Fio dan Fillo sudah masuk kedalam kompleknya, tapi Fio meminta untuk duduk dulu di taman, berbincang sebentar.
Fio memasukan tangkai bekas aromanis kedalam plastik lalu mengingat plastik. mengepruk-keprukkan tangannya.
"sini" ucap Fillo meminta sampah bekas aromanisnya.
Fio memberikan sampahnya. Fillo melangkah ke arah tong sampah, membuang sampahnya kedalam tong sampah. Fillo duduk kembali di sebelah Fio.
"ngomong-ngomong aku dateng ke rumah kamu, ibu kamu tau?" tanya Fillo.
Fio menggeleng, "kalau pun tau aku udah pasti bakal ngomong ke kamu, itu kalau kejadian aku bisa di marahin"
"tuh kan, makannya aku kemarin-kemarin gak mau dateng ke rumah kamu" ucap Fillo.
"yaudah kemarin kan cuma mau timbal balik" ucap Fio.
Fillo menghela nafas, "nah kalau gitu mending kita sekarang pulang nanti kamu di cariin lagi" Fillo mulai beranjak berdiri.
"Sebentar" Fio menahan, Fillo kembali duduk.
"ada apa Fi?" tanya Fillo wajahnya sedikit cemas.
"badan aku tadi sakit banget" keluh Fio menundukan badannya.
"hah? sakit kenapa?" tanya Fillo sangat cemas.
"aku gatau Fi, tapi tiba-tiba sakitnya hilang gitu aja. aku takut" lirih Fio.
"mau aku anter ke klinik?" tanya Fillo yang sudah mengerti.
Fio menggeleng.
Fillo diam mencoba berfikir.
"aku mau pulang aja sekarang" ucap Fio.
"mau aku anter?" tanya Fillo.
"ga usah, aku sendiri aja. tujuan aku memberitahu kejadian tadi biar kamu engga cemas nanti kalau aku tiba-tiba kesakitan" lirih Fio.
"Fi" Fillo menurukan kepalanya, sejararkan wajahnya. "aku pasti cemas nanti, jadi jangan ngomong gitu" ucap Fillo.
Fio tidak menanggapi ucapan Fillo, membenarkan rambutnya, lalu berdiri dari duduk. Fio mengangkat tangan sekaligus membuka telapak tangannya.
"apa?" tanya Fillo.
"tos" ucap Fio tersenyum lemas.
Fillo membalikan senyuman manis, juga sekaligus tos.
Fio melangkah meninggalkan Fillo sendiri, Fillo melihat Fio dari kejauhan menunggu sampai masuk kedalam rumahnnya.
***
Crek! Fio melangkah masuk kedalam rumahnya, terlihat ibu sedang menonton televisi, menyolonjorkan kakinya ke atas meja.
Fio menyimpan sepatu ditempatnya menutup pintu rumah lalu melangkah ke arah tangga.
"Fio dari mana?" tanya ibu tanpa reaksi apapun.
"pulang sekolah bu" keluh Fio.
"pulang sekolah sore yah?" tanya ibu.
"iya bu, aku cape mau ke atas yah" ucap Fio.
"sebentar" ucap ibu menyimpan remot diatas meja, menurunkan kakinya, melirik kearah Fio. "wajah kamu kenapa pucat gitu?" ibu bergegas mendekat.
"ga kenapa-kenapa bu, kecapean" ucap Fio.
"disekolah sibuk banget yah?" tanya ibu memeluk Fio.
Fio hanya mengangguk.
raut wajah ibu berubah, setelah mencium sesuatu dari seragam Fio. ibu melepaskan pelukannya.
"kamu pulang sendiri?" tanya ibu.
Fio menggeleng.
wajah ibu sedikit terkejut, "sama siapa?"
"sama Hanna dan Gita, teman sekelas aku" jawab Fio.
"perempuan?" tanya ibu meyakinkan.
"iya bu" ucap Fio dengan sedikit menaikan nada bicaranya.
ibu mengangguk, "maaf yah Fio, ibu hanya takut"
wajah Fio berubah penarasan, "takut kenapa?"
ibu menggeleng, "kamu ikutin aturan rumah saja yah" ibu tersenyum.
Fio menghela nafas, lalu berjalan ke kamarnya begitu saja, tanpa menanggapi ucapan ibu.
Bug! Fio menutup pintu kamarnya. menyimpan tas di samping kasur, membuka dasi, membuka sabuk, menarik baju sekaligus langsung mengganti baju tidur.
Fio mengambil baju bekas pakainya sekaligus, lalu melempar ke keranjang baju kotor. Fio mengambil kertas dan pulpen, lalu menulis di atas kertas 'aku mau tidur duluan yah bu' lalu menempelkan di depan pintu kamar, mematikan lampu kamar.
Fio mulai menidurkan badannya di atas kasur, hanya dengan beberapa menit Fio terlelap dalam tidurnya.
***
Tok! Tok! Tok! "Fio bangun, sudah pagi"
Fio membuka matanya perlahan, Fio melirik ke arah jendela, terlihat diluar sudah terang. "iya bu, aku bangun" ucap Fio.
ibu turun dari kamarnya Fio setelah mendengar respon dari Fio, ibu melanjutkan aktivitas pagi.
Fio turun dari kasur, meregangkan badannya sebentar, lalu melihat ke arah jam, jam menunjukan 7 pagi. Fio mengambil ponselnya, menelefon Fillo.
"hallo" ucap Fillo.
"Fillo, hari ini ke sekolah?" tanya Fio duduk di atas kasur.
"iya, tapi aku agak males" ucap Fillo.
"hm... yaudah kita bolos aja, mau?" tanya Fio.
"enggak, ayo kita ke sekolah" ucap Fillo.
"eh gimana sih" kesal Fio.
Fillo tertawa, Fio kebingungan mendengar Fillo tertawa.
"kesekolah dulu aja, bentar kan" ucap Fillo.
"kita mau pergi kesekolah bareng?" tanya Fio.
"boleh, aku tunggu di depan gerbang komplek" ucap Fillo.
"oke, aku mandi dulu yah" ucap Fillo menurunkan ponselnya.
"iya" jawab Fillo.
Fio mematikan telfonnya, tersenyum menatap ponsel.
***
Fio membuka pintu kamar, wangi parfumenya tercium sangat pekat, bajunya sudah rapih dengan rok seragamnya, membawa tas terlihat agak penuh. Fio turun kebawah.
"udah hampir jam 8 pagi loh, ga kesiangan?" tanya ibu.
"engga, aku keluar dulu yah bu" ucap Fio.
"engga saparan?" tanya ibu.
"engga" Fio tersenyum, menutup pintu rumahnya.
Fio keluar dari rumah, berjalan cepat ke gerbang komplek, tapi sebelum sampai, Fio mampir ke toilet umum, di kompleknya.
membuka tas, mengganti rok sekolah menjadi celana main, roknya di masukan kedalam tas, juga memakai jaket tipis untuk menutupi seragam atas, lalu memakai bondu pita berwarna merah muda.
keluar dari kamar mandi, Fio melihat Fillo dari kejauhan sedang menunggu. Fio mempercepat langkah, sampai akhirnya berlari.
"ayo!" seru Fio sambil menggandeng tangan Fillo.
Fillo sedikit terkejut, melihat Fio, tapi Fillo juga tetap mengikuti Fio.
"Fio mau kemana?!" tanya Fillo berusaha melepaskan genggaman Fio.
"main, ayo!" ucap Fio tersenyum.
tidak menunggu lama bis antar kota datang, Fio melambaikan tangannya, Bis berhenti tepat di depan Fio dan Fillo. pintu bis terbuka.
sebelum Fio masuk, Fillo sedikit menahan. "seriusan Fi?" tanya Fillo meyakinkan.
Fio mengangguk yakin, lalu Fio masuk duluan dan Fillo mengikuti dari belakang, mereka duduk di bis paling belakang.
di dalam bis tampak sepi, hanya ada 1 orang duduk di depan, 2 orang duduk di tengah, Fio dan Fillo duduk di paling belakang sebelah jendela. Tadi dikarenakan mereka naik di tengah jalan, bukan di tempat pemberhentian seharusnya, maka dari itu mereka harus membayar 2x lipat ongkosnya.
"kita mau kemana Fi?" bisik Fillo di sebelah Fio.
"aku gatau Fi, kita turun di tengah kota aja, jalan-jalan" ucap Fio.
Fillo menghela nafas, ragu.
setelah beberapa menit bis mulai masuk ke wilayah tengah kota, telihat banyak orang berlalu lalang dengan menggendong tas belanjaannya. juga terlihat beberapa gedung dan mal yang terlihat megah. bis mulai berhenti.
"disini?" tanya Fillo.
Fio mengangguk gembira.
Fio dan Fillo keluar dari bis setelah membayar ongkos bis. Fio menggenggam tangan Fillo, berjalan turun dari halte bis.
"udah pernah kesini kan?" tanya Fio.
Fillo mengangguk, "tapi jarang Fi, lebih enak diam dikamar"
Fio mengendus.