Beberapa hari berlalu. Erland sampai di Bandara pada petang hari. Dia akan memenuhi undangan dari Briel. Ya, dia akan datang. Kebetulan, hari itu pekerjaan terakhirnya telah selesai dan dua bulan lagi dirinya akan benar-benar menetap di Bali demi mempermudahkannya dalam melakukan tanggung jawab pekerjaannya. Selama satu bulan ini, Erland diberikan waktu untuk menikmati masa istirahatnya lantaran selama beberapa hari berada di Bali kemarin, dirinya sudah disibukkan dengan semua persiapan proyek.
Erland baru saja keluar dari Bandara seraya menyeret kopernya. Dia meminta taksi mengantarnya langsung ke sebuah hotel tempat peluncuran produk terbaru di perusahaan Briel. Dia tak pergi ke kediamannya terlebih dahulu, lantaran dia berpikir akan terlambat menghadiri acara peluncuran perusahaan istrinya itu jika dia pulang dulu ke kediamannya.