23.tamu
Siang ini di kediaman duke, Elliot dan Rowan saling berpapasan. Rowan menghentikan langkahnya dan memanggil Elliot.
"Elliot, aku ingin berbicara denganmu! "
" Ada apa kak? "
Elliot menjawab dengan datar.
" Dari mana kau mengenal Venus? "
" Apa urusannya dengan kakak? "
" Apa? Jawab aku! Kenapa kau bisa mengenal Venus?? "
" Aku mengenalnya begitu saja. Apa ya... Hm... Mungkin bisa dibilang takdir. "
" Apa??? Jangan Macam-macam dengan Venus!"
" Kakak berbicara seolah mengenalnya, daripada itu, darimana kakak mengenal Venus? "
Rowan dengan wajah tidak senangnya terdiam sesaat.
" Itu... Kau tidak perlu tahu. "
" Baiklah kalau begitu, kakak juga tidak perlu tahu kemesraan ku dengan Venus, dan lagi, jangan sembarangan memanggil nama venus! "
Tatapan mata Elliot berubah menjadi tajam.
" Kau mengancam ku? "
" Hm... Aku memintanya dengan baik, bukankah kakak telah bertunangan? Tidak baik ikut campur dengan hubungan adik tiri. "
" Ka... Kau! "
" Aku sibuk, silahkan lanjutkan pekerjaan kakak. "
Elliot meninggalkan Rowan yang berdiri kaku ditengah kordidor rumah utama.
"Sial! "
Rowan mengepalkan kedua tangannya. Semenjak pertemuannya dengan Venus di acara pertunangannya, Rowan terus merasa tidak nyaman. Perasaan kesal yang terus menerus dirasakannya, seakan tidak pernah reda bagaimanapun dia meredam nya.
**********************************
" Elliot "
" Iya. "
Elliot tersenyum manis sambil duduk di kursi dekat dengan meja kerja Venus.
Albert yang berkeringat dingin melihat tingkah Elliot yang tidak biasanya membuat tubuhnya merinding.
"Kenapa lagi kau kemari? Panggil aku ayah! "
Venus dengan cepat menutupi suasana aneh itu. Bagaimanapun orang melihat, itu adalah penampilan yang aneh. Hubungan duke dan Elliot sebelumnya sangat buruk, sekarang Elliot malah duduk tersenyum manis sambil menatap Venus yang berada didalam tubuh duke dan berekspresi hangat, membuat semua orang yang melihatnya merinding dan berkeringat dingin.
Keanehan yang seperti keajaiban dunia, akhir-akhir ini Elliot selalu berada di kediaman duke, sebelumnya Elliot tidak pernah terlihat dikediaman duke, bahkan penghuni kediaman susah untuk menghubunginya karena keberadaan nya yang tidak diketahui.
Sekarang Elliot malah terlihat setiap hari dikediaman duke dan berhubungan baik dengan duke.
Pelayanan dan penghuni kediaman sampai bergosip bahwa Elliot telah kerasukan, karena sifatnya didepan duke yang seperti anak manis yang mengikuti ibunya.
" Aku kemari karena kangen.... "
"... "
" Ayah"
" Jangan terlalu lama disini Elliot, aku tidak dapat bekerja. "
" Jika itu yang ayah inginkan, aku harus meninggalkan ayah. Hiks"
Elliot sengaja berekspresi sedih untuk menggoda Venus.
Glek!
Albert seperti kehilangan rohnya melihat tingkah Elliot.
' bertahanlah Albert. '
" Jangan bercanda Elliot, cepat keluar. "
" Sampai jumpa ayah. "
" Sampai jumpa Elliot. "
Setelah Elliot keluar ruangan, Albert mulai bertanya kepada Venus dengan rasa penasarannya.
"Tuan, apa perlu saya panggilkan dokter untuk memeriksa kejiwaan tuan muda? "
' Albert, i feel you'
" Tidak perlu, anak itu memang sudah sakit jiwa dari awal. Biarkan saja. "
" Tuan muda Elliot tampak semakin aneh, saya dengar beliau juga membawa wanita ke pesta pertunangan tuan muda Rowan. "
" Bukankah wajar kalau kepesta dansa membawa pasangan? "
" Mungkin tuan duke tidak tahu, tetapi tuan muda Elliot tidak pernah membawa wanita kepesta. "
" Apa? Elliot tidak pernah membawa wanita? Selama ini dia tidak membawa wanita yang dikencaninya? "
" Tuan muda Elliot tidak pernah tertarik kepada wanita manapun, apalagi berkencan. Ehm"
" Ti... Tidak pernah? "
Seketika wajah Venus memerah, Venus tidak tahu bahwa dirinya adalah wanita pertama yang di bawa oleh Elliot, selama ini Elliot selalu menggodanya. Membuat Venus berpikir bahwa Elliot adalah lelaki yang playboy.
' ternyata dia hanya begitu kepadaku... '
Fakta yang didengarnya itu, entah kenapa membuat hatinya sedikit senang.
" Wajah tuan duke memerah, apa tuan tidak apa-apa? "
" Hah? Merah? Aku tidak apa-apa Albert, aku hanya kepanasan. Buka jendelanya Albert., huh panas sekali. Bikin gerah saja. "
*******************************
" Pangeran, setelah saya kerahkan prajurit untuk menelusuri data kerajaan selama beberapa hari ini. Tidak ada wanita yang bernama venus di Kerajaan ini. "
" Apa??? "
Pangeran maxi terkejut mendengar laporan dari tristan. Wanita yang dibawa oleh Elliot tidak dapat ditemukannya di manapun.
Bagaimana bisa hanya seorang wanita biasa tidak dapat ditemukan oleh seluruh pengawal kerajaan, dengan wajah dan penampilan cantik yang mencolok itu, seharusnya dapat ditemukan dengan mudah.
" Walaupun telah mengeledah kota dan mencari wanita dengan ciri-ciri yang disebutkan oleh yang mulia, tidak ada yang mengenal wanita itu. "
"Ho..... Menarik, jika begitu wanita itu pasti disembunyikan oleh Elliot. "
" Elliot? "
" Sepertinya wanita itu cukup berarti untuk elliot, jika tidak dapat ditemukan dimanapun, hanya ada satu tempat untuk menemukannya. "
" Satu tempat? "
" Kediaman Duke trochel. "
" Rumah ayahku? "
" Benar, tristan. "
" ......."
" Aturan kunjungan ke kediaman Duke trochel. "
" A... Apa? "
" Iya, kunjungan keluarga besan. "
" Baik, saya akan mengirim surat kepada Duke. "
"Duke trochel yang katanya sakit di hari pertunangan putri dan rowan, kurasa tidak ada salahnya aku menjenguknya. "
" Saya akan mempersiapkan bingkisan untuk Duke. "
" Sampaikan juga jika aku akan menginap beberapa hari disana. "
"Menginap??? "
" Siapkan seluruh keperluan ku, kau juga harus pulang kerumah bukan? "
" Ji... Jika itu yang yang mulia harapkan. "
" Bagus..... "
Pangeran maxi tersenyum dengan penuh kemenangan.
' aku pasti menemukanmu. Tunggu saja venus'
" Tidak perlu mengirimkan surat"
" Tidak mengirimkan surat, apa yang yang mulia rencanakan... "
" Hari ini juga kita berangkat kesana, siapkan semuanya secepat mungkin! "
" Ta... Tapi"
" Jika kita kirimkan pemberitahuan, kita tidak dapat menangkap umpannya. "
**********************************
" Si... Siapa yang sudah sampai Albert!!!!? "
Venus terkejut dan berteriak ketika mendengar pemberitahuan dari Albert.
" Yang mulia putra mahkota maxi de emerald. "
' mati aku! '
Putra mahkota yang bertemu dengannya di pesta pertunangan itu, tiba-tiba mengunjungi kediaman Duke tanpa pemberitahuan dan sekarang telah tiba di ruang tamunya.
" A... Aku akan menyambut nya sebentar
Lagi. "
" Akan saya sampaikan pesan tuan kepada yang mulia putra mahkota. "
Venus membetulkan ekspresi wajahnya yang tampak kesal karena kunjungan yang tiba-tiba. Entah apa yang direncanakan oleh pangeran maxi.
'Kenapa harus datang di kediaman Duke? Apa yang diperlukannya disini? '
Sebanyak apapun Venus berfikir, tetap saja tidak menemukan alasan pangeran untuk datang kerumah Duke. Hubungan keluarga Duke dengan pangeran maxi sama sekali tidak dekat. Satu-satunya yang menghubungkan mereka, hanya pertunangan Rowan dengan putri sheriel.
Venus berjalan memasuki ruang tamu utama dilantai bawah kediaman Duke, putra mahkota dan anak ketiga Duke tristan van trochel telah duduk sambil meminum teh disana.
" Hormat kepada yang mulia pangeran matahari kerajaan. "
" Ah, Duke! Lama tidak bertemu. Saya dengar anda baru sembuh dari sakit, saya khawatir. "
" Terima kasih yang mulia, suatu kehormatan bagi saya, yang mulia datang kemari untuk menjenguk. "
" Tidak masalah Duke, sebentar lagi kita akan menjadi keluarga. Aku berencana menginap disini beberapa hari. "
" Hah? Apa? "
" Ada masalah Duke? "
" Ti... Tidak masalah yang mulia, Albert tolong siapkan kamar tamu di gedung barat untuk yang mulia pangeran. "
Venus mengepalkan tangannya untuk menyembunyikan kekesalan yang dirasakannya. Entah apa yang direncanakan pangeran yang bersikap seenaknya ini.
Dia tiba-tiba datang dan bilang akan menginap disini, jika saja orang dihadapannya bukan pangeran. Mungkin Venus akan menendang dan menyeretnya keluar dari kediaman Duke dengan paksa.
" Lama tak berjumpa ayah, saya dengar ayah hilang ingatan. "
" Tristan, i.. Iya aku masih kurang sehat. "
" Jaga kesehatan anda ayah. "
Tristan mengucapkan kata-kata itu seperti sedang berbasa-basi. Tidak sedikitpun terdengar perasaan tulus dari perkataan yang diucapkannya.
" Terima kasih. "
Setelah berbincang-bincang dengan pangeran dan Tristan, Duchess Anna memasuki ruang tamu untuk menyapa pangeran dan Tristan.
" Hormat kepada pangeran matahari kerjaan. "
" Duchess, senang bertemu dengan anda. "
" Saya juga sama yang mulia. "
Setelah menyapa pangeran, Duchess segera duduk disamping Tristan dan memeluknya.
" I... Ibu... "
" Oh anakku, sudah lama kau tidak pulang kerumah. Ibu senang sekali. "
" Tampaknya ada bagusnya saya berkunjung kemari ya Duchess. "
" Terima kasih yang mulia, berkat yang mulia saya bisa melihat Tristan dirumah ini. "
" Hahaha benar juga, Tristan kau harus sering pulang. Jangan membuat Duchess sedih. "
Pengeran maxi memberikan sarannya kepada Tristan, dan membuat Duchess tersenyum bahagia.
" Menginap lah sesuka hati yang mulia, silahkan menetap lebih lama. "
" Terima kasih atas kemurahan hati Duchess. "
Venus hanya dapat mengerutkan alis mendengar tawaran Duchess, pangeran maxi harus berada di dekatnya untuk beberapa hari kedepan. Kamar tidur Venus yang berada dalam gedung yang sama dengan pangeran, membuat situasi mereka sangat menyulitkan.
Setelah pertemuan ini, Venus segera mencari elliot yang ada dikamar tamu ruang barat. Venus sadar, jika pangeran menginap dirumah ini, dia pasti akan ketahuan jika Venus tinggal di kediaman Duke. Oleh sebab itu Venus meminta pertolongan elliot untuk membuat alasan jika dirinya ketahuan tinggal di gedung barat.
Setelah menjelaskan situasi kepada elliot, elliot mengerutkan alisnya dan kesal karena kunjungan pangeran yang tiba-tiba.
" Lelaki sialan. "
Elliot mengumpat dengan kesal.
" Memang pangeran itu menyebalkan, jika tinggal di gedung ini, apa yang harus aku katakan jika dia menemukanku disini? "
Elliot menyunggingkan bibirnya .
" Katakan saja jika kau kekasihku. Aku membiarkan mu tinggal bersamaku. "
"Hm.... Kekasih? Bukankah itu aneh? "
" Tidak, jika kau kekasihku tidak ada salahnya kau tinggal dirumah ini. Jangan lupa kalau aku juga keluarga trochel. "
" Hm.. Baiklah. "
" Kita akan sekamar mulai malam ini. "
" Apa!!!!! Tidak mau!!!! "
" Kau kan kekasihku. "
"Itukan bohongan... "
"Tidak mau? "
Mata elliot berkaca-kaca sambil memegang kedua pipinya dan melihat kearah Venus.
" Hahhhh... Kalau begitu jika tidak sengaja ketahuan, ba... Baru kita pura-pura sekamar. "
Elliot tersenyum senang mendengarnya.
'Tampaknya hari-hariku kedepannya, tidak akan mudah. '