Chereads / Between Hope and Karma / Chapter 20 - TIDAK BISA DISUSUN LAGI.

Chapter 20 - TIDAK BISA DISUSUN LAGI.

Suasana dikamarku yang mulai kacau tak terkontrol bahkan aku seperti orang yang sedang kerasukan. Semua orang tidak berani mendekatiku bahkan Ayahku menjauh dan memukul kepalanya ketembok untuk menghentikanku.

"TENANG KATAMU ?? TENANG ??? LO PIKIR AKU WARAS DIGINIIN ? YANG DARI DULU SELALU MANDIRI SEKARANG DIINTAI BAK DETEKTIF KEMANA-MANA DIIKUTI. SIANG MALAM BAHKAN SAMPAI AKU TERTIDUR PUN KALIAN SEMUA MASIH BERJAGA MENJAGAKU !!! EMANG AKU AKAN HILANG ?"

"Bukan seperti itu , kita semua tidak mengekangmu kita hanya takut kamu kembali dengan orang yang tidak benar sayang " Jawab Kak Tito melempar guntingku kearah jendela dan masih memelukku dari belakang dan memegang tanganku.

"KAKAK ! HEIII KAU TAU APA ? BELAKANGAN INI KAU KEMANA ? MENGHILANG ? KAU TAU PERKEMBANGANKU TIDAK KAN ?" tanyaku dengan nada mulai meninggi lagi.

"Iya maafkan Kakak yang tidak pernah ada waktu menemanimu selama berbara tahun ini " Jawab Kak Tito sambil berusaha menenangkanku.

"TERUS SUDAH BEGITU ? MAU KALIAN APA ?????? MEMBUAT AKU TAMBAH SETRESSS ? MEMBUAT AKU MENJADI GILA ?" Tanyaku mulai tertawa kecil.

"Maafkan Ayah karna sibuk pekerjaan dan tidak bisa mendampingimu" Jawab Ayah sambil menghampiriku.

"JANGAN MENDEKAT !! AKU SUDAH MUAK DENGAN SEMUA INI. AKU JUGA SUDAH BOSAN DENGAN HIDUP INI . KALIAN MERASAKAN PUNYA IBU KAN ? IBU KALIAN SEPERTI IBUKU ? YANG TIDAK PERNAH ADA WAKTU UNTUK SEORANG ANAKNYA BAHKAN UNTUK ADIK-ADIKKU ?" Sahutku dengan tertawa kecil seperti sedang kerasukan.

"KAMU BILANG APA ? IBU TIDAK ADA WAKTU BUAT KAMU ? IBU TIDAK ADA WAKTU BUAT KELUARGA UNTUK APA IBU DIRUMAH DAN BEKERJA ?????? " Sahut Ibu dari depan pintu kamarku.

"IBU SAYANG !! IBU BEKERJA BUKAN UNTUKKU BUKAN UNTUK ADIK-ADIKKU DAN AKU TERSADAR SEMUA BIAYA SEKOLAH DAN RUMAH TANGGA DARI AYAHKU. BAHKAN KETIKA MINTA UANG PADAMU KAU MARAH BESAR PADAKU DAN ADIK-ADIKKU. DIRUMAH? HAHA DIRUMAH YA ? KAU DIRUMAH SEPERTI NGEKOST !! TAU NGEKOST ??? HANYA NUMPANG TIDUR DAN MANDI ! BAHKAN UNTUK MASAK PUN SETAHUN BISA 3 KALI SAJA ! MAKAN ? KITA MAKAN APA ? MAKAN SEMUA MASAKAN NENEK KADANG MASAKAN TANTE ! ITU NAMANYA IBU RUMAH TANGGA ? KAMI DARI KECIL DIASUH OLEH TANTE IRMA SADAR KAH BU ??? " Jawablu membuka semua aib dan perbuatan apa saja yang Ibuku lakukan setiap harinya.

"DASAR ANAK TIDAK TAU DIUNTUNG !!!! " Kata Ibu hampir menggamparku tetapi ditenangkan oleh Paman Milo.

"Aku benar kan ? semua sadar ibu seperti apa dan semua orang seisi rumah ini tau tingkah laku ibu. Bahkan untuk mencuci baju dan membersihkan rumah aku dan Ayah yang mengerjakan. Ibu hidup disini bak ratu main perintah " Jawabku dengan nada sudah agak tenang.

"BAIK ITU MAUMU !! ANGKAT DIA DAN KERUMAH SAKIT SEKARANG ! " Sahut ibuku langsung lari dan masuk kedalam mobil. Akhirnya dengan segala bujuk rayu aku kerumah sakit dan inilah kejadian yang paling menegangkan didalam hidupku.

"Kamu tenang Kakak sama kamu oke ?" Jawab Kak Tito dan memangku diriku.

Aku diam tanpa jawaban.

--------------

Sesampai didokter aku hanya turun dengan Tante Irma dan Ibuku ternyata aku diajak kedokter kandungan.

"Selamat malam Ibu-ibu siapa yang mau diperiksa ?" Kata Dokter Artana.

"Malam Dokter anak saya yang mau periksa " Jawab Tante Irma

"Baiklah bebaring disana dan tenang ya ? yang lain tunggu di tempat duduk disana." Sahut Dokter.

Aku pun mulai ketakutan setelah dibuka perutku dokter telah tau bahwa aku sedang hamil.

"Kierra ? Kamu tenang dan siap-siap harus jujur ya ? Dokter percaya kamu bisa melakukan ini . Kamu anak kesehatan ya ? Baumu obat-obatan" Tanya dokter berusaha membuat aku tenang.

"Iya anak farmasi tahun ini akan lulus DOK " Jawabku.

"Oke kita lihat langsung perkembangannya. Cantik kamu hamil 3,5 bulan. Ini kepalanya. dan ini kaki kecil dan tangannya jadi sudah berbentuk bayi kecil." Jawab Dokter

"Dokter aku takut mengatakan ini " Sahutku dan menoleh kearah dokter sambil menangis.

"Tidak masalah dokter akan beritahu baik-baik Ibu dan Tantemu ya , Kamu tenang. Jika kamu panik janinmu dalam keadaan masalah takutnya " Jawab Dokter membuat aku tenang.

"Ibu-ibu boleh masuk , mari saya jelaskan. Ini adalah bayi. diperut Kierra sudah ada bayi 3,5 bulan. Jadi Kierra hamil dan bayinya sangat sehat. Jangan panik kita cari solusi terbaik" Dokter menjelaskan kepada Ibu dan Tante Irma berusaha membuat mereka tenang ?"

"Astaga dokter !!! Apa salah saya sampai anak saya seperti ini ? sampai dia kayak gini? bagaimana saya menjelaskan dengan keluarga dan muka keluarga saya taruh dimana ????? dokterrr gugurkan saja ! " Jawab Ibuku sambil menangis.

"Bu bayi ini berusia 3,5 sudah berbentuk bayi bukan cabang bayi lagi. Sebagai Dokter saya tidak menyarankan untuk mengugurkan karena bayi ini tumbuh sehat tanpa cacat fisik. Bu ini adalah cucu Ibu, Kenapa harus bersedih ? Ibu tidak ingin diberikan Cucu ? Jika tidak Dokter yang akan merawatnya disini. Tapi biarkan Bayi ini didalam kandungan Ibunya sampai dengan 9 bulan." Kata dokter.

Ketika itu dokter banyak menjelaskan dan memberitahuku cara menangani masalah untuk ngidam disimister pertama. Dokter juga menyarankan agar aku melahirkan normal dan harus berusaha. Banyak menjelaskan tentang hal yang baru aku tau. Dokter juga memberikan Ibuku pilihan . Suruh Ayah bayi ini bertanggung jawab atau sembunyikan aku dan jika sudah waktunya lahir Rumah Sakit yang akan mengadopsi bayi ini.

Ibuku terlihat kebingungan dan ketika kami masuk kedalam mobil. Ibuku bercerita kepada Ayah , Paman dan Kak Tito. Mereka semua kaget mendengarkan dan memberikan solusi untuk sampai kerumah terlebih dahulu.

-------------------

Sampai dirumah...

"Bagaimana Kak hasil pemerikasaan ?" Tanya Adikku yang laki-laki kepada Kak Tito

"Sial!! kita kelewatan dan benar-benar gagal rencana kita" Kata Kak Tito menunduk dan meneteskan air mata.

"What the F*ck!!! Sh**ttt!!! Brengsek kau Andy bajingan Bangs*t!!!!" Kata Adikku emosi sembari memukul tembok.

"Harap tenang semua kita cari solusi baik-baik , kamu Kierra masuk ke kamar ! " Kata Ayahku membentakku.

Aku masuk kedalam kamar dan menangis . Kak Tito menemaniku. Dia berusaha membuatku tenang tetapi Adikku tidak ingin bertatap muka denganku dia sudah menangis kecewa dan beban berasa semua ada padaku.

Hanya bisa menangisi semuanya tanpa tau harus berbuat apa.

Cita-cita..

Semangat...

Senyumku...

Semua hilang ditelan waktu yang semakin membuat aku frustasi rasanya hari ini aku ingin mati saja dan aku mulai tertidur dengan seisi rumah kacau olehku. Kakekku yang mengetahuinya mulai kekamarku membawa tongkatnya. Aku sudah pasrah aku hanya berfikir ingin mengakhiri hidupku hari ini.

"Kierra keluar " Kata Ayah memanggilku.

Aku keluar ditemanin Kak Tito. Ternyata diteras rumah sudah duduk Andy beserta orang tuanya. Aku terdiam tanpa keluar kata.

DUARRRRRRR!!!! hatiku kacau bak disambar petir hari ini.