Melihat kepergian Nevan, Elias menopang tubuhnya dengan bertumpu pada tangan kirinya di atas meja. Tangan kanannya memijat pelipisnya yang berdenyut. Dokumen kerajaan tidak ada habisnya untuk dipelajari dan diperiksa keaslian dokumen, kebenaran yang tertulis di dokumen tersebut, atau bahkan kesetujuan mengenai pembukaan bisnis dari para bangsawan.
"Ayah selalu mengerjakan pekerjaan ini sendirian. Aku bahkan masih belum mengerjakan setengah dari pekerjaan yang biasa Ayah lakukan sebagai seorang Raja. Huft... Apakah pantas bagiku untuk mengeluh?"
Elias menghela napas panjang memikirkan Victor yang sanggup mengerjakan tugas sebagai seorang raja membuat Elias merasa bahwa dirinya jauh dari kata layak. Elias belum layak untuk menjadi raja karena dia terlalu banyak mengeluh. Oleh karena itu, Elias berusaha untuk memikirkan bagaimana ayahnya masih tetap tegar mengemban tugas sendirian tanpa pendamping hidup.