan Elliot? Apakah nona kekasihnya? "

Merasa terkejut karena pertanyaan Rowan yang terlalu tiba-tiba. Venus menjawabnya dengan cepat.

" Bu.. Bukan! Saya tidak memacarinya. "

" Apa hubungan nona dengannya? "

" Elliot sering membantu saya, saya tidak dapat menjelaskan secara mendetail tentang masalah saya, saya mohon maaf. "

" Apakah ini merupakan salah satu rahasia kotak pandoramu yang tidak boleh ku buka? "

Venus menundukkan kepalanya dengan hati yang berat Venus menjawab Rowan.

"Iya."

" Baiklah aku mengerti. "

Sebenarnya fakta bahwa Venus bukan kekasih Elliot merupakan hal yang penting untuk Rowan, setelah mengetahui hubungan Venus dan Elliot bukan hubungan kekasih, perasaan Rowan menjadi sangat lega. Rantai tidak kasat mata yang melilit nya seakan menghilang dan membuatnya bisa bernafas lega.

"Sebenarnya ada yang ingin ku katakan padamu. "

" Apa yang ingin tuan katakan? "

" Namamu"

"... "

" Namamu sangat indah. "

" Ehm, te.. Terima kasih. "

" Aku senang setidaknya aku mengetahui namamu. "

" Saya juga senang dapat mengetahui nama tuan. "

" Maafkan tunangan ku yang menyakitimu waktu itu. "

" Tidak apa-apa, saya juga salah karena telah tidak sopan. Seperti yang tuan tahu dari nama saya yang tidak memiliki gelar. Saya bukan kaum bangsawan. "

" Namamu indah Venus, tidak ada kaitannya dengan gelar. Bagiku kau adalah nona malaikat ku. "

" Ng... Tuan membuat saya malu. "

" Panggil saja aku Rowan. Setidaknya saat seperti ini aku ingin kau memanggil namaku dengan santai. "

" Baiklah Rowan. "

Rowan mengamati wajah Venus tanpa mengedipkan mata, Venus yang merasa malu karena terus dipandangi olehnya akhirnya menundukkan wajahnya.

" Rowan, kenapa anda melihat saya terus? "

" Saya hanya merasa, akhirnya nona nyata didepan saya dan bukan imajinasi saya. "

" Ng? "

" Selama ini sosok nona yang tidak dapat ditemukan oleh saya, sosok nona yang seperti malaikat pelindung untuk saya, membuat saya merasa nona seakan hidup ditempat yang berbeda dengan saya. "

".... "

" Tetapi melihat nona yang duduk disini, bahkan saya yang dapat memanggil nama asli nona. Membuat saya merasa kali ini nona benar-benar nyata. "

" Maaf aku tidak dapat mengatakan apapun padamu Rowan. "

Venus menatap Rowan dengan penuh rasa bersalah.

Rowan yang tersenyum lembut kepadanya.

" Apakah nona selama ini ada di gedung barat? "

"Eh? "

Venus sedikit terkejut, kenapa Rowan dapat mengetahui dirinya yang tinggal di gedung barat?  Hal ini Membuatnya tersentak dan diam.

" Tadi kita bertemu di kordidor penghubung gedung barat bukan? Nona selalu berada disana? "

".... "

" Apakah aku tidak boleh mencarimu disana? "

" .....sepertinya agak susah. "

" Bagaimana jika lain kali saya membuat janji untuk bertemu? "

" Anda tidak dapat menemukan saya di sana setiap waktu. "

Rowan menaikkan alisnya, jawaban yang tidak terduga oleh Venus kepadanya membuatnya bingung.

" Seperti yang saya katakan, saya benar-benar dari dunia lain. Sejauh itu saya mengatakan kejujuran kepada tuan. "

" .... Baiklah jika nona tidak suka dikunjungi, jika itu menyangkut rahasia nona, aku akan menghargainya. "

" Terima kasih telah mengerti Rowan. "

"Setidaknya aku tahu nona berada dimana, selama ini aku selalu menunggu kemunculan nona. Aku tidak tahu harus bagaimana mencarimu. "

" Sesuai janjiku, aku akan menjadi malaikat pelindungmu Rowan. Jika anda memerlukan bantuan ku, aku akan membantumu. "

Venus yang berada didepannya membuat Rowan bahagia, walaupun banyak sekali hal yang ingin diketahui oleh Rowan mengenai jati diri Venus, Rowan menahan rasa ingin tahunya. Entah kenapa rasanya, jika dia bertanya lebih lanjut, hubungannya dan Venus mungkin akan berubah dan tidak dapat kembali lagi seperti semula.

Malaikatnya satu-satunya, dewi nya, pelindungnya, tempatnya bergantung. Venus adalah sosok seperti itu untuknya, tidak perduli apapun dan siapapun Venus sebenarnya, Rowan ingin mempercayai Venus. Karena sinar mata venus yang melihatnya dengan hangat dan tulus.

Wanita yang menangis untuknya dan menghapus airmatanya, kini menjadi sosok nyata yang dapat dia gapai.

Malam itu Rowan sadar alasan kenapa hatinya terasa panas melihat Venus yang berdansa dengan Elliot hari itu.

Hati yang lega hanya dengan melihat wajah Venus, dan debaran yang dirasakan saat berada di dekat Venus.

Ini semua adalah perasaan cinta.

Ariel wanita yang entah kenapa menarik perhatiannya seperti magnet, membuatnya sedikit kesal karena berita pertunangannya. Walaupun begitu, hatinya hanya terasa sedikit kesal, dia tidak merasakan rasa yang sakit seperti saat melihat Venus dengan lelaki lain. Hanya dengan pertemuannya hari ini, dia menjadi sangat yakin dengan apa yang dia rasakan.

'Perasaan berdebar untuk seseorang'

' perasaan cemburu'

'Perasaan tersiksa ini... '

' ternyata aku mencintaimu venus'