melodi berlari dengan jantung berdetak kencang wajahnya memerah bahkan lututnya seolah tak memiliki tulang.
apakah barusan Dion mencium nya? meskipun hanya sekedar kecupan tapi itu adalah kali pertama baginya melakukan hal di luar nalar otak nya
Dion telah membuat Melodi berlari sambil tersenyum seperti orang gila, entah kenapa...harusnya dia merasa marah atas perlakuan yang tiba-tiba dari pria itu, namun rasanya sulit untuk membenci orang Dion kini.
gadis itu berhenti dan mengatur nafas nya yang tersengal senggal, gadis berkepang dua tersebut mengusap bibirnya sambil membayangkan hal tadi.
ingin sekali gadis itu menjerit senang, namun dia tersadar karena ini masih jam pelajaran.
di sisi lain
Dion menatap kepergian Melodi sambil tertawa lebar, dia bahkan tak menyangka reaksi gadis yang di kecup nya barusan bisa sekaget itu.
wajar saja sih, mungkin gadis cupu seperti melodi baru merasakan ciuman pertama oleh nya. terlebih lagi dengan kecupan yang tiba-tiba...tapi tidak bagi Dion.
entah sudah berapa kali pria itu melakukan hal tersebut, karena pemuda kaya raya seperti nya... banyak sekali perempuan yang rela mengantri hanya untuk bisa berkencan dengan nya meski hanya sekali.
melodi kembali kedalam kelas dengan perasaan campur aduk, bibirnya tak lepas dari senyuman yang tak bisa melodi hentikan.
senja mengerutkan keningnya heran
"kenapa lo? mesem- mesem mulu dari tadi" tanya nya penasaran
melodi menghela nafas panjang, ingin sekali dia memberi tahukan hal ini namun segera dia urungkan.
bukankah itu adalah suatu privasi yang harus di jaga.
bahkan Dion mengatakan jika hubungan ini hanya dia dan Dion yang tahu.
gadis tersebut menggeleng cepat sambil cengengesan melihat wajah penasaran milik sahabatnya.
"nggak apa-apa" sahutnya enteng
senja enggan ambil pusing dan memilih kembali menulis latihan soal di buku miliknya, namun berbeda dengan melodi...gadis tersebut mengusap bibirnya sambil tersenyum sendiri.
sebuah kejadian yang tak kan pernah dia lupakan seumur hidupnya,
ciuman pertama yang di renggut oleh pemuda paling tampan di sekolah nya... melodi tak sanggup membayangkan rasa senang nya.
drttt drttt
ponsel di saku melodi bergetar dan membuat gadis tersebut membuyarkan lamunannya
dengan hati-hati gadis tersebut merogoh saku nya dan membuka pesan di ponsel nya itu
Dion~
pulang sekolah tunggu aku di parkiran ya.
melodi menggenggam erat ponsel di tangannya
apalagi ini? batin melodi
dia tidak menyangka akan merasakan jatuh cinta pertama kali dengan pria yang pernah membully nya.
sambil mengendap endap, melodi mengetik pesan balasan
melodi~
iya
pesan singkat terkirim dan segera di baca oleh pemuda tampan itu. terlihat gurat senyuman tipis yang tercetak dari sudut bibirnya dan membuat pemuda itu bergumam pelan
"saatnya di mulai" batin Dion
***
bel pulang sekolah berbunyi, Melodi pun segera bergegas merapihkan buku-buku nya dan membuat senja terheran heran
"Lo kenapa sih semangat banget?" tanyanya sambil mengerutkan dahinya
melodi menoleh sambil tersenyum tipis
"nggak kenapa kenapa kok" sahutnya
senja mendesah pelan
"dari tadi Lo tuh aneh tau ga, Lo lagi suka sama seseorang?" tebak senja dan membuat melodi mengernyit kan alis nya
"jatuh cinta..sama siapa?" tanya melodi balik
senja menautkan bibirnya dan duduk di atas meja
"mungkin sama Dion" ujar senja pelan
melodi sontak tertawa lebar kearah senja
"Yap..kamu benar, aku mulai merasakan jatuh cinta untuk yang pertama kali"
senja mengerutkan alisnya
"serius?" tanya senja antusias
melodi mengangguk dan hendak bersorak senang namun keadaan kelas yang belum terlalu sepi membuat nya mengurungkan niatnya.
"aku jadian sama Dion" ucap melodi enteng
senja spontan membeku, menatap kosong kearah melodi.
"mereka jadian? apakah aku harus mengatakan jika melodi beruntung?" lirih senja.
"aku buru-buru karena Dion nunggu aku..gak apa-apa ya kalo aku pulang duluan" ucap melodi memastikan
senja mengangguk lemah namun berusaha untuk tersenyum.
melodi yang terburu-buru segera berlari menuju parkiran di mana Dion sedang menunggu nya.
"Mel" panggil nya dan membuat melodi menoleh
Dion dengan sigap membukakan pintu mobil dan mempersilahkan melodi untuk masuk
dengan wajah malu-malu gadis tersebut mengangguk dan duduk di sebelah kemudi Dion
"kita mau kemana?" tanya melodi penasaran
Dion menoleh sambil tersenyum lebar
"merayakan hari jadian kita, gak apa-apa kan kalo kamu pulang terlambat?" sahut Dion
melodi menggenggam kedua tangannya gugup sekaligus senang kemudian mengangguk setelah nya.
Dion menyalakan mobil sport nya dan keluar dari halaman sekolah..
melodi masih tidak percaya, benarkah pemuda tampan ini kekasihnya?
haruskah melodi menampar pipi nya sendiri dan berharap ini bukan mimpi.
gadis tersebut menoleh dan menatap lekat wajah kebule bulean milik Dion dan tersenyum tipis
"boleh aku tanya sesuatu?" tanya Melodi hati hati
Dion mengangguk namun pandangan nya tetap terfokus pada jalanan
"apa alasan kamu bisa suka sama aku? bukan nya aku itu cewek cupu yang jauh dari kata cantik? kenapa kamu bisa suka sama cewek seperti aku" sebuah pertanyaan terlontar dari bibir mungil gadis polos tersebut
Dion seketika menoleh dan tertawa lepas
"apa jatuh cinta butuh alasan?" tanya Dion berbalik
melodi menautkan bibirnya dan menggeleng
"tapi aku heran aja, apa yang kamu suka dari aku?" tanyanya kembali
Dion tersenyum manis dan menoleh sesaat
"itu karena kamu berbeda dari perempuan kebanyakan, kamu alami..pintar juga apa adanya, aku suka kamu yang polos..aku juga suka saat kamu berkepang dua, kamu itu dunia baru buatku Mel" jawab Dion sambil menatap dalam-dalam wajah melodi dan berusaha membuat gadis tersebut mengerti alasan Dion jatuh cinta pada nya.
melodi tersipu malu, mungkin bahkan wajah nya mulai memerah menahan malu yang teramat sangat.
"banyak gadis cantik yang mengantri untuk jadi pacar kamu, kenapa harus aku" lagi lagi melodi bertanya guna memenangkan perasaan nya
Dion menghentikan laju mobil nya dan menangkup salah satu pipi melodi
"aku sudah bilang kamu itu berbeda, oleh sebab itu hubungan kita jangan sampai ada yang tahu, aku gak ingin kamu jadi bulan bulanan kaum fans fanatik aku di sekolah, aku ga mau keselamatan kamu terancam...aku juga gak ingin terjadi sesuatu sama kamu karena hubungan ini..kamu ngerti kan?" balas Dion panjang lebar dan membuat gadis di sebelah nya itu mendesah pelan.
Dion tersenyum dan mencubit hidung gadis polos tersebut gemas
melodi mengangguk sambil tersenyum lebar dan Dion kembali menyalakan mobil sport nya menuju kedai pizza depan mall di kota itu.
sesampainya di kedai pizza
Dion memarkirkan mobilnya di halaman Restoran tersebut dan menggandeng tangan melodi masuk kedalam kedai
lagi-lagi melodi gugup bukan main namun Dion menoleh dan tersenyum kearah gadis tersebut guna menenangkan nya.
"ayo masuk, " ajak nya
melodi mengekori Dion di belakang sambil cengengesan senang
Dion menoleh
"kamu suka pizza kan, hari ini kamu harus makan pizza yang banya... sebanyak yang kamu mau" ucap Dion sedikit meledek
melodi menautkan bibirnya dan membuat Dion tertawa terbahak bahak dengan tingkah gadis tersebut.