Seorang pramuniaga datang menghampiri kami. "Ada yang bisa saya bantu Pak?" Pramuniaga bertanya dengan ramah.
"Hem, Nadia kamu bisa pilih sendiri sekarang," tawar Roni. Menunjuk deretan ponsel yang berjejer rapi.
Nadia masih diam. Ia benar-benar tidak mengerti maksud Roni. Roni hampir kesal. "Kenapa diam? Saya menyuruh kamu memilih salah satunya untuk kamu," ucap Roni.
Nadia tidak banyak berpikir lagi. Ia langsung memilih ponsel yang tipenya sama persis dengan yang ia punya sebelumnya. "Yang ini aja mas," ucapnya pada pramuniaga tadi.
"Kamu buatkan notanya ya. Dan bayar dengan ini," tambah Roni. Sambil mengulurkan kartu kredit miliknya.
"Baik Pak, mohon ditunggu sebentar," pamit si pramuniaga.
"Kenapa harus membelikan saya ponsel baru Pak? Saya kan bisa beli sendiri." Nadia menjadi tidak enak hati.
"Ponsel kamu rusak. Gajian kamu juga masih lama kan? Saya akan kesulitan menghubungi kamu. Dan hal itu bisa menghambat pekerjaan saya nantinya," jawab Roni.