Chereads / Akhir Deritaku / Chapter 50 - 50 Tuan R

Chapter 50 - 50 Tuan R

Keesokan paginya Mila terbangun dari tidurnya, saat meraba tempat tidur sampingnya ternyata masih kosong. Mila memejamkan matanya menahan agar air matanya tidak lagi mengalir. suara ketukan pintu membuatnya tersadar dari lamunan, tanpa berniat untuk membuka Mila kembali memejamkan matanya. namun suara ketukan kembali terdengar.

"Masuk..."

Ceklek...

"Selamat pagi nyonya, apa pagi ini Anda ingin berkeliling kompleks lagi?"

"Pagi Neli, sepertinya cuaca pagi ini sangat indah. kalau begitu kamu temani aku berkeliling, Dewi mana kenapa kamu yang bangunkan aku?"

"Dewi ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan, ini tugas dari Tuan Devan nyonya"

"Baiklah..tunggu aku"

"Baik nyonya" Neli menunggu di depan pintu kamar utama, tidak berapa lama Bi Sumi berdiri di depannya.

"Kenapa kamu disini? bukankah tugas Dewi yang menjaga nyonya?"

"Iya Bi tapi Dewi ada tugas dari Tuan Devan itu sebabnya aku mengantikannya"

"Apa kau akan membawa nyonya Mila keluar?"

"Hanya keliling kompleks Bi tidak jauh dari sini"

"Apa kamu bilang keliling kompleks. kamu tau kalau rumah yang kita tempati jauh dari kompleks?"

"Saya tau Bi tapi nyonya, ingin keliling kompleks"

"Tidak bisa, biar bibi yang bicara sama nyonya, kamu pergilah jika Dewi sudah selesai suruh kesini"

"Baiklah Bi permisi" Bi Sumi memandang kepergian Neli entah kenapa sejak kehadiran Neli perasaannya tidak enak terlebih saat Neli bersama dengan nyonya.

"Bi Sumi mana Neli?"

"Maaf nyonya Neli ada tugas lain dan maaf nyonya bukankah nyonya di larang keluar apa lagi keliling kompleks, nyonya sedang hamil muda tidak baik terlalu cape. jika nyonya ingin berjalan-jalan biar bibi antar kita berjalan-jalan di sekitar taman rumah yang berada di belakang bagaimana?"

"Baiklah Bi, temani saya" Bi Sumi mengikuti Mila dari belakang menuju taman yang berada di samping kolam renang.

Devan yang tau jika Mila menyukai tanaman hingga terpikirkan untuk membuatkan sebuah taman dengan berbagai bunga di taman ini. dari berbagai macam bunga lili di tanam di sini keindahan warna warni dari bunga lili, bukan hanya bunga lili yang ada di taman tapi juga berbagai macam bunga anggrek yang Mila taman terlebih dengan bunga mawar tidak luput berada di taman. tanpa Mila sadari seseorang tengah memandang dari balkon, siapa lagi kalau bukan Devan. saat datang Devan menuju kamar namun tidak mendapatkan sosok yang di rindukannya hingga mencari Mila di balkon namun tidak ada, siapa sangka saat berada di balkon Devan melihat pemandangan yang sangat indah di pagi hari, bagaimana tidak seorang wanita cantik berada di tengah-tengah bunga yang sedang bermekaran, senyumnya yang menawan membuatnya semakin terpesona. pancaran sinar mentari yang menerpa wajah Mila semakin menambah kecantikan Mila terpancar.

Senyum indah tak lepas dari bibir Devan. pandangan matanya menatap penuh memuja pada Mila. melihat kecintaannya terhadap bunga-bunga membuat Devan semakin tertarik dengan Mila. bagaimana dia bersemangat menanam bunga-bunga di samping bahkan hingga ke belakang tempat tinggal Devan.

Pandangan mata Devan, mengarah pada sosok yang berdiri tidak jauh dari Mila. gerakan geriknya membuat Devan semakin curiga. terlebih saat berapa kali mengambil foto dari berbagai gaya Mila, yang membuat Devan semakin curiga. berlahan Devan mengikutinya yang menjauh setelah berapa kali melihat mengambil foto Mila. berlahan Devan turun dari balkon dengan langkah lebar menuruni tangga, hingga Devan melihatnya menuju pintu samping yang jarang orang lewati.

Devan yang tidak jauh dari posisi Neli berusaha curi dengar siapa orang yang telah di hubunginya.

"Aku sudah mengirim fotonya"

"Apa Devan ada disana?"

"Tidak ada, Tuan Devan sibuk dengan calon tunangannya"

"Baik awasi terus Mila, dan jangan sampai kamu tertangkap"

"Baik Tuan saya pastikan jika saya akan aman"

"Bagus!" panggilan berakhir, Neli berbalik untuk kembali ke taman menjaga Mila. namun dirinya tidak menyangka jika Devan sudah berdiri di belakangnya dengan pandangan mematikan.

"Sudah selesai kamu memberi laporan pada Tuanmu?"

"Tu...Tuan Devan Anda disini?" tubuh Neli bergetar saat sorot mata Devan tajam kearahnya.

"Katakan siapa yang menyuruhmu??" dengan suara yang pelan namun penuh dengan penekanan.

"Ti..tidak ada Tuan..."

"Baik jika kamu tidak ingin mengatakan padaku siapa yang menyuruhmu maka..." Devan menjeda ucapannya.

"Apa ini foto adik dan ibumu??" tubuh Neli semakin bergetar saat Devan menunjukkan foto seorang anak laki-laki bersama seorang wanita yang di sebuah rumah sederhana mereka terlihat sedang tersenyum.

"Katakan atau mereka..."tubuh Neli ambruk di kaki Devan tangannya yang masih bergetar memegang kaki Devan.

"Maafkan aku Tuan maafkan...tolong lepaskan mereka"air mata Neli mengalir tanpa bisa di tahannya.

"siapa yang sudah menyuruhmu Neli katakan. atau adik dan ibumu menjadi taruhannya!!"

"Maaf Tuan saya tidak tau, dia hanya menyuruhku untuk menjaga nyonya Mila dan memberikan info kegiatan nyonya padanya Tuan" terang Neli pada Devan.

"Kecurigaanku selama ini tidak salah, ternyata penghianatnya ada di dalam rumah ini" Devan mulai tersulut emosi dengan kejelasan Neli jika seseorang yang menyuruhnya hanya menginginkan info kegiatan istrinya.

"Tuan percayalah saya tidak tau siapa dia tapi dia hanya menyebutkan kalau dirinya adalah Tuan R" Devan mengerutkan keningnya mendengar pengakuan dari salah satu pengawalnya.

"Andy cepat kesini!!"

"Tuan Devan.." Andy yang merasa heran dengan sikap Tuannya terlebih pada Neli salah satu pengawalnya.

"Bawa dia dari ini "

"maksud Tuan, Neli??"

"Dia orang yang kita selidiki"

"Tapi Tuan bukankah sudah kita...?"

"Dia pikir dirinya pandai, dia lupa jika dirinya berada di kediaman Devan, seret dia dari sini"

" Baik Tuan"

Flashback.

Berapa hari yang lalu saat dirinya menyadap ponsel para pengawal tanpa sepengetahuan dari siapapun termasuk Andy sang asisten. namun dirinya merasa janggal dengan pesan yang masuk ke salah satu pengawal, dimana di sana tercantum dengan nama Tuan R, karena merasa curiga Devan sengaja mengikuti gerak-gerik Neli dan benar saja, berapa kali dirinya melihat saat Neli mengambil foto Mila dengan diam-diam. meski tidak ada yang berbahaya dalam pesan yang di terimanya, atau mencurigakan namun rasa waspada dan penasaran dengan siapa Tuan R ini yang menyuruh Neli mengikuti semua kemauannya. bahkan Devan tau ancaman yang di berikan Tuan R padanya. itu sebabnya Devan menyuruh Dewi pergi untuk menjaga ibu dan adiknya.

flashback off.