Desa itu sangatlah damai. Masa dimana pagi hati adalah saat untuk menikmati dinginnya suhu pegunungan. Masa dimana saat kau terbangun, kau masih bisa mendengarkan kicauan burung yang indah dan beningnya embun pagi.
" Ayah, Anora pulang, " ucap Seorang gadis manis yang muncul dari balik pintu.
Gadis itu berusia 18 tahun. Senyuman yang indah, kulitnya yang mulus, dan retina cantiknya menjadi ciri khas dari fisik seorang Anora.
Anora merupakan gadis desa yang di dambakan oleh seluruh pemuda di desa itu.
Selain cantik, Anora juga memiliki sifat yang teladan. Ia ramah, sopan dan menghargai semua orang. Hal utama yang ada di dalam dirinya yang membuatnya menjadi dambaan setiap orang.
"Anora, ayah dengan kau dekat dengan Sean. anak kepala desa kita. apa itu benar? " tanya Ayah Anora yang duduk di dekat jendela sembari menikmati teh buatan putri kesayangannya.
Anora tidak. menjawab. gadis cantik itu hanya tersenyum sambil mengaduk ramuan yang biasa ia gunakan untuk mandi.
