Aryandra sedikit tersanjung menerima ciuman Mindy, istrinya tak pernah memulai lebih dulu dalam hal cumbuan, hmmmm ini kejutan batinnya.
Aryandra menyambut ciuman itu, memainkan lidahnya dalam mulut istrinya. Mindy naik keatas tubuh suaminya, mereka masih tak berbusana. Dikecupnya seluruh tubuh suaminya, turun ke tubuh bawah suaminya. Dia belum pernah melalukan ini tapi dia mulai mengecup dan memasukkan ke mulutnya.
Aryandra ingin menarik tubuh mindy ke atas lagi tapi istrinya menolak, tetap melakukan gerakan dan hisapan di mulutnya. "Dy..."desahnya sedikit tak sabar. Dipaksanya Mindy melepaskan yang di bawah sana, dia langsung menindih istrinya.
"Kenapa nakal pagi ini" suara seraknya berbisik di telinga Mindy, sambil memainkan lidahnya di daun telinga istrinya. Kini bibirnya sudah diatas put**g istrinya, mengecup lalu menghisap, tangannya mengelus perut istrinya yang sudah sedikit kelihatan membuncit. "Lima bulan lagi" batinnya.
Suara desahan istrinya semakin membuatnya bergejolak. Pelan-pelan dia mulai menghujamkan dalam-dalam. Gerakan hujaman yang keluar masuk itu semakin cepat, desahan diawal itu menjadi jeritan kecil keduanya.
Aryandra mengecup kening istrinya lalu beranjak dari tempat tidur. Memakai pakaiannya lalu menuju dapur, menyiapkan beberapa roti isi untuk sarapan.
"Ayo bangun, sarapan." panggilnya dari meja makan. Mindy keluar dengan tetap terbungkus selimut, tanpa mengenakan apa-apa didalamnya. Tertawa lucu, Aryandra menarik kursi didekatnya, memberikan beberapa lapis roti isi dan segelas susu di hadapannya. Selama hamil dirinya tanpa keluhan, porsi makannya bertambah. Hhmmmm kegiatan sex diatas ranjangnya juga bertambah hari-hari belakangan ini.
Dikamar mandi Aryandra memandangi biru-biru ditubuhnya, ini seperti binatang buas yang menandai daerah kekuasaannya.
"Sejak kapan istrinya seliar ini di ranjang" batinnya.
Keduanya telah bersiap, Aryandra membawa beberapa pakaian ganti karena akan menginap satu malam. Selesai mengemas pakaian dirinya dan istrinya, dia menyusul Mindy yang sudah menenteng keranjang makanan dan minumnya. Seperti anak tk, dia tak bisa lepas dari cemilan selama hamil.
Taxi yang dipesan Aryandra telah memberi klakson, keduanya bergegas.
Masing-masing memiliki misi, sang suami memasang istrinya sebagai benteng untuk menjauh, sang istri menyatakan siap mempertahankan suaminya.
Mereka akan melihat seperti apa pertempuran yang akan dimulai...