Drrrttt drrrttt...
Ponsel Puspita bergetar.
Saat ia menarik benda itu, muncul nama Joe di layar.
"Halo?"
"Kau di mana?"
"Ah, maaf aku tidak pamit. Aku bertemu teman SMA-ku dan dia mengajakku jalan-jalan. Jadi, aku pergi bersamanya." dusta Puspita.
"Teman? Teman siapa? Katakan kau ada di mana, aku akan menjemputmu!"
"Sudah kubilang aku bersama teman SMA-ku. Kau tidak perlu menjemputku! Aku akan pergi dengannya!" setelah mengatakan itu, Puspita langsung menutup sambungan teleponnya, dan mematikan ponselnya.
'Untuk apa dia mau menjemputku?
Aku tidak mau lagi duduk sendirian di belakang dan melihat mereka mesra-mesraan. Aku tidak mau mengganggu. Biar mereka puas nonton bioskopnya berdua saja nanti. Aku tidak mau ikut.'
Bruk!
Argh!
"Hei, adik manis, ada apa? Mau ikut dengan kami? Kita bisa bersenang-senang!"
'Oh Tuhan selamatkan aku.'
"Maafkan saya, permisi." Puspita buru-buru beranjak meninggalkan segerombolan pria yang tanpa sengaja ia tabrak tadi.