Setelah lega Nadia menurunkan punggungnya ke atas kasur. Lalu menarik selimutnya sebagian hingga menutupi dada. Nadia mencari posisi ternyaman dengan memiringkan badannya memeluk guling. Lalu tidur.
***
Pagi harinya Nadia menghubungi Adit untuk menjemputnya. Tapi ia harus menelan pil pahit. Lantaran Adit mengatakan sudah berangkat terlebih dahulu.
Nadia mencari kontak yang bernama Adit. Karena ponselnya baru. Jadi tidak ada panggilan terakhir dengan nama Adit di sana. Malahan nama Roni yang tertera.
"Halo Dit, kamu di mana?" tanya Nadia di ujung telepon.
"Aku udah di kantor," jawab Adit. Bahkan belakangan ini Adit hampir tidak pernah mengajak Nadia berangkat ke kantor bersama. Dan sejak kapan Adit menjadi rajin dengan berangkat sepagi ini?
Nadia sebenarnya masih ingin berpikiran positif. Tapi sebagian hatinya terlanjur berpikir Adit seperti menghindarinya.
