Brug! Pak guru menyimpan bukunya di atas meja, sontak membuat beberapa murid terkejut.
"selamat pagi murid-murid" Pak guru membuka pembicaraan.
"pagi Pak" jawab seluruh murid.
"hari ini masih pada belum kenal bapak yah, untung sekarang masuk, jadi kita bisa kenalan. ayo mau gimana kenalannya?" tanya Pak guru.
"emang biasanya gimana pak?" celetuk Fio tersenyum.
Hanna reflek menyengol sikut Fio. murid-murid juga seketika melirik ke arah Fio.
"ya seperti pada umumnya... yaudah kamu duluan aja. siapa nama kamu" tanya Pak guru sambil menunjuk dengan spidol yang di genggamnya.
"baik pak" sebelum Fio berdiri Pak guru meminta untuk duduk saja.
"hallo Pak guru, Nama Saya Fiona Sannap, udah pak?" tanya Fio meyakinkan.
"Sudah-sudah, sebelahnya silahkan" lanjut Pak guru.
Setiap masuk kedalam kelas masih perkenalan dengan guru baru, karena memang tidak pernah mengajar di tahun-tahun sebelumnya. perkenalan terus berlanjut sampai bangku terakhir.
"nama saya Fillo Ningid" ucap Fillo sebagai bangku terakhir di kelas mereka.
"baik semuanya. saya akan menjelaskan beberapa materi yang akan kita bahas untuk minggu-minggu selanjutnya." Pak Guru membuka tutup spidol, mulai menulis materi-materi kimia beserta tanggalnya di papa tulis.
Pak guru menunjuk ke arah materi yang paling awal, "pengertian Alkuna kalian sudah tau?"
"sudah pak" jawab semua murid.
Pak guru melangkah ke mejanya, mengambil buku dan membuka buku. "nah alkana, alkena dan alkuna merupakan dari golongan senyawa hidrokarbon alifatik, benar?"
"benar" jawab serentak.
"karena tersusun dari unsur atom karbon dan atom hidrogen yang saling terkait dan membentuk rantai terbuka dan maka bisa bercabang maupun tidak, benar?" Lanjut Pak guru.
"Benar" lanjut kembali semua murid.
"nah sekarang, kenapa alkana tergolong kedalam hidrokarbon alifatik jenuh? ayo siapa yang mau jawab"
Fio segera menaikan tangannya, "karena alkana memiliki ikatan tunggal antar rantai atom karbonnya"
"benar Fio. selanjutnya, kenapa alkena dan alkuna tidak termasuk kedalam hidrokarbon alifatik jenuh? ayo Fillo jawab" tunjuk Pak guru.
Fillo terlihat bingung, bibir terbuka sedikit, kedipan matanya menjadi cepat. beberapa detik hening, Fillo tidak mengeluarkan kalimat sedikit pun.
"karena alkena dan alkuna masuknya ke dalam hidrokarbon alifatik tak jenus, karena memiliki ikatan rangkap antar rantai atom karbonya" pungkas Fio memecahkan keheningan kelas.
"nah benar Fio. Fillo kamu harus banyak belajar sama Fio" ucap Pak guru.
"baik pak" ucap Fillo.
Hanna menyenggol sikut Fio kembali, lalu Hanna tertawa kecil. samar-samar juga terdengar dari arah Gita, mencoba memperolok-olok Fio.
"ya sudah tadi hanya pemanasan saja belajar seriusnya kita mulai minggu depan yah. hari ini segini saja, bapak juga sudah selesai memberikan daftar materi" sambil menunjuk ke arah papan tulis. "terima kasih semuanya, saya pamit" ucap Pak guru membereskan buku dan membawa spidol lalu keluar dari kelas.
Fio menghela nafas menyenderkan badannya. merileks kan badannya yang sebelumnya sangat kaku karena tengang.
Kring! Bel istirahat awal berbunyi.
"Hanna, Gita" sahut Fio, mereka langsung melirik. "kapan mau ngasih tugas ke ruang guru?"
"pulang sekolah aja" jawab Gita.
"ga akan sekarang aja?" tanya Hanna.
"terserah, cepetan mau kapan?, aku mau beli makan nih" desak Fio.
"sekarang aja ayo" ucap Hanna mengambil buku tugasnya.
Fio juga mengambil buku dari dalam tas.
"sebentar" Gita mengambil bukunya dari dalam tas.
"aku mau liat sedikit lagi" Gita mengambil buku Hanna sebelum dizinkan.
"eh!" keluh Hanna.
"sebentar" ucap Gita langsung mengisi tugasnya.
"kok Gita ga liat ke aku sih" sindir Fio.
"gak, takut ga di kasih" jawab Gita sambil terus menulis.
"iya jadinya liatnya ke aku" ketus Hanna.
"pantesan ga ada yang chat ke aku" sindiri lagi Fio.
"dah" Gita menutup pulpennya. "makasih Hanna" sambil menyodorkan ke Hanna.
"sama-sama, ayo" ucap Hanna berdiri duluan.
Fio, Hanna dan Gita melangkah ke arah luar kelas dengan berjalan sejajar. melewati lorong kelas.
"eh Fio beneran lagi deket sama Fillo?" tanya Gita membuka pembicaraan.
"deket temen iya" jawab Fio mencoba tidak terlihat tegang.
"kok bisa sih" lanjut lagi Gita.
"ya bisa, temen sekelas, rumahnya satu komplek lagi" jawab Fio.
"iya sih tapi yang di maksud aku, kan Fillo pendiem nih, berarti Fio yang ngajak ngombrol duluan?" ucap Gita menunjuk ke Fio.
"engga!" tegas Fio refleks menurunkan jari Gita.
Gita tertawa sambil mengejek Fio.
"eh!" Fio menyilangkan tangannya memegang pundaknya dengan erat, menahan sakit.
"kenapa Fi?" Gita dan Hanna seketika berhenti melangkah.
"ga-gatau, badan aku sakit banget" lirih Fio terus mengeratkan pelukan badannya.
"mau aku panggilin Fillo?" tanya Gita berseru cemas.
"eh! Ngapain!" tegas Hanna.
"ga apa-apa" Fio menghela nafas. "aku ke kamar mandi aja, nih aku titip tugas aku yah" ucap Fio sambil memberikan buku tugasnya. lalu berlari ke arah kamar mandi.
Hanna dan Gita melongo melihat Fio pergi dari hadapannya.
***
Crek! Bug! Fio langsung mengunci pintu kamar mandi, menutup kloset lalu duduk. menahan sakit badannya, Fio terus berusaha menekan dadanya sendiri.
"ahk!!" nafas Fio menghela lebih cepat.
"ini kenapa" lirih Fio. Dug! sikutnya menyentuh lantai kamar mandi, disusul oleh tangan kanan, Fio menggulingkan badannya di atas lantai kamar mandi, tangan Fio kembali menekan badannya.
rasa dingin lantai kamar mandi sudah tidak terasa di banding rasa sakit "ahk!!!" teriak Fio kesakitan, air matanya mulai menetes. Menghela nafasnya semakin kencang
Crek!
Seseorang membuka pintu kamar mandi, Fio terkejut, rasa sakitnya hilang begitu saja. Fio melihat langkah seseorang dari sela-sela bawah pintu, Fio bergegas berdiri.
mengepruk-kepruk baju dan roknya yang kotor, mengelap keringat di dahinya sekaligus membuka ikatan rambut yang sudah terlanjur berantakan.
Fio duduk lesu di atas kloset, menyenderkan badan.
"tadi kenapa yah" lirih Fio sambil melihat ke seluruh badannya.
tidak terjadi apapun bahkan kulit merah pun tidak ada.
Fio menghela nafas. membenarkan posisi duduk, merapatkan paha satu sama lain, menegakan badannya, menutup mata dan tangan menutupi mata. sekali tarikan nafas Fio pindah ke Cloom.
Fio melangkah mendekat ke arah layar dan kemudi roda. perlahan layar terisi sebuah rekaman, terlihat Fio Hanna dan Gita menggendong tasnya keluar melewati lorong kelas, rekaman terhenti.
Fio menggenggam kemudi roda, memutarkannya ke arah kanan, rekaman maju perlahan. Fio, Hanna dan Gita sampai di depan gerbang sekolah, lalu berbincang sebentar, Hanna Gita meninggalkan Fio.
Tidak lama dari itu Fillo menghampiri Fio. Fio yang berada di Cloom tersenyum melihat rekamannya. Fio dan Fillo berbincang sebentar lalu rekeman terhenti, Fio yang berada di Cloom tidak bisa memajukan kembali rekaman. wajahnya tampak kesal.
Kring! Fio kembali ke duduk di kamar mandi, mendengar bel masuk Fio bergegas keluar dari kamar mandi menuju kelas.