Chereads / Hujan Disaat Terik / Chapter 12 - BAB 12

Chapter 12 - BAB 12

Fillo membuka gerbang rumahnya. sebelum masuk kedalam rumah Fillo membuka sepatu dan menyimpan di tempat asalnya. Fillo bergegas melangkah ke kamar.

Berbenah-benah barang bawaannya sekaligus menyalakan komputer.

***

Fio membuka buku tugas kembali di kamarnya melanjutkan mengerjakan tugas untuk besok dikumpulkan.

2 jam berlalu. Suara pintu terbuka terdengar dari bawah. Fio tersadar lalu melangkah perahan ke bawah.

"bu?" Fio menyidik-nyidik sambil turun ke bawah.

"Fio. Bawain ini. Tolong ibu kelelahan" ucap ibu menggengdong dua dus di tangan kanan dan kirinya. Rambut sedikit berantakan, beberapa helai rambut menempel di dahinya.

Fio bergegas mendekat arah ibu. Mengambil alih kardus yang ada di tangan kanan, lalu menyimpan di atas meja. Fio kembali melakukan hal yang sama untuk kardus yang ada di tangan kiri ibu.

Wajah ibu sangat lesu, koper di tangannya kembali di genggam. Ibu melangkah kearah kamar.

"ibu duluan tidur yah" ucap ibu menutup pintu kamar.

Fio mengangguk dengan bingung. Fio mengunci pintu rumah lalu kembali naik kembali kekamar.

***

Kring! Alarm dikamar berbunyi. Cahaya matahari pagi masuk kedalam kamar Fillo melewati sela-sela gordeng.

Fillo berusaha membuka matanya perlahan, berusaha juga mengangkat badannya tapi menidurkannya kembali.

Alarm berbunyi kembali, Fillo sekaligus membuka mata dan membangunkan badannya. Membuka matanya lebar-lebar berusaha menghilangkan kantuk.

"uahkk!!!..." Fillo meraung sambil meregangkan badannya.

Menghela nafas sambil menatap ke arah handuk yang mencantol di belakang pintu bersama baju bekas di pakai hari kemarin juga tas yang terbuka melebar menghadap kebawah.

Fillo beranjak dari kasur. Melangkah untuk mengambil handuknya. Melewati bungkus ciki yang tergeletak di bawah. Belum lagi celana panjang bekas dipakai tadi malam tergeletak di sana.

Fillo mengambil handuk menyiman dipundaknya. Mengambil tas yang terbuka lebar itu lalu memasukan alat-alat pensil yang tergeletak di atas meja komputer juga memasukan buku-buku yang berisi tugas.

Fillo menggenggam gagang pintu lalu membuka pintu. Segera menuju ke kamar mandi.

***

Crek! Fio membuka pintu kamarnya. Ketika Fio membuka kamarnya wangi parfum semerbak keluar dari kamarnya, kamarnya seperti tempat toko parfum. Wangi manis vanila memenuhi seluruh badan Fio.

Wajah tersenyum lebar dengan riasan warna bibir yang sangat cantik dan cocok di pakai Fio. Juga rambut yang lurus.

Fio melangkah turun dengan menggendong tas dan sudah rapih memakai baju sekolahnya. Menarik kursi meja makannya sekaligus menyimpan tas di atas meja lalu duduk.

"ini sarapannya" ibu membawa piring makannya dengan satu tangan dan berjalan bergoyang-goyang cantik seperti difilm-film.

"eh kenapa bu" Fio kebingungan dengan wajahnya yang akan tertawa.

"ga kenapa-kenapa" jawab ibu kembali ke dapur berjalan sambil terus bergoyang-goyang, setelah menyimpan piring di atas meja.

Wajah Fio sangat kebingungan. Mengambil sendok dan garpuh yang ada di depan Fio. Teman nasinya pagi ini ada sayur dan tomat dengan dilumuri saos tiram, tahu goreng dan paha ayam goreng.

"ini minumnya" ucap ibu menyimpan di atas meja. Kali ini ibu duduk di depan Fio.

Ibu menghela nafas sekaligus mengelap keringat di dahinya.

Fio tertawa kecil melihat ibunya kecapean.

"kenapa?" tanya ibu.

"ibu tadi ngapain, jadi cape kan" ucap Fio masih tertawa.

"pingin ngehibur kamu aja" ibu tersenyum.

"aku terhibur bu" Fio tersenyum dan melanjutkan makannya.

"kamu selama ibu pergi ngapain aja" tanya ibu.

Tiba-tiba Fio menghentikan kunyahnya. "eum..." Fio menatap ibu.

"eum?" ibu tersenyum.

"diem di rumah aja, emang mau kemana" ucap Fio mencoba menutupi.

"ya kan ibu nanya aja" ucap ibu.

"engga kok ibu, aku ngerjain tugas aja di rumah" ucap Fio menyendok terus makannya mempercepat sarapan.

Ibu mengangguk. Menyimpan tangannya didagu, menatap Fio sedang makan.

"bu?" Fio menyadarkan dengan melambai-lambai tangan.

"eh" ibu tersadar dari lamunan.

"jangan kecapean bu" ucap Fio.

Ibu mengangguk.

Fio bergegas mengambil segelas air minum dan sekaligus menggendong tasnya.

"ini bu di minum" ucap Fio.

"makasih Fi" ucap ibu.

"aku berangkat yah bu" ucap Fio sambil memakai sepatu lalu bergegas keluar dari rumah.

***

Fillo berhenti di tengah jalan, tali sepatu lepas, sejak tadi Fillo tidak membenarkan talinya tapi semakin lama membuat Fillo kesal. Filo mengikat tali sepatunya sebentar lalu berjalan kembali.

Jalanan setiap pagi sangat ramai dengan motor dan mobil yang merangkat kerja mau pun mengantar anaknya pergi kesekolah.

Fillo harus menutupi mulut dan hidungnya sekekali dari asap debu dari motor dan mobil. Fillo mempercepat langkahnya.

Fillo terus masuk kedalam gerbang sekolah. Murid-murid di sekolah belum seramai sebiasanya. Fillo berjalan melewati beberapa lorong untuk sampai di kelas.

Di kelas baru beberapa orang yang duduk di meja masing-masing. Disana ada Hanna, Gita dan beberapa murid lain. Fillo masuk kelas begitu saja, seolah-olah tidak ada makhluk hidup di dalam kelasnnya.

Fillo melepaskan sebelah earphone menyimpan ke dalam tempatnya.

Tidak menunggu waktu lama terdengar hentakan kaki dari arah luar kelas. Masuk kedalam kelas berhenti di depan pintu, Fio tersenyum ke arah Fillo.

Fillo memberikan kembali senyuman kecil. Hanna dan Gita melihat ke arah Fio dan Fillo secara bergantian, wajahnya seperti tidak percaya yang dia liat.

Fio melangkah ke mejanya. Fio melambaikan tangan ke arah Hanna dan Gita. Hanna dan Gita masih melongo melihat kejadian barusan.

Fio melambai kan tangannya kembali ke arah wajah Hanna dan Gita. Hanna dan Gita sekaligus menatap Fio.

Tiba-Tiba wajah Gita berubah tersenyum, menarik nafas panjang, lalu berteriak,"UAHHHH!!!! Fi-"

"Sttttt" jari telunjuk Fio menekan di tengah mulutnya.

"kenapa?" ledek Gita perlahan bediri dari kursinya. Wajahnya terlihat sangat menggoda untuk meledek Fio.

Fio mengkerutkan dahinya. memaksa pundak Gita agar duduk kembali. "udah, ga ada apa kok" keluh Fio. tersenyum.

Fio menyimpan tas di tempat duduknya sekaligus duduk. Fio mengeluarkan buku yang akan di pakai di hari pertama Fio belajar.

"Fi, kamu kenal sama Fillo" tanya pelan Hanna.

Saat Hanna membuka topik itu, Gita memajukan duduknya memperdekat ke arah Hanna dan Fio.

Fio menghela nafas, sedikit tersenyum lalu mengangguk.

"bukannya Fillo pendiem?" tanya lagi Hanna.

Fio mengangguk, "tapi kalau kita lagi berdua dia engga pendiem"

"kamu suka Fi?" desak Gita.

"Eum?!" Fio terkejut, bola matanya membesar, kaku seketika.

"WOW!!!" teriak Gita membuat murid kelas sekaligus Fillo melirik ke arah mereka bertiga.

"stttt" kali ini Hanna membantu Fio menutupi mulut Gita.

Gita tersenyum.

"Fi" Hanna menyadarkan Fio.

"eh" Fio mengedipkan matanya berkali-kali.

Fio menggeleng wajahnya mentap kebawah.

Tiba-tiba seorang guru masuk membawa beberapa buku di tangan kanan dan tangan kirinya membawa dua spidol. mengagetkan anak-anak didalam kelas.