"Silakan di makan, Non."
Seorang wanita yang mungkin usianya di atasnya sedikit menyajikan beberapa makan untuknya. Daisy tidak tahu kalau akan ada pembantu rumah tangga di rumah Alvon ini. Ia hanya bisa mengamati wanita itu dan mengucapkan terima kasih. Setelah itu wanita itu pergi dari hadapannya dan Alvon.
"Jangan berniat berbaik hati padanya. Karena percuma, dia nggak akan membantumu keluar dari sini," celetuk Alvon tiba-tiba. Daisy terkesiap karena Alvon cukup bisa menjadi seseorang yang bisa mendengar atau membaca pikiran seseorang.
"Yah, aku belum bicara padanya. Mungkin dia akan mau membantuku," gagas Daisy tanp kenal rasa rakut.
"Coba aja, Daisy. Aku cuma memperingatkanmu, kok." Nada santainya benar-benar membuat Daisy bergidik. Pembawaan tenang Alvon sangat tidak masuk akal untuk ukuran kelas penculik. Ia sama sekali tidak kelihatan takut akan tahanannya yang kabur darinya. Daisy hampir kehabisan ide dan ucapan untuknya.