Chereads / Hujan Disaat Terik / Chapter 16 - BAB 16

Chapter 16 - BAB 16

Fio dan Fillo berjalan melewati orang-orang berlalu-lalang, kota ini sangat ramai, dari lampu merah di penuhi mobil dan motor, sampai trotoar di penuhi orang-orang sedang mengantri menunggu lampu merah.

"sekarang mau kemana Fi?" lirih Fillo.

Fio melihat beberapa tempat, saat sudah ketemu.

"ayo ke sana!" seru Fio menunjuk sebuah tempat barang-barang lucu.

Fio bergegas menarik Fillo dari kerumunan.

"ih lucu banget" ucap Fio melangkah mendekat toko itu.

"masuk?" tanya Fillo.

"iya ayo" ucap Fio.

"ck!' lirih Fillo.

Fio dan Fillo masuk kedalam toko. wallpaper tembok tokonya berwarna merah muda, jelas toko ini untuk perempuan. toko ini menjual berbagai macam aksesoris perempuan dari jepit, ikat rambut bahkan sampai berbagai macam motif topi.

Fio berdiri di rak-rak jepit, melirik ke arah Fillo yang diam di depan pintu. "sini" pinta Fio.

"ada apa Fi, aku malu masuk kesini" lirih Fillo wajahnya sedikit kesal.

"ih ga apa-apa tau, ngapain malu." Fio mencoba menenangkan Fillo. "ini bagusan mana?" Fio memberikan dua pilihan ikat rambut, yang satu warna merah muda berbentuk pita satu lagi merah muda berbentuk bunga.

"dua-duanya bagus" bisik Fillo agar cepat selesai.

"ihh... yang bener, atau ini" Fio mengambil ikat rambut lagi yang sama berbentuk pita, tapi yang ini ada sedikit pernak-pernik di ujung pita.

"itu sama aja Fi, beda dikit doang" bisik Fillo tetap mengecilkan suaranya.

"Ih.. ngeselin" rengek Fio.

"yaudah yang ini" Fillo memilih ada pernak-perniknya.

"gak!" yang ini aja!" sindir Fio sambil menunjukan ikan rambutnya di depan wajah Fillo.

Fillo menghela nafas, mencoba bersabar.

***

20 menit Fillo berdiam berdiri di depan toko, menunggu Fio membeli barang lucunya.

"aku beli ini Fi" ucap gemas Fio memperlihatkan boneka kotak kecil berwarna merah muda.

Fillo mengangguk, tersenyum terpaksa.

"mau kemana sekarang?" tanya Fio menopang cahaya matahari dari dahinya.

"panas yah Fi" tanya Fillo.

Fio mengangguk, lalu tiba-tiba wajahnya terkejut, bola matanya membesar.

"ada apa Fi?" tanya Fillo melihat ke arah belakang tapi tidak ada apa-apa.

"baju kamu Fi masih baju sekolah" ucap Fio.

Fillo menghela nafas, "dari mana aja, kan tadi kita mau ke sekolah" ucap Fillo.

"kamu bawa jaket?" tanya Fio.

Fillo mengangguk.

Fio bergegas menarik tas Fillo, membuka tas lalu saat menarik jaketnya secara bersamaan rubik Filo ikut keluar dari tas lalu terjatuh, rubiknya memecah menjadi beberapa bagian.

Fio tambah terkejut, kini mulutnya juga yang membuka lebar, sambil memegang jaket Fillo.

"aduh" Fio cemas, cepat membereskan.

"aduh Fio-Fio" Fillo ikut berjongkok, membantu membereskan.

orang-orang disekitar sempat melihat keributan Fio dan Fillo, tapi sekarang orang-orang sudah tidak memperdulikan.

Fio dan Fillo selesai membereskan. "masukin aja ke tas" ucap Fillo.

"maaf yah Fillo" lirih Fio, sambil memasukan bongkahan rubik kedalam tas Fio, bongkahannya mengalir kedalam tas Fillo.

"sini" Fillo merebut jaketnya yang di genggam tangan Fio. wajahnya sedikit kesal. lalu Fillo memakai jaketnya.

"Fi" bisik Fio.

"hm?" tanya Fillo melirik ke arah Fio sambil tersenyum.

"maaf Fi, aku beliin lagi yah" rengek Fio wajahnya terlihat sangat bersalah.

"hmm, bener yah di beliin" ucap Fillo.

Fio mengangguk yakin sambil cemberut.

"oke, ayo masuk ke mall" ucap Fillo.

wajah Fio seketika berubah tersenyum.

***

Fio dan Fillo sampai masuk kedalam mall, keramaiannya sama seperti di luar mall, tapi di dalam mall tapi begitu padat, ada yang sedang mengantri makanan, ada juga yang berlalu-lalang masuk dan keluar mall.

"eh Fi aku mau ke kamar mandi dulu yah" ucap Fillo.

"aku juga deh" ucap Fio.

Fio dan Fillo berjalan ke arah kamar mandi, mereka masuk tapi dengan beda jalur.

5 menit beralu, Fio keluar duluan, rambutnya tampak lebih rapih di ikat dengan ikatan baru yang tadi Fio beli, berwarna merah muda. juga keringat di dahi sudah lebih bersih.

Fillo keluar dari kamar mandi, menghampiri Fio yang sedang diam.

"wangi banget perasaan" ledek Fio.

"iya dong" ucap Fillo dengan bangga menaik-naikan punggungnya.

"mau kemana emang nih" lanjut ledek Fio.

"mau beli rubik, soalnya rubik aku jatuh sama anak kecil" ledek balik Fillo.

"ihh!..." Fio memukul sambil merengek.

Fillo tertawa puas melihat wajah Fio kembali panik.

"Fillo di maafin ga?" teriak Fio.

"eh, Sttt. iya di maafin Fio" ucap Fillo.

"yaudah ayo, jail mulu" ketus Fio berjalan mendahului Fillo.

***

"emang kamu beli rubik di mall ini?" tanya Fio.

Fillo mengangguk, "tuh" tunjuk Fillo, toko mainannya ada di ujung jalan.

"oh itu" ucap Fio.

Fio dan Fillo sampai di depan toko mainan. didalam toko mainan ramai sekali dengan anak-anak kecil sedang memilih mainan yang mereka inginkan.

kali ini Fillo yang berjalan duluan kedalam toko, Fio mengikuti dari belakang. sampai di meja rak mainan rubik, Fio sangat terkejut melihat banyak jenis rubik yang terpajang disana.

ada yang berukuran 3x3x3 rubik ini berbentuk kotak, ada rubik 4x4x4 sama berbentuk kotak tapi agak lebih besar, ada juga 5x5x5 berbentuk sampa yang ini bukan agak sulit, tapi sulit, bahkan ada yang berbentuk segitiga, namanya piramid rubik.

"Fi kamu bisa yang ini ga?" tanya Fio menunjukan ke arah piramid rubik.

"engga, udah gak usah basa-basi" ucap Fillo mengambil rubiknya yang sama sebelumnya Fillo punya.

"ihh" lirih Fio.

Fillo tertawa. "nih yang ini aja" ucap Fillo memberikan ke Fio.

Fio membalikan rubiknya, wajahnya terkejut melihat harga rubik.

"kenapa Fi?" tanya Fillo.

"harganya 200rb?" tanya Fio tidak percaya.

"Iya emang kenapa? mahal?" tanya Fillo.

Fio mengangguk, "aku kira 20rb an" ucap Fio dengan polos.

Fillo tertawa, "heh! makannya tadi aku kaget rubik aku pecah" ucap Fillo mendekat ke arah Fio.

"mahal tapi kok sekali jatuh rusak sih" gerutu Fio.

"rubik yang kamu jatuhin aku beli 5 tahun lalu" bisik Fillo.

Fio sedikit terkejut, "hm.. pantes"

"sekarang mau bayarin atau aku yang bayar aja" bisik lagi Fillo di dekat wajahnya Fio.

Fio menghela nafas dengan kesal.

"aku tunggu di luar yah" ucap Fillo tersenyum.

Fio tidak menanggapi, melangkah langsung menuju kasir.

Fillo melangkah keluar dari toko mainan, tidak menunggu lama Fio kembali membawa kantong kresek dengan isinya rubik.

"nih" Fio memberikan kantong kreseknya ke arah Fillo, sekaligus Fio memasukan uang kembalian ke dalam tas.

"wih! makasih anak kecil" ucap Fillo mengambil kantong kreseknya.

"iya sama-sama anak dewasa" ejek lagi Fio.

Fillo memasukan rubiknya kedalam tas.

"sekarang mau pulang?" tanya Fillo.

"engga dong, makan?" ucap Fio sambil memperagakan sedang makan.