22. Pertemuan yang tidak terduga
" Pangeran maxi de Emerland dan nona ariel Raven memasuki ruangan. "
Penjaga pintu mulai mengumumkan kedatangan putra mahkota dan ariel. Tidak lama setelah mereka datang, raja dan ratu serta seluruh anggota keluarga kerajaan mulai memasuki ballroom untuk mengucapkan selamat kepada Rowan.
Begitu melihat sosok ariel dan Pangeran, Venus langsung menarik Elliot untuk berdiri menjauhi mereka agar tidak terlihat oleh ariel.
" Siapa itu, sosok itu tidak asing? "
Sosok berambut hitam yang berdiri didekat pangeran maxi terlihat mirip dengan seseorang.
" Itu Tristan, adik tiriku. "
" Ah, Tristan anak ketiga Duke piero. Pantas saja aku merasa mirip dengan Rowan. "
Sosok Tristan terlihat mirip dengan Rowan, yang membedakan mereka adalah wajah Tristan yang terlihat lebih muda dan rambut hitam panjang sebahu yang diselip ditelinganya.
"Calon adik iparmu. "
"Elliot! "
Venus menatap Elliot dengan datar.
Walaupun telah menghindar dengan sebaik mungkin, namun pandangan mata orang-orang selalu mengikuti Venus dan Elliot.
' tidak bisa seperti ini, Elliot terlalu menarik perhatian. '
Ariel yang terpisah dengan pangeran, sedang berbincang dengan para nona bangsawan.
' eh, sepertinya Ariel melihat kemari. Mati aku! '
Venus mencoba menghindari ariel, sebelum ariel mendekat kearah mereka, Venus mencoba kabur.
" I..itu Elliot, aku ingin kekamar kecil dulu. "
" Mau aku temani. "
' tidak bisa! Elliot terlalu menarik perhatian. '
" Aku bukan anak kecil! Tunggu aku disini. "
Venus segera meninggalkan Elliot dan segera menghampiri pintu samping ballroom.
Setelah keluar dari pintu itu Venus berlari kecil.
' harusnya ariel tidak menyadari ku kan? Posisiku cukup jauh, harusnya dia tidak melihat wajahku dengan jelas. '
Venus segera mencari tempat untuk bersembunyi.
Pada umumnya disamping ruang ballroom selalu disediakan ruangan istirahat untuk para bangsawan. Dengan cepat Venus membuka pintu ruangan didekat ballroom dan masuk kedalam ruangan itu sebelum ada yang menyadarinya.
"Hah, akhirnya aku selamat. "
Venus terjongkok tepat didepan pintu sambil menutup wajahnya dan bernafas lega.
"Siapa itu! "
' hah? Ada orang lain disini, bagaimana ini? '
Suara Laki-laki yang terkejut melihat kedatangan Venus. Lelaki itu berbaring disofa ruangan sambil melihat kearah Venus. Rambut pirang, mata merah dan pakaian itu.
' putra mahkota maxi de Emerland! '
" Mati aku! "
Tanpa sadar Venus mengucapkan kata yang dia pikirkan.
" Padahal aku telah keluar diam-diam dari ballroom, ternyata kau mengikuti ku kedalam ruangan ini. "
Putra mahkota berdiri dan menghampiri Venus yang terkejut.
" Ma... Maafkan saya, saya tidak tahu anda berada disini. "
" Hm... Alasan klasik untuk wanita yang ingin menggodaku. "
Venus berdiri dan berpindah tempat menjauhi putra mahkota yang mendekatinya.
" Meng... Menggoda??? Saya tidak ada menggoda yang mulia. "
Pangeran maxi mengangkat sudut bibirnya seolah tidak percaya. Dan tersenyum kepada Venus.
" Berpura-pura polos rupanya. "
" Se... Serius! Saya tidak tidak sengaja yang mulia!!!!!! "
Pangeran maxi menarik tangan Venus dan mendekatkan tubuhnya, sehingga tubuh Venus berbenturan dengan tubuhnya. Wajahnya yang berhadapan dengan Venus membuat Venus susah bergerak.
' bagaimana ini, diantara begitu banyak orang bagaimana bisa aku bertemu dengannya. '
"Cantik."
"Eh? "
Pangeran mengangkak dagu Venus dengan tangannya.
" Siapa namamu? "
" Venus yang mulia. "
" Bukan nona bangsawan rupanya. Menarik... "
Venus melepaskan tangan pangeran yang menyentuh dagunya dan melarikan diri mendekati pintu keluar ruangan.
" Saya bukan bermaksud menggoda, saya benar-benar tidak ada maksud seperti itu. Lagipula anda bukan tipe ideal saya. Saya hanya masuk keruangan kosong untuk beristirahat. "
"Apa? "
" Percayalah yang mulia, saya juga menyesal telah masuk keruangan ini. Apalagi menggangu waktu berharga yang mulia. "
Wajah Venus menunjukkan ketidak tertarikannya kepada pangeran. Sehingga pangeran dapat melihat jelas ekspresi Venus.
" Kau bilang menyesal? Bukan tipe ideal??? Berapa banyak wanita di Kerajaan ini yang tergila-gila dengan wajahku. Kau... Kau bilang aku bukan tipemu? "
Pengeran tampak terguncang dengan pernyataan Venus.
" Saya tulus mengucapkannya yang mulia, apakah yang mulia masih tidak percaya saya benar-benar tidak ada niat menggoda. "
" Baru kali ini ada wanita yang tidak menyukaiku. "
" Apa? "
' ah, jangan bilang pangeran ini termasuk tipe tokoh novel yang berkata kau wanita satu-satu nya yang begini terhadapku'
" Kau wanita satu-satunya yang tidak menginginkan ku"
' sial! '
'Ternyata aku telah menyulut masalah baru'
".... "
Venus kehilangan kata-katanya, melihat pangeran yang tampak tertarik kepadanya.
" Akan kubuat kau menginginkanku, nona Venus. "
" A... Anda sudah punya tunangan. "
" Ah, benar juga! Apa kau mau menjadi simpanan ku? "
" Hah? "
Wajah Venus terdistorsi mendengar perkataan yang diucapkan pangeran kepadanya.
" Statusmu yang merupakan rakyat jelata tidak dapat kuangkat menjadi selir. Bagaimana kalau menjadi kekasih simpanan ku. "
" Sialan! Bajingan gila!!!! "
Tampa sadar Venus mengucapkan dengan keras umpatannya.
" Apa!!! Ba.. Bajingan gila!!!! "
Pangeran mulai melangkah mendekati Venus, Venus berjalan menjauh menghindarinya. Keduanya seperti sedang bermain permainan tangkap aku, satu sisi mengejar, satu sisi kabur dari si pengejar.
"Bukankah ini tawaran yang terhormat nona? Walaupun simpanan, kau dapat hidup mewah seumur hidup. "
" Ma... Maaf pangeran, saya telah tidak sopan. Mohon maaf saya menolak. "
Venus berusaha meraih gagang pintu keluar, tetapi dengan cepat pangeran maxi menjaga pintu itu agar Venus tidak dapat pergi dari ruangan itu.
"To.. Tolong biarkan saya keluar. "
" Tidak bisa. "
" Kenapa? "
" Karena kau telah terlanjur masuk kemari. Kenapa tidak menyenangkan ku saja? Kita dapat bersenang-senang disini. "
" Ti.. Tidak!!! "
Venus berteriak panik, seketika pintu keluar ditendang seseorang dari luar , pintu itu terbuka dan pangeran yang berada dibalik pintu itu terjatuh ke lantai.
" Ups maafkan aku yang mulia, kukira pintu ini rusak. "
Elliot yang menendang pintu dari luar melihat kearah pangeran yang terlihat malu karena terjatuh.
" Kau!!!! Elliot van trochel kenapa kau masuk kemari. "
" Aku hanya ingin menjemput milikku yang belum kembali dari tadi. Ternyata dia berada disini. "
"Milikmu? "
Elliot mengangkat tubuh Venus seperti tuan putri dan membawanya keluar dari ruangan itu.
" Ayo kembali. "
"E... Elliot"
Venus terkejut dan lega dengan kemunculan Elliot yang menyelamatkan nya dari situasi rumit tadi.
Pangeran maxi membetulkan pakaiannya dan diam saja melihat kejadian yang baru dialaminya.
Wanita yang bernama Venus itu ternyata pasangan Elliot.
" Heh, menarik sekali..... Venus, aku akan menemuimu lagi. "
Elliot menggendong Venus dan membawanya kembali ke arah ballroom.
" Elliot, apa kita boleh pulang saja ke kediaman Duke? "
" Ng? "
" Aku merasa kurang nyaman dengan suasana pesta. Aku mau pulang. "
Elliot tersenyum lembut kepada venus dan memutar arah tujuannya keluar istana.
" Baiklah kalau itu yang kau inginkan, ayo kita pulang. "
Venus melingkarkan lenganya keleher Elliot dan membenamkan kepalanya didadanya.
" Terimakasih telah menyelamatkan ku Elliot "
Sosok Elliot yang datang dan menyelamatkan nya , seperti sosok pangeran berkuda putih didalam dongeng. Saat ini mungkin bunyi jantungnya dapat terdengar oleh Elliot.
Badum.. Badum...
Bunyi jantung Elliot terdengar keras dan cepat, mungkin karena Venus yang mendekatkan kepalanya didada Elliot membuat suara itu terdengar jelas. Bunyinya yang tidak kalah keras dari bunyi jantung Venus. Suara jantung itu beradu didalam kesunyian kordidor kerajaan.
Venus tidak melihat wajah Elliot yang saat ini bersemu merah.
***********************************
" Pangeran, apa pangeran memanggil saya? "
" Tristan, cari tahu wanita yang bernama Venus di Kerajaan ini, bawa dia kemari. "
" Baik pangeran. "
" Wanita itu datang bersama Elliot. "
" Apa?? Kak Elliot datang membawa wanita? "
" Kau terkejut bukan? Aku juga cukup terkejut. "
" Wanita seperti apa yang dibawanya? Tidak biasanya dia tertarik dengan wanita. "
" Wanita yang sangat cantik. "
"Sangat cantik? "
" Hm.... Sangat cantik hingga dapat menarik perhatianku. "
Tristan tidak menduga bahwa Elliot dapat membawa pasangan dipesta ballroom pertunangan rowan, apalagi wanita itu dapat menarik perhatian pangeran maxi.
' seperti apa sosok wanita bernama Venus ini? '
Selama ini Tristan tinggal didalam kerjaan sebagai asisten pangeran maxi. Tentu saja karena situasi keluarganya yang kacau membuatnya tidak pernah pulang kerumah untuk mengunjungi keluarganya. Walaupun Duchess selalu mengirimkan surat untuknya untuk mengajaknya makan bersama keluarga, Tristan tidak pernah menanggapinya.
Posisi pewaris trochel tidak pernah diinginkan olehnya, kakak tertuanya Rowan cukup terampil untuk mewarisi gelar duke.
Mendengar kabar yang ditulis dalam surat ibunya bahwa duke piero hilang ingatan dan mengusir wanita simpanannya tidak membuat Tristan bergeming. Tetapi seorang wanita yang dikatakan sangat cantik oleh putra mahkota membuat nya merasa aneh dan penasaran.
'Siapa dirimu? '
" Cari tahu lagi, apakah dia kekasih Elliot. "
" Baik pangeran, akan segera saya selidiki. "
" Kerja bagus, rahasiakan ini dari ariel. "
Tristan menganggukan kepalanya.
"Venus, aku pasti akan menjadikanmu milikku, di Kerajaan ini semua orang yang tinggal didalamnya adalah milikku. Tunggu saja. "
Pandangan mata maxi berkilauan karena terbakar semangatnya yang besar. Wanita Pertama yang membuatnya terpikat oleh kecantikannya, sifatnya yang acuh tak acuh kepadanya, cara Venus menolaknya.
Venus yang berkata dengan jujur bahwa dia tidak menyukainya, membuat rasa ingin memilikinya semakin besar.
Selama ini, siapapun yang dia temui selalu memuji dirinya. Apapun yang dia lakukan tidak pernah ditolak oleh siapapun.
Setiap menghadiri pesta dansa, mata wanita bangsawan yang melihatnya selalu berbinar dan wajah para wanita itu bersemu merah. Pangeran tampan yang akan menjadi raja di kerajaan Emerland, tidak ada hal yang kurang dari dirinya.
' kenapa wajah Venus malah menunjukkan tidak suka dengan jelas? '
Harga dirinya yang tinggi sejenak runtuh, keyakinan dirinya menjadi hilang jika berhadapan dengan wanita itu. Pertemuan pertama yang tidak terduga, pertemuan yang membuat dia mengingat malam ini dengan jelas. Malam yang berbeda seumur hidupnya.
" Dia tidak menyapaku dengan benar.... Hahaha"
Mengingat Venus tidak menyapanya dengan benar dari pertama kali pertemuan mereka, wanita itu hanya tampak sibuk untuk kabur meninggalkan nya.
'Tunggu saja pertemuan kita berikutnya Venus. '