Fio berlari menuju kelas, tidak terlambat murid-murid yang lain masih berlalu-lalang di tengah lapangan. Fio bergegas duduk di bangkunya.
"kenapa Fi?" tanya Hanna.
Fio menatap Hanna dan Gita saling bergantian lalu menggelang, "ga apa-apa"
"badan kamu gimana?" tanya Gita.
"eum... udah ga apa-apa" jawab Fio masih terengah-engah.
"oke" jawab Gita kembali ketempat duduknya.
terdengar ketukan sepatu, semakin lama semakin dekat, seorang guru perempuan masuk kedalam kelas dengan membawa beberapa buku di tangan kanannya, memakai warna baju begitu berbeda dengan guru lainnya, warnanya merah muda, juga memakai kaca mata dengan berwarna merah muda juga seperti bajunya.
murid-murid melongo melihat Bu guru masuk kedalam kelas. Gita menyengol Fio dengan sikutnya. Fio menoleh perlahan.
"kayanya gurunya galak" bisik Hanna.
"entah lah, liat nanti" jawab Fio.
"sttt" bisik Gita.
Fio dan Hanna langsung menyenderkan badannya, kepalanya sedikit mendekat ke arah belakang.
"perkenalan lagi ini?" tanya Gita.
"kayanya" jawab Fio.
Bu guru tidak duduk setelah sampai di mejanya, meletakan buku lalu membuka buku halaman perhalaman.
suasana sangat hening, semua murid menatap ke arah depan menunggu respon dari bu guru.
"uhk.. uhk.." batuk bu guru membuat beberapa murid terkejut. "kamu" menunjuk kearah Fio.
"aku bu?" tanya Fio menunjuk ke arah dirinya.
"bukan, belakangnya" jawab bu guru.
"aku bu?" tanya Gita.
"iya, tolong hapus papan tulis" perintah Bu guru.
Gita perlahan berdiri dari kursi, melangkah kedepan. mengambil penghapus yang berada dekat dengan papan tulis, Gita mulai menghapus.
"anak-anak" Bu guru membawa bukunya, berjalan agak ketengah kelas.
"ya bu" jawab murid serentak.
"oh iya, panggil saya miss, karena saya guru bahasa inggris kalian" ucap Miss
"baik miss" jawab lagi murid serentak.
"hari ini tidak usah perkenalan yah, karena minggu ini kalian terus perkenalan. jadi kita sambil belajar di kelas saja perkenalannya" miss menjelaskan.
setelah selesai menghapus papan tulis Gita kembali ke bangkunya.
"kamu namanya siapa?" tanya Miss
"Gita miss" jawab Gita duduk perlahan di bangkunya.
"baik, terima kasih Gita" ucap Miss.
"sama-sama miss" bisik Gita.
"baik semuanya kita langsung masuk ke materi pertama, ada beberapa materi untuk minggu ini dan minggu depan" Miss berbicara sambil menulis maternya di papan tulis.
"ish langsung belajar" bisik Gita dari belakang.
"sttt" jawab Fio menyimpan jarinya di depan mulutnya.
Miss langsung menjelaskan materi untuk minggu ini, beberapa penjelasan materi langsung di tulis di papan tulis. anak-anak langsung membuka bukunya juga mengambil beberapa alat tulis dari tasnya.
***
Wajah beberapa murid terliahat lesu, mereka terus menulis materi yang di jelaskan di depan oleh Miss. tidak menunggu lama dari situ, bel sekolah berbunyi.
Kring!!!
Murid-murid langsung melepaskan pensilnya, berhenti menulis materi yang ada didepan. beberapa anak foto materinya dengan ponsel.
"baik semua, waktu belajarnya sudah habis, silahkan tulis sampai selesai, miss keluar dari kelas duluan, terima kasih" ucap miss membereskan buku lalu keluar dari kelas.
Fio, Hanna dan Gita membereskan buku juga alat-alat tulisnya kedalam tas.
"Fi mau bareng kedepanya?" tanya Hanna sambil merapihkan rambutnya.
"ayo" ucap Fio yang masih membereskan tas. isi tas harus tersusun rapih, juga alat pensil tidak ada yang boleh keluar dari tempatnya.
Gita yang sudah siap untuk pulang, menggendong tasnya berdiri di depan meja Fio dan Hanna.
Hanna segera menggendong tas lalu berdiri di depan meja. Hanna dan Gita menunggu Fio yang masih membereskan. beberapa detik kemudia Fio menggendong tasnya.
"ayo" seru Fio.
mereka berjalan bersama, sejajar ke luar kelas, berbincang-bincang tentang baju-baju baru yang akan segera rilis.
melewati lorong-lorong kelas, melewati juga murid-murid yang sedang berlalu-lalang. akhirnya mereka sampai di gerbang sekolah.
"kalian pulang naik kendaraan umum kan?" tanya Fio.
"iya" jawab Gita.
"yaudah aku tunggu in disini, sampai kalian masuk ke kendaraan umum" ucap Fio.
"ihh baik bangetttt" goda Gita tertawa.
"iyaaa Donnggg" goda balik Fio.
Hanna melihat tingkah kedua temannya hanya bisa menghela nafas.
tidak menunggu lama kendaraan umum berwarna hijau tempat berhenti di depan mereka.
"dadah Fio" goda lagi Gita.
"dadah Gita" balas Fio dengan wajah pura-pura sedih.
"duluan yah Fio" ucap Hanna, mereka masuk kedalam kendaraan umum.
"ya Hanna, Hati-hati" seru Fio.
kendraan umum itu berjalan kembali, pergi dari hadapan Fio.
Fio berfikir sejenak, dagunya mulai mengkerut, "Cloom tidak begitu akurat?" bisiknya.
"Fi" sapa Fillo dari belakang Fio.
Fio bergegas membalikan badannya, "eh Fillo" lalu Fio tersenyum.
"mau pulang bareng?" tanya Fillo.
"ayo" jawab Fio.
***
"eh tadi kamu udah ngumpulin buku tugasnya?" tanya Fio memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"udah-udah" jawab Fillo.
"maaf yah tadi ga ngajak, aku agak canggung kalau di tempat umum gitu" ucap Fio merasa bersalah.
"ga usah minta maaf Fi, santai, tadi aku sendiri ke ruang gurunya juga" ucap Fillo.
Fio menghela nafas.
"eh, aku baru tau ternyata nama kamu Fiona" ucap Fillo.
"eh, masa baru tau!" tegas Fio dahinya mengkerut juga pipinya ikut mengembang.
"iya soalnya kan kamu seringnya dipangil Fio" ucap lagi Fillo.
"iya itu nama panggilan" jawab Fio.
"eh Fi, Fiona bukannya alat musik yang gini yah" ucap Fillo sambil memperagakan carinya seolah-olah memainkan alat musik yang dia maksud.
"hah?" Fio kebingungan, wajahnya sempat melongo.
"ini, masa gatau" Fillo mulai tertawa terus menggerak-gerakan jarinya.
"woy!" Fio berseru sambil menepuk keras punggung Fillo.
Fillo segera berlari, sambil tertawa.
"PIANO, LAGIAN JAUH KATANYA!!!" seru Fio sambil mengejar Fillo yang tertawa dari jauh.
***
Mereka berhenti membeli sebuah makanan aromanis, makanan kapas yang memiliki banyak warna, ada biru, merah muda, hijau dan kuning.
"aku mau yang merah muda" ucap Fio sambil menunjuk aromanisnya.
"aku yang biru aja" lanjut Fillo.
"nih" ucap tukangnya sambil memberikan dua aromanis dan mengambil uang dari tangan Fillo.
"makasih Fillo" ucap Fio.
"sama-sama, nih" Fillo menyodorkan aromanisnya.
mereka melajutkan jalannya ke arah komplek mereka.
"kamu malu Fi temenan sama aku?" tanya Fillo memcahkan keheningan.
"hah? kenapa malu? engga kok kata siapa?" tanya Fio kebingungan.
"engga kata siapa-siapa sih, tapi kaya di kelas kamu menghindar gitu" ucap Fillo.
"Fillooo. kan aku udah bilang aku canggung kalau depan teman-teman aku, apalagi depan Hanna sama Gita" ucap Fio.
"tapi benar juga sih aku juga canggung kalau kamu harus terbuka gitu" ucap Fillo.
"tuhkan makannya, dengerin yah aku ga malu tapi aku cuma canggung. kita setuju yah kalau di sekolah kita cuek aja" ucap Fio.
"hm... rencana yang keren, setuju" ucap Fillo.