Kini Melodi bisa tersenyum penuh bahagia, setelah sekian lama akhirnya dia bisa merasakan di lindungi oleh seseorang
Tidak terbayangkan betapa bahagianya gadis itu
Meski Karleen masih saja menatapnya sinis, namun Dion dengan lembutnya mengatakan bahwa dia akan selalu ada disampingnya meskipun hal tersulit apapun.
pria tampan itu menggenggam pergelangan tangan melodi erat, dan pria itupun langsung menyuruh gadis untuk duduk di depan
"Kau tunggu disini, lalu perhatikan permainan baaket ku" ujarnya sambil tertawa
melodi memeluk tas Dion yang sangat harum maskulin. dengan senyum tipisnya gadis itu mengacungkan jempol
"Woah..ada Melodi disini" ujar Restu dan Fiki bersamaan
melodi menundukkan kepalanya sambil tersenyum
"Sepertinya Dion kita tak ingin terpisah dari belahan jiwanya, itu sebabnya dia menyuruh Melodi untuk duduk di sini" goda Restu terkekeh
Dion yang sedang berlatih basket hanya tersenyum tipis mendengar ocehan teman-temannya
"Sudah..sudah! Kita harus focus untuk turnamen basket antar sekolah" suara bariton milik satria terdengar datar
Sontak saja melodi dan yang lain menoleh kearahnya
Melodi terdiam, pasalnya gadis itu terlihat masih canggung jika bertemu dengan Satria, si cowo pendiam salah satu klub basket
Satria tipe orang yang jarang sekali bicara bahkan dengan teman-teman dekatnya seperti Dion, Restu dan Fiki
Meski begitu mereka berempat tetap saling menjaga dan melengkapi,
"Kalian terus saja bercanda, fokuslah.." ucap Satria datar tanpa basa basi
Fiki tertawa kecil melihat reaksi Sahabat nya itu
" jangan terlalu ketus sat, melodi belum mengerti bagaimana sifat lo" ujar Fiki sambil meloncat masukan bola
Satria merenggangkan otot tubuhnya dan menoleh sesaat kearah gadis yang tertunduk itu
"Kenapa dengan sifat gue? Menurut gue biasa aja" sahutnya
Dion menghentikan perenggangan nya dan menoleh datar kearah Satria
"Jangan bersikap seperti itu di depan pacar gue, nanti dia berfikir lo itu sombong.. padahal memang sifat lo itu apa adanya begitu"
Satria menarik nafas panjang
"Kenapa dengan kalian? Baru kali ini kalian komplain sama sifat gue ?" Getutunya kesal
Dion, Restu juga Fiki tertawa bersamaan
"Ya sudah ayo kita latihan" ucap Fiki tanpa memperdulikan hal lain
Melodi tersenyum tipis melihat gerakan Dion yang lincah mendribble bola
Pria tinggi berkulit putih itu, dengan cekatan masukan bola dari jarak yang lumayan jauh, andai itu melodi.. mungkin gadis itu akan melempar bola kearah penonton tanpa sengaja
melodi memberikan sebotol air untuk Dion, pria itu duduk kemudian merebahkan kepalanya di kedua paha Melodi
"Apa kau bosan menungguku Mel" tanya Dion pelan
Melodi menahan detak jantungnya yang berdegup kencang, bagaimana tidak? Pria itu merebahkan kepalanya di kedua paha nya
Sontak saja gadis itu di buat gugup tak karuan
"Hmm.." gumam melodi salah tingkah
Dion tertawa kecil melihat reaksi salah tingkah kekasih nya itu
"Kau masih saja malu dengan pacarmu sendiri?"
melodi mengedarkan pandangannya ke arah lain, mencoba untuk tidak bertatapan dengan mata pria tampan itu
"Ju.. jujur saja ini pertama kalinya aku berpacaran, dan aku tidak tahu bagaimana harus memulainya" tutur gadis tersebut
Dion terbangun dari rebahan nya dan memegang dagu Melodi sambil tersenyum halus
"Aku menyukai mu Mel, melihatmu yang salah tingkah saat berada di dekatku, membuatku ingin mencubit pipi kamu gemas" ledek Dion
melodi tertawa kecil mendengar ucapan kekasih nya barusan, kemudian Dion mendekatkan wajahnya kearah melodi lalu mencium lembut bibir gadis itu
Meski ini adalah ciuman kedua melodi dengan Dion, tetap saja hal itu masih membuat gadis itu ingin mati seketika karena kaget
"hei.. Dion, lo anggap apa kita ini" gerutu Restu kesal
Fiki pun membelalakkan matanya sambil berdecih
"lo berusaha memanas-manasi kita? Berciuman seenaknya tanpa memikirkan perasaan teman-teman lo " ujarnya geram
Tak jauh dari situ, Satria yang sedang memainkan bola sambil memakai headset hanya bersikap acuh tanpa perduli apapun
Wajah melodi bersemu merah, gadis itu menutup wajahnya dengan kedua tangannya
"Berisik! Kenapa lo semua berisik sih, tadi gue khilaf ga sengaja mencium Melodi " balas Dion sambil tertawa terpingkal-pingkal
Waktu menunjukkan pukul 17.00
Melodi membelalakkan matanya lebar saat melihat jam tangannya
" Tidak! Ibu pasti memarahiku karena pulang terlambat" ucap gadis tiba-tiba
Dion menoleh bingung
"Sebaiknya kamu aku antar sampai rumah agar lebih cepat " ujar Dion sembari membereskan tas sekolah nya
Melodi mengangguk kan kepalanya sambil memakai tas sekolahnya dan berdiri menunggu Dion merapihkan baju-baju nya
"Ayo" ajak Dion setelah nya sambil menggenggam erat tangan melodi
*****
Mata wanita paruh baya menatap melodi yang berdiri di depan pintu gugup, gadis itu lagi-lagi memilin ujung roknya
"Dari mana saja sih Mel, ibu setengah mati khawatir tau gak" ujarnya sedikit kesal
Melodi terdiam tak menjawab, gadis itu hanya menundukkan kepalanya
"cepat masuk, ganti baju seragam kamu" ucap ibu melodi dan menarik pergelangan tangan melodi dan menyuruhnya segera masuk kedalam rumah
"ia bu, maaf tadi aku ada extra kulikuler" jawab melodi berbohong
Wanita paruh baya itu tersenyum tipis dan membelai rambut panjang melodi
"lain kali, jika ingin pulang terlambat..kabari ibu.. supaya ibu gak khawatir" ucap nya memelas
"ia bu, melodi minta maaf" sahutnya pelan
ibu melodi menangkap sosok Dion di depan pintu dan kemudian menoleh kearah melodi dengan seribu pertanyaan.
"kamu pulang sama Dion?" bisiknya
melodi cengengesan sambil mengangguk
"ajak masuk dong, masak di suruh berdiri di depan pintu" goda ibu melodi
mendengar penuturan tersebut sontak dion menjawab
"terimakasih bu, tapi ini sudah sangat sore..saya harus pulang. permisi" ucap Dion sangat sopan
melodi langsung mengantar Dion hingga halaman dan memastikan pria kesayangan nya itu pulang dengan selamat
"cieee" goda ibu melodi
gadis tersebut merengut sambil menghentakkan kakinya, bukan karena marah melainkan karena malu
sedangkan ibu melodi hanya tersenyum simpul, dia tahu benar jika putrinya sedang merasakan jatuh cinta untuk pertama kali
****
drttt drtttt
di perjalanan tiba-tiba ponsel milik Dion bergetar, pemuda tampan tersebut lantas meminggirkan mobil nya dan membuka pesan dari grup sahabatnya
Restu : "sepertinya ada yang jatuh cinta beneran nih" tulis Restu
Fiki:" ciuman di depan kita broh" balas Fiki
dion menghela nafas berat dan mulai mengetik balasan pesan di grup chat
Dion : "semua demi mobil sport yang baru di beli Restu, ingat..lo semua kalah dari gue dan sebentar lagi mobil sama motor punya lo semua gue sikat"
Restu : " eits jangan lupa, pengalaman pertama buat melodi.. setelah itu mobil sport gue milik lo" tambah Restu
Dion menggeleng sambil tertawa
Dion: " tunggu hari kelulusan sebentar lagi, melodi bakal ngerasain malam pertama sama gue wkwkwk" balas Dion dan di barengi tawaan nya di dalam mobil
pemuda tersebut menatap jalanan hampa
"sory Mel, gue udah manfaatin lo demi taruhan ini" batin Dion