~~~••••~~~
"Lihat aku di sini, kau lukai hati dan perasaan ini
Tapi entah mengapa, aku isa memberi maaf padamu
Mungkin karena, cinta..
kepadamu tulus dari dasar hatiku
Mungkin karena aku, berharap kau dapat mengerti cintaku
Lihat aku di sini, ertahan walau kau sering menyakiti
Hingga air mataku, tak dapat menetes dan hais terurai
Mungkin karena, cinta..
Meski kau terus sakiti aku, cinta ini akan selalu memaafkan dan aku percaya nanti engkau mengerti bila cintaku takkan mati.."
Alan terkekeh. Sebab di siang hari yang begitu cerah, Raka malah terlihat seperti seorang penyair yang sedang patah hati. Laki-laki itu bernyanyi dengan sorot mata nanar di bawah pohon, tepat setelah kelas mereka selesai hari ini. Sambil memetik gitar, Raka menatap langit yang tadinya biru berubah mejadi kelabu.
"Udah lah, mending putus aja."
"Pintu keluar ada di sebelah sana."
Alan tergelak, kemudian melempar dahan ranting di dekat kakinya ke kepala Raka.
"Lo sendiri kapan putus sama Jessica?"