Saat pak Dawin keluar kelas semua murid bergegas mengambil ponselnya, ada yang mengobrol ada juga langsung memakai earphone, yaitu Fillo.
Fillo selalu memakai earphone dimana pun, berada di kelas, berada di kantin Fillo selalu memakai earphone tidak membuka sekali pun, seolah-olah Fillo tidak ada di kelas saat ini.
Lain lagi dengan Fio, Hanna dan Gita, mereka selalu membicarakan tentang produk atau baju karena mereka selalu menunggu produk baru, bahkan menunggu dari produk yang masih pre order(pesan terlebih dahulu).
Semua murid pada akhirnya memainkan ponsel sampai pipi mereka menempel di atas meja, terlalu lama menunggu bel istirahat berbunyi.
Kring! Kring! Kring!
Sontak membuat semua murid yang sebelumnya lesu, ketika mendengar bel sekolah, mereka bergegas berdiri dan menyimpan ponselnya di dalam tas.
"yes akhirnya, ayo guys kita ke kantin" ucap Gita sudah lebih dulu berdiri dari kursinya.
Ketika semua anak bersemangat hanya Fio yang masih menempelkan pipinya di atas meja, "aku bingung kenapa ada istirahat di awal gini, masih pagi" ucap Fio menaikan kepalanya lalu membenarkan rambut.
Gita sudah berdiri di sebelah meja Fio dan Hanna, " yaelah aku laper nih, kalau gitu jawab mau apa engga Fi?"
Fio menggeleng, masih lesu.
"bener nih?" tanya Hanna meyakinkan.
Fio mengangguk.
Tanpa berkata-kata lagi Gita dan Hanna langsung berjalan kearah luar kelas, dan di dalam kelas hanya tersisa Fio dan Fillo, Fillo tetap dengan earphonenya.
Fio melirik ke arah belakang, lalu mengkerutkan dahinya, berjalan menuju meja Fillo. Fio sekarang sudah ada di sebelah meja Fillo, Fillo tetap dengan ponsel dan earphonennya.
"hallo Fillo" ucap Fio melambaikan tangannya kedepan wajah Fillo.
Fillo sedikit terkejut dengan sesuatu yang ada di hadapannya, perlahan matanya naik atas, menghela nafas.
"ada apa?" tanya Fillo.
"aku mau nanya, rumah kamu deket sini-sini juga?" tanya Fio.
Fillo mengangguk.
"oh" ucap Fio.
"ngapain tadi ngeliatin?" tanya Fillo sekarang ber balik kembali ke arah ponsel.
Fio sedikit terkejut, "eng-ga, kaget aja ternyata ada teman sekelas di dekat rumah"
Fillo mengangguk.
"Fillo engga ke kantin?" tanya Fio.
Fillo menggeleng.
"ok deh" Fio berjalan keluar kelas.
***
Kantin sekolah banyak di kunjungi oleh murid-murid, terlihat murid-murid sedang mengantri makanan maupun minuman, kursi dan meja di kantin sudah terpenuhi oleh murid, beruntung Gita dan Hanna sudah duduk lebih dulu, agar mendapatkan kursi dan meja.
"hei, cuacanya dingin banget" ucap Fio duduk di sebelah Hanna.
"iya nih dingin, tapi tadi ada yang bilang ga mau ikut ke kantin" ucap Gita sambil menyuap makanan.
"ya, tapi di kelas cuma ada Fillo, bosen lama-lama" ucap Fio.
"anak itu engga kekantin gitu?" tanya Gita.
"entahlah, aku juga tadi nanya, dianya cuek banget" ucap Fio.
"kamu nyamperin?" tanya Gita.
"kalau engga disamperin bukan Fio namanya" sahut Hanna.
"tadi pagi aku liat dia baru keluar gerbang" ucap Fio.
"berarti kamu berdua deketan rumahnya?" tanya Gita.
"iya" Fio mengalihkan pembicaraan, "tapi ini cuacanya dingin banget, aku mau ke toilet dulu yah" Ucap Fio.
Tanpa menunggu jawab dari temannya, Fio langsung bergegas ke arah ruang guru, Fio meminta izin ke guru untuk memakai jaket di dalam sekolah. Tiba-tiba bel sekolah berbunyi, semua murid masuk ke dalam kelas.
Fio bergegas menuju kelas, saat di depan kelas Fio berpapasan dengan, Gita dan Hanna.
"Fi dari mana?" bisik Gita sambil berjalan masuk ke dalam kelas.
"kantor guru, aku kedinginan" jawab Fio lalu duduk di tempat duduknya.
Semua murid duduk di kursi masing-masing, sebelum guru masuk. Murid-murid menunggu gurunya masuk kedalam kelas.
"udah jam masuk kan?" tanya Hanna.
"udah kok" jawab Fio.
"semoga aja ga ada gurunya" bisik dari belakang.
Fio dan Hanna membalikan badan, melirik Gita dengan sabar. Gita tersenyum tanpa dosa, lalu menaikan alisnya berulang-ulang.
"eh dingin banget loh, kalian ga kedinginan?" tanya Fio.
"dingin sih Fi, tapi engga dingin banget, jadi masih bisa di tahan" jawab Hanna.
"dingin juga, tapi kok siang gini udah mendung aja yah?" tanya Gita.
"aku juga gatau, udah paling kesel kalau cuaca dingin, takut" ucap Fio memegang tangannya sambil mengelus-elus.
"gurunya kemana nih?" seru murid lain yang ada di sebelah meja Fio.
"gatau nih, tapi gausah di panggil aja" jawab gita sambil tertawa.
"siapa yang mau manggil guru" ketus murid laki-laki di sebrang kanan Fio.
"yaudah sih, siapa tau kan mau dipanggil" ketus Gita alih-alih membuang muka.
Fio dan Hanna tertawa mendengar percakapan mereka.
***
Satu jam telah usai murid-murid sudah tidak menunggu gurunya untuk masuk, bahkan sekarang ada murid yang tertidur dengan pules, membeli makanan ke kantin dengan perlahan, Fio dan Hanna membaca pelajaran sekolah, tapi lain lagi dengan Gita, dia memainkan ponsel sejak tadi, tidak mengikuti Fio dan Hanna.
"Fi, kamu gak mau ke kantor guru gitu? Buat tanya in ini ada gurunya apa engga" tanya Hanna.
Fio menghela nafas, "yaudah deh, aku sambil mau ke toilet" ujar Fio berdiri dari kursi.
"eh mau kemana?" tanya Gita.
"ke toilet" jawab Fio.
"oh, kirain mau ke kantin" ujar Gita.
"Gita makan terus" sindir Hanna.
"yaudah sih" ujar Gita kembali dengan ponselnya.
Fio berjalan ke ruang guru, lorong sekolah begitu sepi, Fio melihat murid-murid dari jendela kaca sedang belajar bersama gurunya.
Tok! Tok! Tok! "permisi" guru-guru yang ada didalam melirik ke arah Fio secara bersamaan, "saya Fio dari MIPA 1, mau bertanya apakah guru bahasa indonesia ada?"
"oh! Iya!, maaf saya lupa kasih tau ke kelas kalian, Guru bahasa indonesia lagi tidak bisa hadir" ucap salah ibu guru.
"jadi gimana bu?" tanya Fio.
"yaudah di lewat saja kelas tadi, nanti ada selanjutnya guru sejarah kan?" tanya ibu guru meyakinkan.
Fio mengangguk.
***
Fio melangkah masuk kedalam kelas, laki-laki yang duduk di sebelah Fio memberhentikan Fio lebih dulu, Fio sendikit bingung.
"gimana gurunya ada?" tanya laki-laki itu.
Fio menghela nafas, "dengar teman-teman, gurunya ga da, nunggu saja sampai pelajaran berikutnya, pelajaran sejarah ada gurunya nanti masuk kelas"
Sontak murid sekelas berteriak keluh, mendengar guru sejarah akan masuk.
Fio kembali ketempat duduknya, mengeluarkan buku sejarah, lalu Hanna pun mengikuti Fio, tidak lama Gita juga mengeluarkan buku sejarah.
Kring! Kring! Kring! bel sekolah untuk bertukar pelajaran akhirnya berbunyi. Semua murid dikelas mengeluarkan buku.
Fillo melepas earphone lalu mengeluarkan buku sejarah.
Tidak menunggu lama guru sejarah, masuk kedalam kelas, "hallo anak-anak, kita langsung belajar saja, perkenalan sambil berjalan saja"
Gita yang di belakang terlihat tegang, "sepertinya gurunya galak" bisik Gita.
Fio dan Hanna melirik kebelakang, "Sutt"