Fillo selesai mengerjakan tugas lalu beralih ke komputernya, Fillo mulai menggerakan kursor komputer membuka game. Memakai headset, lalu memulai bermain game.
***
20 menit Fio mengerjakan tugasnya, menyimpan pensil di atas buku, menyenderkan badannya, "duh pegel" bisik Fio.
Fio beranjak pindah ke kasur, merebahkan badannya lalu, tidak menunggu lama Fio terlelap.
Kring!
Fio terkejut membuka matanya, meraih ponsel, jam menunjukan 6;20 pagi, Fio menghela nafas, lalu duduk, Fio mengusap-usap tangannya, kedinginan. Fio menyalakan heater pemanas, beranjak ke meja belajarnya, menutup buku juga mematikan lampu belajar.
Fio melangkah ke bawah sambil menggengam ponsel, Fio meletakan ponselnya diatas sofa, melangkah ke dapur, mengambil mangkok, mengambil panci, memakai sarung tangan mengambil susu dari kulkas, lalu menuangkan ke dalam panci, Fio menghangatkan susunya.
Mengambil sereal di dalam lemari, menuangkan sereal kedalam mangkok, lalu Fio mengembalikan susunya kedalam kulkas, sekaligus membuka sarung tangannya.
Tidak menunggu lama susu mendidih, Fio cepat menuangkan susunya ke dalam mangkok, harum susu bercampur sereal madu, sangat terasa manisnya.
Fio membawa sarapannya ke ruang TV, sekaligus menyalakan televisi, mengganti chanelnya ke kartun anak-anak. Fio melahap sarapannya.
Ting!
Pesan dari Fillo muncul, "aku mau telfon yah"
Tidak lama kemudian, telfon masuk.
"hallo" ucap Fio membuka percakapan.
"hai. Fi udah ngerjain tugas biologi?" tanya Fillo.
"belom" jawab Fio sambil melahap sarapan paginya.
"yah, padahal aku mau nanya, yaudah deh kalau gitu" ucap Fillo.
"eh.."
"ada apa?" tanya Fillo.
"hari ini ke rumah aku yah" ucap Fio.
"aduh Fi kenapa masih inget sih" kata Fillo.
"hah? Inget apa?" tanya Fio kebingungan.
"iya inget ini, aku main kerumah kamu" ucap Fillo.
"ya dong, kan itu timbal balik" ucap Fio.
"kalau gitu, main keluar aja mau ga?" tanya Fillo.
"ga mau nanti hujan" ucap Fio.
Fillo menghela nafas.
"yaudah deh kalau ga mau" ketus Fio.
"cctvnya?" tanya Fillo.
"aman" jawab Fio terdengar suara senangnya.
"oke, nanti aku kabarin lagi, masih ngantuk" ucap Fillo.
"oke" jawab Fio mematikan telfonnya.
"duh cctvnya gimana yah" bisik Fio kebingungan.
***
Fio melangkah ke depan pintu, tiupan angin dari sela-sela bawah pintu mengenai kaki Fio.
"duh dingin banget lagi" Fio melangkah mundur, melihat ke arah jam, jam menunjukan 7:20 pagi.
Fio menarik nafas, "pantes" gumamnya. menyalakan heater pemanas, perlahan udara di dalam rumah menjadi hangat.
Fio mengambil apron lalu memakainya, mulai dari dapur, Fio mengambil mangkok sarapannya tadi, langsung mencuci di atas watafel. Lanjut Fio mengelap-elap dabu yang ada di atas meja Televisi, meja untuk lampu, beberapa meja untuk hiasan.
Srot! Srot! Fio menembahkan seprotan ke atas meja makannya, lalu Fio mulai membersihkan. Merapihkan kursi-kursi.
Matahari mulai menyorot ke arah jendela rumah, Fio membuka jendela selebar mungkin. Mematikan heater, lalu Fio diam di sorotan matahari.
"hangat sekali" Fio tertawa kecil.
Lalu Fio membuka pintu rumah utama, matanya langsung melihat ke arah cctv tanpa kepalanya ikut menoleh, berjalan sambil membawa sapu, Fio berjalan menujur cctv, sampai di ujung, di bawah cctv, Fio mengangkat sapunya.
"Fuffffffff" Fio membuat suara angin, sambil membelokan cctvnya menghadap ke tembok, lalu Fio menurunkan gagang sapu dengan perlahan.
"hihi" Fio tertawa dengan suara kecil.
Lalu Fio kembali masuk kedalam, menyimpan gagang sapu ke tempatnya.
Fio duduk di sofa ruang Tv, meregangkan badannya, juga merebahkan badannya, beristirahat setelah bersih-bersih.
Fio meraih ponselnya, mengirim pesan ke Fillo memastikan sudah bangun atau belom. Lalu Fio menutup pintu rumah utama, pindah naik ke kamarnya.
Kamar Fio sangat gelap, jendela kamar Fio masih tertutup, Fio bergeges membuka jendela, seketika kamar Fio sangat terang, Fio mematikan heater di kamarnya, sekaligus membereskan tempat tidur.
Ting! Pesan Dari Fillo masuk, Fio bergegas membuka isi pesannya, akan segera datang katanya, Fio menjawab pesan dengan singkat.
Setelah selesai membereskan kamar, Fio melangkah ke bawah, membuka kan pintu rumah utama, saat Fio melangkah keluar, posisi cctvnya berubah kembali seperti awal, Fio sedikit terkejut.
Fio kembali masuk kedalam rumah, memikirkan sesuatu. Fillo sudah sampai didepan rumah Fio, Fio cemas, melambaikan tangan untuk tetap diam ditempat.
Fillo mengkerutkan dahinya, kebingungan.
Terbesit dalam pikiran Fio, Fio cepat melangkah kebelakang, mencari-mencari saklar listrik, setelah ketemu Fio cepat menghampiri, sekaligus membawa kursi, Fio menaiki kursinya lalu mematikan saklar listrik.
DUP!
Semua lampu di dalam rumah Fio mati seketika, Fio bergegas turun lalu, berjalan menuju cctv, mengikuti arah kabel, setelah ketemu Fio mencabut kabelnya.
Fio kembali menyalakan saklar listriknya. Lampu-lampu rumah menyala kembali, Fio bergegas kembali ke depan rumah.
Fio membukakan pintu gerbang.
"ada apa?" tanya Fillo sambil membawa tas berisi tugas-tugasnya.
"ga ada apa-apa" jawab Fio tersenyum.
Fillo mengangguk lalu melangkah masuk. Fillo melihat ke arah cctv.
"cctvnya, gimana?" tanya Fillo menunjuk ke arah cctv.
"kenapa? Aman kok" ucap Fio menarik Fillo masuk kedalam halamannya, sekaligus menutup gerbang.
Mereka melangkah masuk, Fillo membuka sepatunya, menggandeng tas, mengamati sisi-sisi rumah Fio. Mereka masuk kedalam rumah, Fillo langsung duduk diruang tamu.
Fio pergi ke dapur, membawa segelas air putih yang sedikit hangat.
"nih" ucap Fio menaruh gelas di atas meja.
"eh, ditawarin aja belum" ucap Fillo.
"ya ga apa-apa" jawab Fio lalu ikut duduk di ruang tamu.
"Fi bukannya mau ngerjain tugas bareng?" tanya Fillo.
Fio mengangguk bersemangat.
"kenapa masih diam disini, ga bakal ambil tugasnya?" tanya kembali Fillo.
Seketika wajah Fio berubah terkejut.
***
BUG! Fio menaruh buku-buku tebal di atas meja, lalu duduk di lantai agar sejajar dengan dirinya.
"eh" Fillo melepaskan tasnya lalu mendorong meja kedepan, Fillo juga duduk di bawah.
"kenapa ga di atas aja" ucap Fio.
"ga apa-apa, biar sejajar" jawab Fillo tersenyum.
Mereka mulai mengerjakan tugas. Menulis jawabannya satu per satu, sesekali mereka berdiskusi tentang jawaban yang mereka dapat. Fillo meneguk air minumnya, Fio pun mengikuti.
Jam menunjukan sebelas siang. Mereka menyenderkan badan ke kursi. Semua Buku-buku di atas meja terbuka lebar, juga alat-alat tulis berantakan, keluar dari tempat pensil. Sampah dari bekas penghapus berkumpul di ujung meja.
"uh... cape" keluh Fio.
"ga biasa buat ngerjain tugas pagi-pagi" lanjut Fillo.
Fio merubah posisi duduk, "Fillo mau makan siang dulu?" tanya Fio.
"ayo, beli keluar?" tanya Fillo.
"aku udah siapin, tinggal di panasin aja kok, mau?" tawari Fio tersenyum.
Fillo menggeleng.
Wajah Fio yang sebelumnya tersenyum, berubah seketika bingung.
"beli aja ayo di luar" ajak Fillo.
Fio menghela nafas, memajukan meja lalu berdiri, berjalan kedapur. Memasukan dua makanan instan kedalam pemanas makanan. Fio kembali ke ruang tamu.
"ngapain?" tanya Fillo.
"nyiapin makan" jawab Fillo tersenyum lebar.
"duh" Fillo menepuk dahinya.