Rei merasa sungguh sangat lelah. Entah bagaimana ia bisa membagi waktu antara kerja dan kuliah. Ia tidak mungkin meninggalkan kuliahnya.
Oh, ini sungguh melelahkan.
"Hei, Sayang." seorang perempuan datang lalu mengapit lengan Rei dan bergelendot manja di sana.
Rei menghela napas berat.
"Jane, sorry. Aku sangat lelah sekarang. Bisa tinggalkan aku sendiri?" ujar Rei selembut mungkin.
"Kau lelah? Ayolah, Rei. Aku akan membuat semua lelahmu lenyap. Aku akan menggantinya dengan sebuah kenikmatan. Come on babe!"
Siapa yang peduli tentang kenikmatan? Satu-satunya yang Rei butuhkan adalah istirahat.
"Sorry, not today sweety." Rei masih mencoba menekan rasa kesalnya, dan berbicara lembut.
"Ayolah, Rei. Aku merindukanmu!"
"Aku akan menemuimu lain kali! Bye sweety!" dengan paksa, Rei melepaskan rangkulan tangan Jane di lengannya, dan langsung kabur menjauh dari gadis itu.