Darah masih mengalir dipahaku. Sakit perih dan aku sedang mengandung.
"Kamu bisa berhenti mencari masalah? Aku sangat lelah bekerja jangan pancing marahku untuk selalu ingin memukulmu." Kata Andy membisik ditelingaku.
Aku hanya diam dan menangis menatap cermin didepanku dangan penuh tanda tanya. Dalam hati aku berkata 'Ini aku? Aku? benarkah? kenapa kamu berdarah?kenapa kamu terinjak? kenapa kamu menangis?'
Andy tiba-tiba mengambil obat dan mengobati pahaku yang terluka penuh darah. Aku menatapnya dengan tatapan kosong tanpa ada keluar kata satupun. Tiba-tiba aku berkata "Terimakasih" Sambil tersenyum.
Andy mengertinya aku berkata seperti itu mengucapkan terimakasih karena telah mengobatiku , tetapi bukan itu maksud perkataanku melainkan terimakasih karna telah membuat hatiku makin benci pada dirimu. Dia mencoba mengangkatku tetapi aku menepis tangannya dan mencoba berdiri sendiri lalu berbaring diatas kasur sembari mencoba perlahan menutup mataku. Akhirnya aku tertidur lelap.