Menoleh kebelakang karena kaget..
"Ehh Bayu, belum pada pulang ya? tumben masih disini" Tanyaku pada Bayu yang memanggilku.
"Sengaja nungguin Ibu Bos turun tangga"Kata Riki mengusap kepalaku.
"Kalian nungguin aku?Mau kemana emang?" Tanyaku Heran.
"Nampaknya ada yang lupa dan penasaran ayoo culikkk..."Seru Angga dari belakang menarik tanganku.
"Heiiiii.. wait a minute, aku harus pulang dengan Kak Tito" Kataku menarik balik tangan Angga.
"Pakai hpku, hubungi Kak Tito agar dia percaya kami akan mengambalikan Buk Bos besar kami kekerajaannya" Jawab Riki memberikan handphonenya.
"Kalian kenapa sih? Baiklah terimakasih" Jawabku meraih hp Riki.
Setelah memberitahu Kak Tito akhirnya aku ikut pulang dengan mereka dan ternyata mereka mengajakku membeli takoyaki dan eskrim. Bukan sesuatu hal yang mahal tapi dengan begini mereka yang selalu berusaha membuat aku melupakan Andy.
Keluar dan tertawa bersama aku sangat menikmati hariku dan lupa kalau aku memiliki seseorang yang selalu berusaha menghubungiku. Tiba-tiba dijalan aku teringat bagaimana kabar Andy. Aku diam selama dijalan pulang dan sepertinya Bayu menyadarinya.
"Ra?? Kierra" Tanya Bayu.
"haa? iya?iya? Ada apa Yu" Jawabku singkat.
"Kamu kenapa? Ada sesuatu?" Sahut Bayu.
"Engga sih, jalan aja lanjut aku cuman menikmati panasnya jalan" Jawabku mencari alasan.
Setelah sekian lama, aku sampai dirumah. Aku menyapa semua orang rumah dan mereka berpamitan untuk pulang sesuai mengantarkanku. Aku pun langsung bergegas masuk kamar dan mengambil laptop langsung membuka Fac*bo*k, ternyata ada banyak inbox dari Andy dan aku coba membukanya perlahan. Isinya sungguh tidak kusangka ternyata Andy mencariku.
'Haii Cantikku, kamu sudah makan? jangan lupa istirahatnya jika ada senggang hubungi aku, aku sangat kangen denganmu. Jangan lupa kamu banyak berdoa dan selalu minta agar hubungan kita masih bisa utuh lagi. Aku sangat sayang padamu Ira, Maafkan aku selalu membuatmu sedih, aku berjanji jika kamu kembali aku akan memperbaiki sikapku'
Hatiku rasanya meleleh dan ingin menangis melihat tulisan Andy. Ternyata dia mau merubah dirinya demi diriku, aku langsung berfikir untuk membantunya merubah dirinya. Aku membalas pesannya.
"Heii juga Andy, Aku baik-baik saja disini. Kamu jaga diri disana, kapan-kapan kita ketemu lagi ya . Makasi sudah mau mencari kabarku"
Aku bingung harus berekspresi apa hari ini , entah sedih sedang semuanya jadi satu. Berganti baju dan bersiap akan membuat tugas hari ini karena aku sempat membolos sekolah selama seminggu alhasil tugasku numpuk seperti gunung.
...
Keesokan harinya aku bersekolah seperti biasa tanpa diantar Kak Tito. Tapi tiba-tiba sesisi kelas menjadi sangat mencekam sepertinya semua menatapku dengan sangat sinis. Aku berfikir ada apa denganku? Kenapa semuanya berubah setiap harinya? Apa hanya fikiranku saja. Ternyata tidak saat jam pelajaran mulaidan bersiap diskusi kelompok tiba-tiba..
"Ayo duduk dulu disini" Kata Tami. Aku kemeja Tami dan tiba-tiba Vina geser mepet kearah Adit dan Yusti. Aku yang mulai kebingungan dan aku terdiam serta fokus ke soalnya tiba-tiba mereka keluar kelas berdiskusi. Aku diam dan terbingung kenapa aku ada diposisi ini dan kenapa mereka menjauhiku?
Aku tetap fokus dengan jawabanku tiba-tiba Mila menghampiriku.
"Ra, aku mau bicara sebentar sini ikut aku" Tanya Mila langsung menarikku keluar kelas.
"Ada apa Mil? Apakah ada sesuatu?" Dan aku melihat didepanku sudah ada Adit, Yusti, Vinna dan Tami. Ternyata mereka sekongkol dengan kelompokku.
"Ra, kamu sudah banyak sekali bolong tugas kelompok. Kami juga sudah banyak menaruh namamu tetapi kamu tidak ikut kerja. Kami ingin kamu intropeksi diri. Maaf Ra kamu dikeluarkan dari kelompok dan kamu harus berusaha sendiri tanpa kelompok untuk diskusi yang akan datang" Sahut Mila.
"Lah? Bukannya kalian sepakat jika aku melakukan kesalahan bukannya dikeluarkan tapi aku minta dibantu?" Jawabku agak kebingungan dan rasanya aku ingin menangis sedih.
"Kami akan membantu kamu tapi tidak dengan kelompok kami. Kami membantu kamu tapi kamu harus sendirian dan presentasi serta semua sendirian entah itu materi apapun kamu tidak memiliki kelompok lagi" Jawab Vinna.
Aku yang bisa diam dan melengok kebingungan dengan ucapan mereka, aku pun pergi lari kebawah tangga hingga bel pulang berbunyi. Aku diam dan menangis sendirian tanpa teman , tanpa sahabat bahkan tanpa orang tau aku dimana dan tidak ada yang mencariku. Tiba-tiba tukang kebun sekolah menghampiriku namanya Pak Mamat."
"Ehh Kierra ? Kamu nagapain disini? sudah selesai jam pelajaran? Kenapa kamu diam disini?" Tanya Pak Mamat.
"Engga Pak saya hanya ingin sendirian, Jam pelajaran sudah selesai dan nanti saya ketas ambil hp" Jawabku sambil tersenyum dan air mata masih basah dimataku.
"Ra, kalau kamu ada masalah selesaikan baik-baik Bapak mengerti diposisi kamu saat ini. Bapak yakin kamu bisa lewati semuanya. Kamu adalah anak yang kuat kamu sudah masuk kedalam air biar basah sekalian jangan setengah-setengah. Jika ada butuh cerita Bapak siap dengarkan" Sahut Pak Mamat membujukku.
"Iya Pak, Terimakasih. Saya naik keatas dulu ya Pak" Jawabku sambil menundukan kepala.
Aku mulai berfikir mungkin diriku memang selalu salah dimata orang lain. Aku akan pulang dan berisitirahat malam ini, Aku tidak ingin ada satu orang pun melihat atau menyapaku hari ini dan ternyata Titik lelahku adalah disini. Rasanya aku ingin mati saja hari ini dengan semua beban yang ada dihidupku aku harus bisa bangkit menjadi dirik sendiri.
----------
Pulang sekolah aku duduk diam dideket tangga sekolah tanpa ada yang menyapaku bahkan tersenyum padaku .. salahku apa ?? Salahku apa disini ? Aku yang dulunya selalu jadi incaran berteman dengan siapa saja disekolah tapi sekarang aku bak hantu gentanyangan yang tembus kemana-mana tanpa ada yang peduli padaku .
Aku terdiam dan mulai mendengar seseorang bernyanyi. 'Tutt tutt tutt naik kereta api tutt tutt tutt' aku menoleh kebelakang ternyata itu adalah Vio dan Yasmin.
"Heiiii Ira, kamu belum pulang?? Atau sedang menunggu sesuatu ? Mau pulang bareng ? Ayooo" Tanya Vio menarik tanganku keparkiran.
"Ehhhhh" Aku tersenyum tertawa melihat tingkah mereka.
"Sudahlah kamu jangan sedih lagi, kita sudah biasa dicuekin sama teman satu kelas dan sering dipanggil Guru BK anggap saja itu hal yang biasa. Engga ada kita sekolah akan sepi" Celetuk Yasmin diparkiran motor.
Aku tersenyum dan ingat akan satu hal ternyata masih ada orang baik didunia ini dan aku pun langsung pulang.
------------
Sampai rumah aku melihat semua orang rumah sangat sinis padaku, tidak senyum sama sekali. Aku berfikir lagi, mereka semua kenapa ya? Baru aku melangkahkan kakiku, 'PLAKKKKK' Tamparan mendarat dipipiku.
"Kenapa Ira ditampar ?Apa salah Ira?"