Akh…
Aku terbangun dari tidurku, keringat membasahi seluruh tubuhku. Untuk pertama kalinya aku memimpikan semua masa itu. masa dimana perpisahan abadi kami terjadi.
Aku bangkit dari ranjangku, berjalan keluar menuruni tangga menuju dapur untuk mendapatkan segelas air dingin yang bisa menetralkan keteganganku.
Jauh dalam benakku, aku terpikir, mengapa mimpi itu sangat jelas, kenapa semuanya terasa sangat nyata?
" Kau sedang apa Sean?" tanya Anora yang turun ke dapur dengan baju tidurnya yang seksi.
Aku tidak menjawab, segera aku menghabiskan minumanku yang kemudian melangkah melewati wanita di hadapanku itu.
" Sean kau baik-baik saja?" tanya Alona yang merasa jengkel dengan sikapku, tetapi percuma.
Mungkin benar-tidak ada, lagi jatah cinta yang tersisa untuk orang lain, semuanya telah musnah. Aku kembali kekamarku, tetapi bukan untuk tidur,
Aku membuka jendela lalu memandang luas kota itu.
" kapan kau kembali ke-negaramu?" tanyaku pada Anora.