"Apa kamu akan berhenti memberikan perhatian padaku saat anak kita sudah lahir nanti?" tanya Briel seraya menatap Erland. Wajah keduanya begitu dekat lantaran posisi keduanya yang masih saling memeluk satu sama lain.
"Kenapa kamu bertanya seperti itu?" tanya Erland bingung.
Briel terdiam. Entah mengapa, belum juga anak itu terlahir Briel sudah memikirkan ketakutannya jika Erland akan mengabaikannya dan lebih fokus ke bayinya ketika anak itu sudah lahir. Briel takut Erland jadi sering mengabaikannya, dan tak lagi mendapatkan perhatian dari Erland.
Erland mendorong tubuh Briel tak terlalu keras. Dia menatap Briel bingung. Bukannya menjawab Briel justru terus saja diam.
"Hei, apa yang kamu pikirkan?" tanya Erland.
"Em... Tak ada, aku hanya berpikir mungkin suatu saat nanti, ketika anak itu lahir, kamu akan melupakan ku," ucap Briel.
Erland terdiam, dia syok mendengar apa yang Briel katakan. Sesaat kemudian dia terkekeh. Dia lantas memeluk Briel gemas.
