Chereads / Sutradaraku Ganteng / Chapter 2 - Reinkarnasi Putra Mahkota Sebagai Warga Miskin Yang Menyedihkan (2)

Chapter 2 - Reinkarnasi Putra Mahkota Sebagai Warga Miskin Yang Menyedihkan (2)

Dari luar pintu, terdengar suara perempuan yang berbicara dengan terbata-bata.

Jun Ci menoleh dan melihat pintu yang tidak tertutup. Seorang bibi mendorong pintu, kemudian masuk ke dalam ruangan dan menatap Jun Ci.

Gadis ini tidak hanya memiliki penampilan yang jelek, namun dia juga memiliki pengalaman hidup yang sangat menyedihkan.

Dia tersesat ketika masih kecil dan dibawa pulang oleh keluarga bibi ini.

Bibi ini bukanlah bibi kandungnya, dan keluarganya tidak mengizinkan Jun Ci memanggil mereka sebagai ayah dan ibu. 

Mereka memang membesarkan Jun Ci, namun mereka juga memanfaatkannya sebagai tenaga kerja tambahan gratis.

Nama marga keluarga ini adalah Zhang, sedangkan nama yang terukir dalam liontin batu giok di kalung yang dia kenakan adalah Jun Ci.

Keluarga Zhang tidak mempermasalahkan nama Jun Ci, dan mereka tetap memanggilnya dengan nama tersebut.

Sepertinya liontin giok itu merupakan barang yang bernilai tinggi, namun pada akhirnya dijual oleh Keluarga Zhang bertahun-tahun yang lalu.

Keluarga Zhang membeli rumah yang bagus setelah mendapatkan uang dari hasil menjual liontin giok milik Jun Ci.

Namun, itu sudah 17 tahun yang lalu. Sebuah liontin giok saja sudah dapat ditukar dengan sebuah rumah, bahkan masih ada banyak uang sisa yang bisa ditabung.

Bisa dibayangkan betapa berharganya liontin giok tersebut.

Namun, Jun Ci tidak mengetahui hal ini, bahkan sampai detik ini.

Dia berpikir bahwa dirinya telah tinggal di Keluarga Zhang selama bertahun-tahun karena Keluarga Zhang memang bersedia menghidupinya. Dia merasa sangat berterima kasih kepada Keluarga Zhang karena telah mengasuhnya hingga dewasa.

Oleh sebab itulah dia melakukan perintah mereka dengan sangat rajin dan bersungguh-sungguh. Dia juga selalu bersikap jujur kepada Keluarga Zhang.

Kepala Keluarga Zhang adalah Zhang Changming. Pria itu selalu memperlakukan Jun Ci dengan sangat buruk, entah itu mengata-ngatainya maupun memukulinya.

Tidak seperti Zhang Changming, Bibi memperlakukannya dengan sedikit lebih baik. Meskipun Bibi takut dengan Zhang Changming, tapi terkadang Bibi masih menunjukkan belas kasih kepada Jun Ci.

Jun Ci menjadi kurus karena kekurangan gizi kronis, dan wajahnya dipenuhi bintik-bintik hitam, sehingga membuat wajahnya tampak menakutkan karena terlampau jelek.

Keluarga Zhang tidak memiliki anak laki-laki. Mereka mengatakan pada orang-orang kalau Jun Ci adalah seorang laki-laki, karena ciri-ciri tubuhnya tidak menunjukkan bahwa dia adalah anak perempuan. 

Tidak ada orang lain yang mengetahuinya, sejak dia kecil hingga dewasa.

Kemarin, Zhang Changming menyuruh Jun Ci putus sekolah. Dia pikir akan lebih baik jika Jun Ci bekerja. Namun, Jun Ci tidak mau berhenti sekolah, sehingga Zhang Changmin memukulnya hingga membuatnya pingsan.

Tak disangka, begitu dia bangun, ternyata kini jiwanya digantikan oleh Jun Ci, sang putra mahkota Kerajaan Antarbintang!

Jun Ci seketika meringis masam ketika mengingat kembali peristiwa ini.

Ini sungguh di luar dugaan. Sejak masih kecil, Putra Mahkota Jun Ci adalah sosok yang arogan. Jangankan berani menyuruhnya, bahkan siapa pun yang bertemu dengannya akan langsung membungkuk hormat, kecuali orang tuanya.

Jun Ci ini telah hidup dalam lingkungan sosial kuno yang sangat kejam!

Tidak, di mata Jun Ci, kehidupan di tahun 2020 ini lebih dari sekedar lingkungan sosial kuno.

Kesimpulannya, dia adalah masyarakat kuno dari Zaman Arkeologi!

"Jun Ci?" 

Fu Cuihua melihat Jun Ci tetap diam dan hanya menatap dirinya. Bintik-bintik hitam wajah Jun Ci samar-samar tampak karena terkena cahaya dan membuatnya terlihat sangat menakutkan.

Dia menelan ludah dan memanggilnya sekali lagi.

Dia sedikit ketakutan.

Takut dirinya akan dipukuli oleh suaminya.

Bagi Zhang Changming, memukuli seseorang dalam waktu yang lama adalah hal yang sangat menyenangkan. Tapi, Jun Ci tidak kunjung bangun selama seharian penuh. Zhang Changming juga takut kalau saja dirinya telah memukuli anak itu hingga tewas. Bisa-bisa dia ditangkap dan masuk penjara!

Tiba-tiba, Zhang Changming mendengar istrinya memanggil Jun Ci. Dia langsung tahu kalau bajingan kecil itu akhirnya sudah bangun.

Seketika, rasa belas kasih di hatinya telah hilang.

Zhang Changming bertubuh kurus, tapi dia memiliki perut yang buncit. Dia baru saja mabuk-mabukan dengan orang-orang lain. Dia berjalan menghampiri Jun Ci dengan kemarahan yang meluap-luap dan terlihat seperti monster yang sangat menakutkan.

"Sudah bangun? Kenapa kau tidak turun dan memasak kalau sudah bangun? Setiap hari kerjamu cuma makan, tidur dan makan. Kau itu sudah seperti babi, tahu tidak? Nian Nian akan segera kembali. Awas saja kalau kau berani membuatnya kelaparan. Aku akan memukulimu, bajingan tengik!"

Begitu Jun Ci mendengar kata-kata Zhang Changming, tiba-tiba keinginan untuk membunuh tampak membara di sorot matanya.

Dia adalah putra mahkota yang sangat terhormat dan memiliki kehidupan yang mulia. Selain itu, dia hidup dengan nyaman dan bahagia. Saat-saat terburuk yang pernah dialaminya hanya ketika rencana perampasan tahtanya gagal.

Kapan giliran orang miskin ini bisa berkata buruk kepada dirinya sendiri?

Bahkan meskipun sekarang dia telah kehilangan tubuhnya yang dulu, tapi dia masih bisa merasakannya dengan jelas.

Naluri bertarungnya cukup kuat, karena dia telah dilatih dengan keras selama lebih dari 20 tahun sebagai putra mahkota. Kemampuan itu masih tetap ada di dalam tubuhnya.

Sangat mudah baginya untuk mengalahkan pria paruh baya ini, apalagi tubuhnya sudah terpengaruh oleh alkohol.