Han Zhan sepertinya setuju dengan penjelasan Song Ci.
Akhirnya, Han Zhan bertanya kepada Song Ci, "Mengapa kau ingin bekerja sama denganku? Siapa yang ingin melukaimu?"
Song Ci menjawab, "Putri kandung keluarga Mu, Mu Qiu, menderita penyakit jantung. Dia sekarang sedang dirawat di rumah sakit dan sangat membutuhkan transplantasi jantung dengan rhesus darah negatif yang sehat. Jantungku adalah yang paling cocok. Saat usiaku 22 tahun, aku tersentuh dengan tindakan Mu Mian dan menyetujui untuk menandatangani surat persetujuan donor organ."
"Dalam surat persetujuan donor organ itu dinyatakan dengan jelas bahwa jika keluarga terdekat membutuhkan organ untuk menyelamatkan hidup mereka setelah aku meninggal, organ tubuhku akan diprioritaskan untuk mereka. Begitu aku meninggal, Mu Qiu akan mendapatkan jantungku."
"Kecelakaan mobil yang kualami hari ini bukanlah kecelakaan biasa, melainkan rencana Mu Mian. Aku tahu jelas, bahwa jika suatu hari keadaan Mu Qiu tidak baik, hari-hariku tidak akan tenang."
Bagaimana mungkin Song Ci bisa memenuhi keinginan Mu Mian?
"Dalam surat perjanjian donor organ itu, pelaksananya adalah ayah angkatku, Mu Mian, yang menempatkanku dalam situasi yang tidak menguntungkan." Song Ci berhenti sejenak dan menatap Han Zhan. Tatapan matanya yang tegas membuat Han Zhan terharu.
Song Ci berkata kepada Han Zhan lagi, "Han Zhan, aku ingin menikah denganmu dan aku ingin kau menjadi pelaksana donor organku!" Dengan menikahi Han Zhan, pria itu bisa menjadi pelaksana donor organ sebagai suami Song Ci, jika suatu hari Song Ci meninggal.
Hati Han Zhan mendadak terasa seperti diaduk-aduk.
Han Zhan yang tadinya galak, sekarang berubah menjadi lembut, "Kau tidak tahu apa-apa tentang diriku. Apa kau tidak takut kalau aku ingin menjualmu? Lagipula, antara aku dan Mu Mian, justru Mu Mian-lah yang lebih cocok untuk bekerja sama denganmu."
Song Ci menjadi takut dengan sikap Han Zhan yang seperti ini. Kau bilang dia lembut, dia bisa mencengkeram lehermu kapan saja. Kau bilang dia kejam, tapi saat dia menjadi lembut, ada cahaya hangat yang terpancar di wajahnya.
Song Ci membisu untuk beberapa saat.
Pria yang memperlakukannya dengan baik, membuatkan teh krisan untuknya setiap kali mereka bertemu, dan mengundangnya secara khusus untuk makan bacon bersama adalah Han Zhan yang berusia 42 tahun di kehidupan sebelumnya.
Song Ci tidak memahami Han Zhan yang hidup di kehidupan sekarang. Song Ci tak tahu apakah pria ini adalah serigala atau malaikat, apakah dia kejam atau hangat seperti matahari.
Pertikaian dengan Han Zhan dan meminta bantuannya dalam pertaruhan terbesar dalam hidup Song Ci.
Dia bertaruh bahwa Han Zhan adalah orang yang bisa dipercaya.
Han Zhan tidak pernah menanggapinya. Hal ini membuat Song Ci tidak tenang dan cemas. Song Ci merasa lelah. Sambil memegang secercah harapan terakhir, ia bertanya sekali lagi kepada Han Zhan, "Han Zhan, apakah kau mau bekerja sama denganku?"
Han Zhan langsung menolaknya, "Aku tidak mau."
Song Ci sudah berpikir bahwa ia akan mendengar jawaban ini. Saat ia benar-benar mendengarnya sesuai dengan dugaannya, ia menjadi semakin putus asa.
Song Ci telah merendahkan dirinya begitu rendah. Jika Han Zhan masih mengabaikannya, maka Han Zhan tidak perlu terburu-buru melecehkannya. Saat ia keluar dari rumah sakit nanti, Song Ci akan membeli satu tas berisi dinamit. Saat keluarga Mu Mian tertidur, ia akan mengebom rumah keluarga Mu.
Semua orang suatu saat pasti akan meninggal. Debu kembali menjadi debu. Tanah kembali menjadi tanah.
Song Ci akhirnya mengakui takdirnya. Ia berbaring di atas tempat tidur lagi dengan frustrasi dan menunggu kematiannya.
Han Zhan melihat Song Ci berbaring. Entah mengapa, hatinya tersentuh lagi.
Han Zhan tiba-tiba berkata, "Ada beberapa hal yang tidak kusukai saat memilih pasangan. Aku tidak suka gadis berambut panjang dan seksi. Lebih lagi, aku tidak suka gadis yang terburu-buru seperti mengejar kereta, membuang-buang makanan, dan begadang untuk main internet."
Ia memandang Song Ci dan merasa bahwa gadis itu sangat bermasalah.
Han Zhan seharusnya mengabaikan Song Ci, tapi ia selalu terjerat kepada Song Ci sebanyak tiga atau empat kali. Ini semua salahnya karena begitu cantik, aku tidak bisa tahan!
Song Ci telah menyerahkan hatinya, tapi setelah mendengar kata-kata ini dari bibir Han Zhan sendiri, kedua matanya berbinar cerah.
"Aku bersedia mengubah semuanya! Jam berapa kau tidur? Aku janji untuk tidur dan bangun lebih cepat!" Song Ci khawatir Han Zhan akan menyesal dan berubah pikiran. Nada suaranya menjadi sangat cemas.
Han Zhan menjawab singkat, "Sebelum jam sepuluh."
Song Ci membuka mulutnya karena terpana mendengar jawaban Han Zhan, "Bagus, bagus! Tak heran kalau Kakak Han masih sangat muda?"
"Apakah usia 32 tahun itu termasuk tua?"
Ternyata kaum adam juga mempedulikan masalah usia. Mendengar perkataan Han Zhan, Song Ci membual lagi, "Apanya yang tua? Usia 32 tahun masih kuat! Aku menyukai seorang pria matang dan dewasa berusia 32 tahun yang bermarga Han!"
Etika Song Ci menghilang setelah ia berkata seperti ini.
Tepat pada saat Li Li membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan, ia mendengar kata-kata Nona Song, 'Aku menyukai seorang pria matang dan dewasa berusia 32 tahun yang bermarga Han', ia berdiri di bawah kusen dan mengangkat kedua alisnya, memandang Song Ci dan Han Zhan bergantian.
Dia tersenyum malu dan bertanya kepada Song Ci, "Apakah aku datang di waktu yang salah?"
Wajah Song Ci memerah seperti kepiting rebus. Ia menundukkan kepalanya dan berpura-pura tuli.
Han Zhan menghampiri Li Li dan berkata, "Tolong temani dia di sini, aku ingin pergi makan."
"Ya, baiklah."
Song Ci menjadi makin tidak nyaman saat Han Zhan meninggalkannya.
Li Li juga merasa malu. Ia membungkuk dan mengambil penyangga leher yang tergeletak di atas lantai, lalu meletakkannya di nakas di samping tempat tidur, lalu berkata kepada Song Ci, "Nona Song tidak mungkin akan meninggal, pasti ada keberuntungan."
Song Ci hanya tersenyum malu mendengar sanjungan Li Li.
Setelah tersenyum, entah apa yang ada di pikiran Song Ci, ia berkata kepada Li Li, "Tuan Li, terima kasih telah mengantarkanku ke rumah sakit."
Li Li mengibaskan tangannya. "Jangan berterima kasih padaku, tapi berterima kasihlah pada Tuan Han." Li Li tahu bahwa Han Zhan bukan orang yang gila pujian, jadi ia pasti tidak akan memberi tahu Song Ci.
Namun, Li Li tahu bahwa Han Zhan tertarik kepada Song Ci. Ia juga merasa alangkah baiknya jika Han Zhan bisa menemukan kekasih untuk mendampingi hidupnya. Li Li tulus ingin membantu mereka berdua dan memberitahu Song Ci apa yang telah dilakukan Han Zhan kepada gadis itu.
"Nona Song hampir saja dibawa pergi oleh orang-orang dari RS Xin Qiao. Tuan Han-lah yang menyadari bahwa ada yang tidak beres dan mengabaikan keberatan dokter Xin Qiao, mengambil mobil ambulans mereka dan membawamu ke rumah sakit ini."
"Setelah tiba di rumah sakit, Tuan Han juga mencarikan dokter terbaik untuk mengoperasi Nona secara pribadi."
Setelah berkata demikian, Li Li menatap Song Ci dalam-dalam dan berkata, "Sebenarnya, Tuan Han sangat mengkhawatirkan Nona Song."
Li Li bisa melihat bahwa Tuan Han memang mempedulikan Song Ci. Jika tidak, ia pasti tidak akan segera meninggalkan pekerjaannya begitu saja dan pergi ke lokasi kecelakaan setelah mendengar bahwa Song Ci terlibat dalam kasus kecelakaan. Terlebih lagi, ia tidak akan memperlakukan mobil ambulans seperti itu.
Orang tua itu begitu mengkhawatirkan Song Ci dalam hati, tapi justru bibirnya penuh dusta.
Hati Song Ci menjadi lebih hangat mendengarnya.
Jika ia benar-benar dibawa ke RS Xin Qiao, ia pasti sudah meninggal di dalam mobil ambulans atau di IGD.
Song Ci merasa ia berhutang ucapan terima kasih kepada Han Zhan.
Song Ci tiba-tiba berkata kepada Li Li, "Tuan Li, bisakah Anda pergi ke meja perawat untuk meminjam gunting dan memanggilkan perawat untukku?"
Li Li tidak bertanya untuk apa Song Ci meminta gunting. Dengan patuh, ia pergi ke meja perawat. Tak lama kemudian, ia datang dengan seorang perawat yang membawa gunting.
"Halo, Nona Song. Boleh saya tanya, untuk apa Anda membutuhkan gunting?" Sikap perawat tersebut sangat baik dan sabar, dengan senyuman ramah yang terukir di wajahnya.
Song Ci melihat gunting besar yang dipegang perawat itu. Ia menarik napas dalam-dalam dan berkata, "Tolong, bisakah Anda membantu saya memangkas rambut saya?"
Perawat itu melongo. "Hah?"
Rambut Nona Song sangat panjang. Dia bilang dia ingin memotong rambutnya begitu saja?
Li Li memandang Song Ci keheranan dan memberanikan dirinya bertanya, "Untuk apa memotong rambut yang begitu bagus?"
Song Ci berencana untuk melelehkan hati Han Zhan dan ia tidak berencana menyembunyikan hal itu dari Li Li yang merupakan asisten Han Zhan. Cepat atau lambat, ia pasti tahu. Song Ci menjawab dengan terus terang, "Han Zhan tidak menyukainya."
Li Li sangat terkejut dengan tekad Song Ci yang begitu agresif mengejar Han Zhan.
Dengan pendekatan Song Ci yang membabi buta seperti ini, Li Li merasa tak lama lagi Song Ci pasti akan memenangkan hati Tuan Han.