Chereads / Duke tua adalah wanita cantik / Chapter 27 - 27. the night market

Chapter 27 - 27. the night market

27.pasar malam.

Venus berjalan kembali  kamarnya setelah menemui Rowan. Dia merasa sedikit bersalah kepada Rowan karena tidak dapat menjelaskan jati dirinya.

Rowan yang begitu membenci ayahnya, pasti akan membunuhnya jika tahu Venus berubah menjadi Duke piero. Bagaimanapun juga lebih baik Rowan tidak mengetahuinya agar Rowan tidak terluka.

Setelah hampir sampai didepan pintu kamarnya, Venus dikejutkan oleh sosok lelaki yang duduk tertidur dilantai depan pintu kamar Venus. Tanpa sadar Venus berteriak kaget.

"Akh! !! "

Pangeran terbangun dari tidurnya dan menggosok matanya.

" Venus, sudah sampai? Aku menunggu mu dari tadi, dari mana saja? "

' ya ampun, sejak kapan pangeran negri ini bertingkah seperti anjing terlantar yang menunggu majikannya pulang kerumah. '

" Kenapa yang mulia pangeran tidur dilantai? Anda yang terhormat tidak boleh tidur seperti itu. "

" Aku hanya ketiduran saat menunggumu. "

" Maaf, aku keluar sebentar. Ada apa yang mulia mencari saya? "

" Aku ingin mengajakmu untuk berjalan jalan kekota besok, aku penasaran bagaimana kehidupan rakyat pada umumnya. Temani aku Venus. "

" Yang mulia, anda bisa mengunjunginya dengan para pengawal istana bukan? "

" Aku ingin pergi denganmu sebagai rakyat biasa, aku tidak ingin kesana sebagai Pangeran. "

"... "

" Tolonglah Venus, bukankah kau bilang bahwa itu penting untuk jadi lebih bijaksana dan memikirkan perasaan orang lain? Aku harus melihat kehidupan rakyatku. "

'Pangeran yang selama ini tumbuh besar didalam istana ingin keluar sebagai rakyat biasa sambil mengamati kehidupan rakyatnya? Apa aku terlalu hebat dalam membimbing nya? '

"... Baiklah. Kalau begitu kita keluar besok setelah matahari terbenam. "

" Sampai jumpa besok malam. "

Setelah menyampaikan keinginannya, pangeran maxi kembali kedalam kamarnya dengan tenang.

Venus terpukau dengan sifatnya yang berubah menjadi lebih baik.

*******************************

Ariel berada didalam mood yang kurang baik beberapa hari ini, tunangannya pangeran maxi de Emerland tidak kelihatan di istana.

' kenapa pangeran masih belum kembali? '

Pangeran meninggalkan istana tanpa kabar, membuatnya merasa diabaikan.

Ariel bertanya-tanya didalam hati, ada keperluan apa pangeran mengunjungi keluarga duke trochel? Bagaimanapun juga hubungan pangeran dengan duke trochel tidak dekat, walaupun tristan van trochel menjadi asistennya, tidak ada hal yang mewajibkan pangeran untuk menginap di kediaman trochel.

' pangeran, apa yang anda rencanakan? '

Pelayanan istana menyiapkan teh dan kue manis untuknya, sambil menyeruput teh rosella yang baru dihidangkan kepadanya, Ariel menghela nafas panjang.

" Apa aku harus menyusul pangeran? "

Tidak lama kemudian Ariel membatalkan keinginannya. Jika dia menyusul pangeran maxi ke kediaman duke trochel, Ariel akan dianggap sebagai tunangan yang terlalu posesif.

' ah, benar juga. Rowan van trochel! '

Seseorang yang dia kenal dikediaman trochel adalah anak pertama duke, rowan van trochel. Ariel meminta pelayanan istana untuk menyiapkan kertas dan tinta.

Surat yang telah selesai ditulisnya segera dikirimkan oleh pelayannya ke kediaman duke.

Walaupun belum lama Ariel mengenal rowan, Ariel merasa cocok dengan sifat rowan van trochel yang ramah. Oleh karena itu Ariel memutuskan untuk menjadi temannya.

Perasaan Ariel menjadi cemas sejak acara pertunangan rowan van trochel, semenjak itu pangeran maxi terlihat selalu memikirkan sesuatu. Setiap kali Ariel menanyakan kepada pangeran tentang apa yang dipikirkannya, pangeran selalu menjawab tidak apa-apa.

Ariel yang menaruh perasaan kepada pangeran maxi, mempunyai feeling yang tidak enak terhadap tingkah laku pangeran.

Walaupun pertunangan mereka adalah pertunangan politik, pangeran selalu memperlakukannya dengan baik. Setiap Ariel menginginkan makan malam dan minum teh bersama, pangeran selalu meluangkan waktu untuknya.

' itu tandanya pangeran juga memiliki perasaan yang sama seperti ku kan? '

Ariel merasa yakin pangeran juga menyukainya. Tapi kenapa sekarang dia merasa cemas karena pangeran yang tidak kembali ke istana?

"Katty, cari tahu apa yang pangeran lakukan saat ini? "

Ariel memerintahkan lady in waiting nya untuk menyelidiki istana pangeran, pangeran yang tiba-tiba meninggalkan istana pasti ada yang membuatnya melakukan hal itu.

Setelah beberapa saat katty menyelidiki istana pangeran, akhirnya katty mendapatkan informasi yang dia perlukan.

Dengan puas katty kembali ke istana putri Mahkota tempat calon putri Mahkota ditempatkan dan mengabarkan informasinya kepada Ariel.

Prangk....

Ariel melempar gelas teh yang berada dimeja nya.

" Apa!!!! Mencari wanita!!!!! "

Matanya membelalak, dirinya murka mendengar pangeran sedang mencari wanita misterius yang ditemuinya di acara pertunangan rowan.

"Wanita berambut emas, menurut rumor wanita itu rakyat jelata nona. "

Tubuh Ariel bergetar menahan amarah nya yang meluap. Ariel mulai menggenggam renda gaunnya dengan kuat hingga jahitan gaunnya sobek.

" Berani-beraninya pangeran..."

Pangeran yang dia pikir memiliki perasaan kepadanya ternyata mencari wanita lain. Harga diri Ariel tercabik-cabik, bukan hanya kenyataan mereka masih belum menikah. Tetapi identitas wanita itu yang merupakan rakyat biasa membuatnya merasa sangat terhina.

" Wanita yang bahkan tidak pantas menjadi selirnya, apa yang kau pikirkan maxi! "

**********************************

"Yang mulia, ganti baju anda dengan baju ini. "

Venus memberikan baju biasa dan jubah dengan tudung hitam kepada pangeran maxi.

" Memangnya kenapa dengan bajuku ini. "

Maxi bertanya seolah tidak ada yang salah dengan baju yang dipakainya.

" Baju anda terlalu mewah untuk berjalan-jalan diluar. Dengan baju seperti itu, anda seperti mengumumkan kepada rakyat bahwa pangeran negri ini sedang berjalan-jalan dipasar. Ini, ganti baju anda dengan baju rakyat yang sederhana ini. Kita akan menyamar. "

Setelah pangeran maxi telah siap mengganti bajunya dan menutup kepalanya dengan tudung hitam. Mereka menyelinap keluar kediaman duke tanpa pengawalan.

" Apakah ini tidak apa-apa Venus? "

" Tidak masalah, kita sedang menyamar. Rakyat biasa tidak mempunyai pengawal yang menemani perjalanan mereka. "

" Baiklah. "

" Oh iya yang mulia, saya tidak dapat memanggil gelar anda diluar, anda mau kupanggil dengan nama apa? "

"Panggil aku max, aku memberikanmu kehormatan untuk memanggil namaku. "

Venus tertawa.

" Baiklah, saya merasa terhormat max. Ayo kita mengunjungi pasar malam. "

" Pasar malam? "

" Iya... Tempat para rakyat menjual makanan dan barang-barang, kita juga dapat bermain dia sana. Ikut aku. "

Venus membawa maxi kedaerah keramaian pasar.

Tempat itu penuh dengan para pedagang yang menjual makanan ringan dan cermilan. Aroma wangi makanan tercium dimana-mana.

Growl...

Perut pangeran maxi perbunyi dengan keras karena mencium aroma makanan yang dilewatinnya. Dengan cepat dia menutup perutnya dengan tangan karena malu.

" Pft... "

" Kau tertawa Venus? "

" Ehm, tidak kok. Bagaimana kalau kita makan itu. "

Venus menunjuk stan yang menjual jagung bakar.

" Ah, aku tidak makan makanan aneh itu. Kelihatannya hitam seperti itu, apakah aman dimakan? "

Dengan wajah ragu, pangeran maxi menolak tawaran Venus. Dirinya yang selalu makan masakan koki ternama, tidak pernah melihat makanan yang hitam seprti itu.

" Itu jagung yang dibakar, sedikit hitam karena arang dan asap. Rasanya enak sekali, tunggu sebentar max, aku akan membelikan nya untukmu. "

Venus berlari kearah penjual jagung bakar dan membeli 2 buah jagung bakar mentega.

" Ini"

Maxi hanya melihat Venus tanpa memakan jagungnya.

" Makan saja max, rasanya enak sekali. Percayalah padaku. "

Maxi mulai menggigit jagungnya.

"Wah, enak. Rasanya wangi dan manis. Kenapa makanan rakyat bisa seenak ini? "

Setelah merasakan rasa jagung bakar yang wangi dan lezat, ekspresi wajah maxi menjadi cerah. Seakan dia memasuki dunia yang baru.

" Iya kan? Hehe"

Mereka berjalan mengelilingi pasar malam yang ramai, cahaya lampu terang ada dimana-mana. Ketika melihat penjual manisan strawberry, Venus berhenti sejenak dari langkahnya.

" Mau kubelikan? "

Maxi menghampiri penjual manisan strawberry dan mengeluarkan satu koin emas kepadanya

Penjual manisan yang terkejut segera berkata kepada maxi.

" Maaf tuan, saya tidak memiliki koin kembalian sebanyak ini. Apakah tuan punya koin perak? "

" Hanya itu yang aku miliki, simpan saja kembaliannya. "

Maxi mengambil tusukan manisan strawberry dan memberikannya kepada Venus.

Venus dan pedagang manisan itu yang masih terkejut melihat apa yang dilakukan maxi hanya

Dapat terdiam.

" Max, apa yang kau lakukan!!! "

" Kenapa? Bukannya kau mau manisan itu? Kau melihat itu lama sekali seakan ingin memakannya. "

" Tapi koin emas terlalu besar hanya untuk membeli setusuk manisan, kau benar-benar tidak mengerti nilai uang. "

Venus mengeleng-gelengkan kepalanya.

" Dengar max, dengan 1 koin emas itu sudah setara dengan pendapatan pedagang itu satu bulannya. Anda harus menggunakan uang dengan hati-hati. "

" Apakah sebanyak itu nilai koin emas?  "

Seakan tidak menyangka koin emas akan dihargai setinggi itu untuk rakyat, maxi hanya dapat merasa heran.

"Ibu, aku ingin makan itu. "

Seorang anak kecil yang berjalan dengan orang tuanya sambil bergandeng tangan didepan maxi dan Venus, membuat maxi memperhatikannya.

Anak lelaki kecil itu tersenyum lebar, ibunya yang membelikan nya manisan dan menyuapi nya membuat maxi merasa aneh. Hal seperti ini tidak pernah dilihatnya.

Pikirannya kembali disaat dia berumur 5 tahun.

' anda tidak boleh masuk yang mulia pangeran, yang mulia ratu sedang sibuk. '

'Tapi aku ingin bertemu ibu'

Dua pengawal menggendongnya dan membawanya kembali ke istana putra mahkota.

'Hua..... Lepaskan, aku ingin menunjukkan gambarku pada ibu... Hua... Hua.... Lepaskan. '

'Jangan bersikap memalukan yang mulia, anda adalah putra mahkota yang akan menjadi raja negri ini. Anda tidak boleh merengek seperti itu pada ratu. '

Nyonya Jane pengasuhnya memarahi maxi dengan keras.

' ibu ibu.... Aku ingin makan bersama ibu dan ayah juga. '

Tatapan ibunya yang diingatnya dengan jelas, tatapan itu jauh dari kata hangat. Pangeran yang masih kecil merasa takut dan sedih karena tatapan ibunya.

"Panggil ayahmu raja! "

Hanya satu kata dari ibunya membuat maxi sangat sedih.

Pikiran pangeran kembali lagi ketika melihat anak kecil didepannya.

" Ada apa max? "

Venus melihatnya yang sedikit murung dengan wajah khawatir.

" Tidak... Hanya saya, mereka terlihat bahagia. "

Venus menatap keluarga didepannya dengan wajah yang sedikit

Sedih.

" Iya... Kelihatannya sangat bahagia. Pasti menyenangkan jika mempunyai orang tua yang menyayanginya. "

Maxi menatap Venus yang terlihat sedih dan menyadari perasaan Venus.

'Ternyara Dia juga sama denganku. '

Dari sorot matanya yang terlihat sedih ketika memandangi anak itu, maxi seolah dapat membaca pikiran Venus, wanita didepannya mungkin memiliki orang tua yang sama seperti orang tuanya. Rasa sayang keluarga, hal yang ingin dimilikinya walaupun tidak dapat menjadi miliknya.

" Kita sudah berjalan-jalan disini Venus, aku ingin mencoba sesuatu. "

" Apa yang ingin kau coba max? "

"Mabuk."

Wajah maxi menjadi cerah kembali.

Venus tersenyum kepadanya.

"Baiklah, ayo kita mabuk sepuasnya. "

Mereka memasuki bar yang berada di dekat pasar itu.

Malam itu mereka berdua minum hingga mabuk, maxi yang mabuk untuk pertama kalinya, dibopong pulang oleh Venus.

"Venus.... Aku ingin... "

" Huft... Huft... Agrh.... Kau berat max, kenapa minum sampai berlebihan begitu? "

" Hehehehehe wajahmu ada dua... Ugh.. "

" Ja... Jangan bilang kau mau.. "

"Huwek... "

Maxi muntah didepan Venus. Venus merasa ingin pingsan melihat pemandangan itu.

" Agrh... Jangan terlalu dekat, nanti muntahanmu terkena bajuku. "

" Ughr huek... "

"Tamat sudah"

Hiks..