Melodi berdiri sambil memeluk tas punggung nya, gadis manis tersebut menunggu harap - harap cemas sosok pemuda yang berjanji padanya tadi pagi.
sesekali mengedarkan pandangannya kearah koridor kelas, sambil melirik jam tangan nya
apa Dion berbohong? waktu sudah setengah jam terlewat.
apa dia hanya mengerjai Melodi?
gadis berkepang itu melangkah kan kaki nya gontai
"Melodi" panggil seseorang dari kejauhan
jantung melodi berdetak kencang, dia hapal benar suara ini
dengan nafas tak beraturan..gadis tersebut menoleh dan memicing kan matanya
Dion berlari mendekat sambil mengatur nafas nya
"Lo mau tinggalin gue?" tanya nya ter engah - engah
melodi salah tingkah, gadis tersebut menyunggingkan senyumnya sedikit
"aku pikir ga jadi" balas nya
Dion tertawa kecil
"tadi gue ketemu guru BP dulu sebentar, maaf ya..bikin Lo nunggu lama"
melodi mengangguk
"oh iya nomor telepon Lo berapa?" tanya Dion sembari mengeluarkan ponsel terbaru miliknya
melodi mengernyit
"aku ga punya handphone" sahutnya datar
Dion membulatkan tatapan matanya
"Lo ga punya hape?" tanya Dion memastikan kembali
melodi mengangguk
"ya udah tenang aja, ntar gue beliin buat Lo satu" tutur nya sambil menarik pergelangan tangan Melodi
gadis tersebut kebingungan, pasal nya ini pertama kali bagian berpegangan tangan dengan seorang lawan jenis
entah Dion sengaja atau tidak, tapi bagi melodi ini begitu membuat dahi nya mengucur kan keringat dingin
melodi menghentikan langkahnya dengan nafas tak beraturan, sontak Dion menoleh dan menatap heran wajah melodi yang memerah
"kenapa" tanya nya
melodi gugup seketika, tatapan nya mengedar ke segala arah berusaha untuk tidak saling bertemu dengan tatapan pria tampan di hadapannya.
"eumm" melodi tak menyahut, hanya deheman ragu-ragu yang keluar dari bibir mungil nya
tatapan Dion beralih ke tangan yang saling terikat, spontan Dion melepaskan genggaman tangan itu dan tertawa kecil
"UPS.. maaf" ujarnya dan di beti anggukan juga senyuman dari melodi
mereka kembali melangkah kearah parkiran, tak lama Dion membukakan pintu mobil untuk nya, dan membuat wajah melodi sontak kembali bersemu merah
"dia bisa semanis ini?" Batin Mel
tubuh melodi menegang saat Dion membantu nya memasang kan seat belt di tubuh mungil nya
melihat wajah melodi yang menegang, sontak Dion tertawa lepas
"jangan tegang, gue ga akan makan Lo" ujar pemuda tampan tersebut
dia tahu benar jika melodi gemetaran saat berada di dekatnya dan itu justru membuat pemuda tersebut tertawa terbahak bahak
"ke mall dulu ya, setelah itu baru ke rumah Lo" ucap Dion dan hanya di beri anggukan dari kepala gadis bertubuh mungil tersebut
Dion menyalakan mobil sport berwarna merah miliknya, pemuda tersebut tersenyum tipis sebelum menancap gas keluar dari gerbang sekolah
jalanan kota Bandung yang cukup ramai siang itu membuat melodi mendesah berat
krucuk krucuk
perut melodi bernyanyi riang di dalam sana, mendengar hal itu sontak Dion menoleh dan tertawa kecil
"lapar?" tanya nya lembut
melodi yang menahan malu hanya nyengir kuda sambil memegang perutnya yang keroncongan
sungguh memalukan, batin gadis itu malu
**
Dion memarkirkan mobilnya di mall terbesar kota Bandung, pria tampan tersebut membuka kan pintu mobil nya dan menarik lengan melodi
"Lo mau makan apa?" tanya Dion sambil celingak- celinguk mencari Restoran yang Melodi Inginkan
merasa di perlakukan dengan baik, gadis itu hanya menggigit bibir bawahnya guna menahan kegugupan nya
"Melo.." panggil Dion, pasalnya gadis tersebut sedari tadi hanya diam dan mengangguk
melodi membulatkan matanya sempurna
"Jangan panggil aku Melo" ucap nya datar
Dion tertawa kecil
"lagian Lo diam mulu sih dari tadi" sahut Dion
melodi menyunggingkan senyumnya sedikit dan menatap wajah laki - laki di hadapannya
"kesan nya tuh aku orang paling sedih tau ga, kalo kamu panggil nama Melo" gerutu melodi dengan mengerucutkan bibirnya
Dion tertawa lepas kali ini, dia tidak menyangka jika perempuan berkaca mata ini cukup manis juga.
Dion juga melodi berhenti di sebuah Restoran fast food, mereka berdiri dan saling bertatapan
"makan di sini aja yuk" ajak Dion
melodi mengangguk dan mengekori Dion berdiri di depan kasir
lima menit mereka menunggu pesanan nya...saat ayam serta nasi sudah tersedia, melodi langsung meraih nampan tersebut dan Dion sibuk mencari bangku
**
srettt
melodi membetulkan piring di atas meja
"makan yang kenyang, Jangan lupa baca doa" ujar Dion sedikit meledek
"melodi tertawa sambil menyuap ayam kedalam mulutnya
sekitar setengah jam mereka menikmati makan siang yang sedikit terlambat,
kini melodi juga Dion beranjak pergi mengitari mall dan berhenti di salah satu toko handphone
melodi tercengang saat Dion menarik tangan nya untuk masuk kedalam toko
"mau ngapain?" tanya nya terbata bata
Dion tersenyum tipis
"mau beli hape lah" balas nya cepat
melodi memundurkan langkahnya sambil mengerutkan keningnya
"nggak ah" sergah Mel
Dion menoleh dan membulatkan matanya
"kenapa? gue pengen beliin Lo hape biar gampang komunikasi kalo ada apa-apa! contoh kayak tadi tuh, gue lupa ngabarin Lo kan" ujar Dion memastikan
melodi memundurkan langkahnya sekali
"tapi..ini terlalu berlebihan, hape kan mahal" tuturnya
Dion tertawa terbahak bahak
"anggap aja ini kontrak kerja Lo sebagai guru privat gue, lagian mana mau sih gue punya guru tapi ga punya hape..ribet tau ga kalo mau ngabarin apa apa" sahut Dion enteng
melodi terdiam, dia masih mencerna ucapan Dion barusan
benarkah Dion sebaik ini?
melodi tidak menyangka ternyata dia mempunyai sisi positif luar biasa dalam diri nya
"tapi kan hape mahal" gumam Mel dengan mengerucutkan bibirnya
dia merasa tidak enak jika harus menerima kebaikan sebelum bekerja terlebih dahulu
Dion mendekat kearah Melodi dan menarik pergelangan tangan gadis tersebut
"ck, udah ga usah ngurusin harga.. buruan masuk" titah laki laki itu
melodi mau tidak mau ikut mengekori Dion yang sedang menarik tangan nya paksa dan mendudukkan pantatnya di kursi depan etalase
"hape yang bagus bang" tutur Dion pada pemilik counter
melodi terdiam, menatap Dion yang sibuk bertanya tentang spek handphone
sesekali pria itu menoleh dan bertanya, "Lo mau yang ini?"
setelah selesai membeli handphone, Dion membuka ponsel tersebut dan melakukan Selfi
"foto ini gue jadiin wallpaper..trus ini nomor gue, Lo bisa ngabarin gue lewat pesan nanti nya" ucap Dion sambil memasukkan ponsel tersebut ke dalam tas sekolah milik Dion
melodi mengerutkan keningnya bingung
"kalo ibuku tanya gimana?"
Dion tersenyum tipis
"bilang aja Lo itu sekarang guru privat gue ...semua orang di daerah itu udah tau keluarga gue kok, jadi Lo santai aja..anggap aja ini gaji DP dari gue" sahut Dion santai
melodi segera meraih hape di tas nya, matanya tak henti berkedip melihat barang mewah menurut nya
gadis tersebut mengusap usap layar ponsel itu sambil mencium nya sedikit
"yuk balik, setelah itu ke rumah Lo..baru ke rumah gue buat belajar" ajak Dion sambil berjalan menuju parkiran.
melodi langsung menggelengkan kepalanya cepat
"langsung ke rumah kamu aja...biar ga ke sorean" ungkap Mel
Dion mengerucutkan bibirnya sambil memutar bola matanya
"ada bener nya juga, ya udah hayuk" sahutnya
***
perjalanan dari mall ke rumah Dion tidak membutuhkan waktu lama, kini mobil sport merah memasuki gerbang rumah yang terlihat sangat luas dan membuat melodi tercengang
gerbang besar berwarna hitam terbuka, mobil masuk kedalam halaman melewati kebun anggur di halaman
buah yang lebat juga besar membuat gadis itu menelan saliva nya
Dion sesekali memperhatikan wajah melodi sambil tertawa kecil
"kenapa? kok melongo" tanya nya
melodi menatap Dion dengan mata berbinar
"itu pohon anggur? " tanya Mel
Dion tersenyum sambil mengangguk
"suka? Lo boleh petik sebanyak yang Lo mau" sahut Dion
kini mata Melodi tertuju pada pepohonan strawberry di atas meja panjang
sebuah rumah besar juga mewah dan kebun buah yang tidak terlalu besar membuat melodi menelan Saliva nya
bukan hanya Anggur, strawberry juga buah mangga pun bergelayutan dengan lebat dan membuat siapa pun yang melihatnya langsung menelan saliva nya
kini mobil yang di taiki melodi juga Dion berhenti di halaman utama
lagi lagi Matanya terbelalak melihat rumah besar juga super mewah tersebut
gadis itu membelalakkan matanya sambil menganga dan membuat Dion tertawa lepas karena tingkah Nora dari guru privat nya yang baru sekaligus adik kelas nya.
"kenapa" tanya Dion memastikan
melodi masih larut dalam tatapan nya, matanya tak lekang dari rumah bernuansa modern super mewah dengan kolam renang minimalis seperti hotel dan kebun anggur yang menghiasi pintu masuk halaman, membuat semua orang yang melihat hal ini akan terpana pada interior rumah mewah tersebut.
sebuah rumah yang luar biasa bagus, batin melodi.