Naya menatap cermin sekali lagi.
Cukup!
"Kau terlihat cantik!" Naya berbicara pada pantulan wajahnya di cermin.
Naya sudah memutuskan, ia harus menikmati hidupnya. Tidak apa jika pernikahannya berantakan. Jangan biarkan hal itu menghancurkannya. Ia harus ceria seperti biasa.
Nay mengambil tas punggungnya, dan memasukkan beberapa buku dan sebuah laptop ke dalam sana.
"Kau sudah siap?"
Deg!
Naya menoleh ke arah suara tersebut. Ken dengan tampang datarnya, berdiri di ambang pintu kamar Naya.
"Ken, mulai hari ini, aku berangkat sendiri. Aku mau mampir ke beberapa tempat dulu soalnya. Lagipula jadwal kuliah kita kan beda. Jadi jangan repot-repot mengantarku!"
Ken mengernyitkan dahinya, dan melangkah mendekati Naya.
"Nay, kau masih marah? Tentang kejadian waktu itu? Maaf. Sekali lagi aku minta maaf!"
Naya menghela napas berat, lalu ia mencoba sebisanya untuk menyunggingkan sebuah senyuman.