Chereads / MENJEMPUT IMPIAN [18+] / Chapter 8 - panggil aku Mel

Chapter 8 - panggil aku Mel

Melodi berdiri sambil memeluk tas punggung nya, gadis manis tersebut menunggu harap - harap cemas sosok pemuda yang berjanji padanya tadi pagi.

sesekali mengedarkan pandangannya kearah koridor kelas, sambil melirik jam tangan nya

apa Dion berbohong? waktu sudah setengah jam terlewat.

apa dia hanya mengerjai Melodi?

gadis berkepang itu melangkah kan kaki nya gontai

"Melodi" panggil seseorang dari kejauhan

jantung melodi berdetak kencang, dia hapal benar suara ini

dengan nafas tak beraturan..gadis tersebut menoleh dan memicing kan matanya

Dion berlari mendekat sambil mengatur nafas nya

"Lo mau tinggalin gue?" tanya nya ter engah - engah

melodi salah tingkah, gadis tersebut menyunggingkan senyumnya sedikit

"aku pikir ga jadi" balas nya

Dion tertawa kecil

"tadi gue ketemu guru BP dulu sebentar, maaf ya..bikin Lo nunggu lama"

melodi mengangguk

"oh iya nomor telepon Lo berapa?" tanya Dion sembari mengeluarkan ponsel terbaru miliknya

melodi mengernyit

"aku ga punya handphone" sahutnya datar

Dion membulatkan tatapan matanya

"Lo ga punya hape?" tanya Dion memastikan kembali

melodi mengangguk

"ya udah tenang aja, ntar gue beliin buat Lo satu" tutur nya sambil menarik pergelangan tangan Melodi

gadis tersebut kebingungan, pasal nya ini pertama kali bagian berpegangan tangan dengan seorang lawan jenis

entah Dion sengaja atau tidak, tapi bagi melodi ini begitu membuat dahi nya mengucur kan keringat dingin

melodi menghentikan langkahnya dengan nafas tak beraturan, sontak Dion menoleh dan menatap heran wajah melodi yang memerah

"kenapa" tanya nya

melodi gugup seketika, tatapan nya mengedar ke segala arah berusaha untuk tidak saling bertemu dengan tatapan pria tampan di hadapannya.

"eumm" melodi tak menyahut, hanya deheman ragu-ragu yang keluar dari bibir mungil nya

tatapan Dion beralih ke tangan yang saling terikat, spontan Dion melepaskan genggaman tangan itu dan tertawa kecil

"UPS.. maaf" ujarnya dan di beti anggukan juga senyuman dari melodi

mereka kembali melangkah kearah parkiran, tak lama Dion membukakan pintu mobil untuk nya, dan membuat wajah melodi sontak kembali bersemu merah

"dia bisa semanis ini?" Batin Mel

tubuh melodi menegang saat Dion membantu nya memasang kan seat belt di tubuh mungil nya

melihat wajah melodi yang menegang, sontak Dion tertawa lepas

"jangan tegang, gue ga akan makan Lo" ujar pemuda tampan tersebut

dia tahu benar jika melodi gemetaran saat berada di dekatnya dan itu justru membuat pemuda tersebut tertawa terbahak bahak

"ke mall dulu ya, setelah itu baru ke rumah Lo" ucap Dion dan hanya di beri anggukan dari kepala gadis bertubuh mungil tersebut

Dion menyalakan mobil sport berwarna merah miliknya, pemuda tersebut tersenyum tipis sebelum menancap gas keluar dari gerbang sekolah

jalanan kota Bandung yang cukup ramai siang itu membuat melodi mendesah berat

krucuk krucuk

perut melodi bernyanyi riang di dalam sana, mendengar hal itu sontak Dion menoleh dan tertawa kecil

"lapar?" tanya nya lembut

melodi yang menahan malu hanya nyengir kuda sambil memegang perutnya yang keroncongan

sungguh memalukan, batin gadis itu malu

**

Dion memarkirkan mobilnya di mall terbesar kota Bandung, pria tampan tersebut membuka kan pintu mobil nya dan menarik lengan melodi

"Lo mau makan apa?" tanya Dion sambil celingak- celinguk mencari Restoran yang Melodi Inginkan

merasa di perlakukan dengan baik, gadis itu hanya menggigit bibir bawahnya guna menahan kegugupan nya

"Melo.." panggil Dion, pasalnya gadis tersebut sedari tadi hanya diam dan mengangguk

melodi membulatkan matanya sempurna

"Jangan panggil aku Melo" ucap nya datar

Dion tertawa kecil

"lagian Lo diam mulu sih dari tadi" sahut Dion

melodi menyunggingkan senyumnya sedikit dan menatap wajah laki - laki di hadapannya

"kesan nya tuh aku orang paling sedih tau ga, kalo kamu panggil nama Melo" gerutu melodi dengan mengerucutkan bibirnya

Dion tertawa lepas kali ini, dia tidak menyangka jika perempuan berkaca mata ini cukup manis juga.

Dion juga melodi berhenti di sebuah Restoran fast food, mereka berdiri dan saling bertatapan

"makan di sini aja yuk" ajak Dion

melodi mengangguk dan mengekori Dion berdiri di depan kasir

lima menit mereka menunggu pesanan nya...saat ayam serta nasi sudah tersedia, melodi langsung meraih nampan tersebut dan Dion sibuk mencari bangku

**

srettt

melodi membetulkan piring di atas meja

"makan yang kenyang, Jangan lupa baca doa" ujar Dion sedikit meledek

"melodi tertawa sambil menyuap ayam kedalam mulutnya

sekitar setengah jam mereka menikmati makan siang yang sedikit terlambat,

kini melodi juga Dion beranjak pergi mengitari mall dan berhenti di salah satu toko handphone

melodi tercengang saat Dion menarik tangan nya untuk masuk kedalam toko

"mau ngapain?" tanya nya terbata bata

Dion tersenyum tipis

"mau beli hape lah" balas nya cepat

melodi memundurkan langkahnya sambil mengerutkan keningnya

"nggak ah" sergah Mel

Dion menoleh dan membulatkan matanya

"kenapa? gue pengen beliin Lo hape biar gampang komunikasi kalo ada apa-apa! contoh kayak tadi tuh, gue lupa ngabarin Lo kan" ujar Dion memastikan

melodi memundurkan langkahnya sekali

"tapi..ini terlalu berlebihan, hape kan mahal" tuturnya

Dion tertawa terbahak bahak

"anggap aja ini kontrak kerja Lo sebagai guru privat gue, lagian mana mau sih gue punya guru tapi ga punya hape..ribet tau ga kalo mau ngabarin apa apa" sahut Dion enteng

melodi terdiam, dia masih mencerna ucapan Dion barusan

benarkah Dion sebaik ini?

melodi tidak menyangka ternyata dia mempunyai sisi positif luar biasa dalam diri nya

"tapi kan hape mahal" gumam Mel dengan mengerucutkan bibirnya

dia merasa tidak enak jika harus menerima kebaikan sebelum bekerja terlebih dahulu

Dion mendekat kearah Melodi dan menarik pergelangan tangan gadis tersebut

"ck, udah ga usah ngurusin harga.. buruan masuk" titah laki laki itu

melodi mau tidak mau ikut mengekori Dion yang sedang menarik tangan nya paksa dan mendudukkan pantatnya di kursi depan etalase

"hape yang bagus bang" tutur Dion pada pemilik counter

melodi terdiam, menatap Dion yang sibuk bertanya tentang spek handphone

sesekali pria itu menoleh dan bertanya, "Lo mau yang ini?"

setelah selesai membeli handphone, Dion membuka ponsel tersebut dan melakukan Selfi

"foto ini gue jadiin wallpaper..trus ini nomor gue, Lo bisa ngabarin gue lewat pesan nanti nya" ucap Dion sambil memasukkan ponsel tersebut ke dalam tas sekolah milik Dion

melodi mengerutkan keningnya bingung

"kalo ibuku tanya gimana?"

Dion tersenyum tipis

"bilang aja Lo itu sekarang guru privat gue ...semua orang di daerah itu udah tau keluarga gue kok, jadi Lo santai aja..anggap aja ini gaji DP dari gue" sahut Dion santai

melodi segera meraih hape di tas nya, matanya tak henti berkedip melihat barang mewah menurut nya

gadis tersebut mengusap usap layar ponsel itu sambil mencium nya sedikit

"yuk balik, setelah itu ke rumah Lo..baru ke rumah gue buat belajar" ajak Dion sambil berjalan menuju parkiran.

melodi langsung menggelengkan kepalanya cepat

"langsung ke rumah kamu aja...biar ga ke sorean" ungkap Mel

Dion mengerucutkan bibirnya sambil memutar bola matanya

"ada bener nya juga, ya udah hayuk" sahutnya

***

perjalanan dari mall ke rumah Dion tidak membutuhkan waktu lama, kini mobil sport merah memasuki gerbang rumah yang terlihat sangat luas dan membuat melodi tercengang

gerbang besar berwarna hitam terbuka, mobil masuk kedalam halaman melewati kebun anggur di halaman

buah yang lebat juga besar membuat gadis itu menelan saliva nya

Dion sesekali memperhatikan wajah melodi sambil tertawa kecil

"kenapa? kok melongo" tanya nya

melodi menatap Dion dengan mata berbinar

"itu pohon anggur? " tanya Mel

Dion tersenyum sambil mengangguk

"suka? Lo boleh petik sebanyak yang Lo mau" sahut Dion

kini mata Melodi tertuju pada pepohonan strawberry di atas meja panjang

sebuah rumah besar juga mewah dan kebun buah yang tidak terlalu besar membuat melodi menelan Saliva nya

bukan hanya Anggur, strawberry juga buah mangga pun bergelayutan dengan lebat dan membuat siapa pun yang melihatnya langsung menelan saliva nya

kini mobil yang di taiki melodi juga Dion berhenti di halaman utama

lagi lagi Matanya terbelalak melihat rumah besar juga super mewah tersebut

gadis itu membelalakkan matanya sambil menganga dan membuat Dion tertawa lepas karena tingkah Nora dari guru privat nya yang baru sekaligus adik kelas nya.

"kenapa" tanya Dion memastikan

melodi masih larut dalam tatapan nya, matanya tak lekang dari rumah bernuansa modern super mewah dengan kolam renang minimalis seperti hotel dan kebun anggur yang menghiasi pintu masuk halaman, membuat semua orang yang melihat hal ini akan terpana pada interior rumah mewah tersebut.

sebuah rumah yang luar biasa bagus, batin melodi.