"Alena?" gumam Kevan yang terlihat tak percaya kalau ternyata orang itu adalah Alena.
Kevan mengurungkan niatnya untuk ke kantin, dan langsung mengikuti mereka dari kejauhan. Kevan terlihat sangat cemas, ia yakin kalau Alena selama ini menyembunyikan sesuatu darinya. Karena ia ingat betul kalau Alena sering ijin untuk ke rumah sakit.
Kevan bersembunyi dari balik tembok melihat dua orang yang khawatir dengan Alena. Wanita paruh baya yang tak Kevan kenal pun terlihat menangis dengan raut wajah yang sangat takut, dan khawatir. Juga lelaki mengenakan jas dokter yang duduk di samping wanita itu dengan menenangkan.
"Len, lo baik-baik aja kan?" tanya Kevan dari dalam hati.
***
Sudah hampir satu setengah jam, dua dokter yang menangani Alena belum kunjung keluar, lelaki itu terlihat tambah khawatir. Tubuhnya bersandar pada tembok, kakinya sedikit bergetar. Kevan sesekali menghela napas panjang dan selalu berdoa dari dalam hatinya agar Alena tidak kenapa-napa.