Semua pesan Andy membuatku makin gila dan aku berusaha untuk tidak peduli.
Pesan itu berisi semua hal yang penting selama kehamilan awal semister. Astaga aku berfikir diriku mulai gila dan mengira aku benar-benar hamil. Aku hanya membaca pesannya tetapi tidak menjawabnya. Berusaha tenang aku menarik nafas dalam-dalam dan mulai mendengarkan lagu walau keadaanku masih menangis. Mulai tersadar belakangan ini aku sering mual dan aku benci pada nasi putih. Lelah bercampur semuanya aku ingat bahwa aku tidak datang bulan selama 3 bulan. Aku berfikir bahwa diriku hanya kelelahan dan kurang istirahat. Aku terdiam dan mulai melihat perut bagian bawahku ternyata mulai membesar.
'Astaga jangan-jangan kata Andy benar, bagaimana bisa ?' Aku berusaha berfikiran positif .
"Kierra ? Bulan ini kamu sudah datang bulan ?" Tanya Ibu dari kamarnya.
"Belum Bu kan belum jadwalnya" Jawabku agak takut
"Baiklah jika sudah beritahu ini agar bisa memeriksa kesehatan ke dokter penyakit dalam belakangan ini kesehatanmu menurun" Sahut Ibuku.
Aku diam dan tidak menjawab lagi.
...
Mulai kehilangan kesadaran.....
Mulai tidak medengarkan...
dibuat sengsara.....
Mulai kehilangan harga diri dan keluarga....
Kematian yang akan menyelesaikannya.
Bak orang gila ngomong dengan diri sendiri. Aku memutuskan untuk membeli Test Pack disebuah Apotek. Aku membaca aturan pakainya dan mulai menarik nafas.
Ternyata.... Benar dugaanku aku positif hamil.
Sial...Aku begitu sial dengan hidupku . Belum selesai perkara Andy sekarang ada yang baru lagi. Merasa semua sia-sia aku mencoba untuk mengakhiri hidupku. Tetapi aku berfikir janin yang ada didalam kandunganku tidak berdosa sama sekali. 'Tuhan apa yang telah aku perbuat ? apakah ini yang dinamakan karma berjalan? Apakah disini jalan remajaku akan berakhir ?'.
---------
Aku mulai menutup diri lagi dan mulai lagi dengan dengan Kierra yang hidup dengan suram.
Suasana PKL masih terasa dan semua siswa juga belum ada yang kembali kesekolah kecuali membayar untuk administrasi Sidang. Aku mulai mencoba untuk tenang , tidak panik dan satu lagi tidak lupa untuk tersenyum :)
"Kierra ? KTI untuk sidang sudah finish ?" Tanya Vina
"Belum sih masih ada beberapa Bab dan Power Point yang belum aku isi" Jawabku sembari bengong melihat lorong Pasien diRumah Sakit itu kosong.
"Oke kalau butuh bantuan sampaikan ya ? Jangan sungkan " Jawab Vina sambil tersenyum memerengkan kepalanya.
"Iya terimakasih bantuannya ya Na" Jawabku sambil melihat Vina dan tersenyum balik padanya.
"Iya siap. Aku kebelakang dulu ya Kak Mita minta bantuanku tadi" Sahut Vina menunjuk arah belakang tempat obat yang berantakan.
"Oke Hati-hati Na , Aku akan berjaga didepan sepinya tapi tidak apa yang penting ada setan yang lewat" Kataku sambil tersenyum kecil
"Kamu kebanyakan melamun Ra , awas kesambet aku tinggal dulu ya bye" Kata Vina sambil melambaikan tangan dan aku balas melambaikan tangan juga.
Aku mulai berhalusianasi serta berfikir bagaimana caraku mengatakan bahwa diriku sedang hamil , apa respon mereka ? belum lagi teman-temanku akan merespon apa?.
---------------
Akhirnya jam pulang dari Rumah Sakit. Aku bergegas kerumah dan istirahat. Sampai dirumah aku memiliki sebuah ide untuk membuat surat kepada orang tuaku karena aku takut mengungkapkannya.
Setelah aku menulis surat aku tertidur lelap. Keesokan harinya aku mendapati surat dan bukuku tidak ada dimejaku. Panik dan mulai berfikir aku harus berani berbuat dan bertanggung jawab.
Aku sudah siap menanggung semua cacian makian bahkan semua tangisan yang akan aku terima.
"Kierra Prasanthi ? Sudah bangun ?" Ketuk dibalik pintuk kamarku dengan suara yang khas.
"Iya sudah , ada apa ? " Jawabku dari balik pintu
"Buka Ayah ingin bicara padamu" Sahut suara Ayah dan aku langsung bangun membuka pintu padah tidak dikunci.
"Ra, Nantik sore kita kedokter dan periksa . Kata Ibu kamu sudah lama merasakan perut tidak enak? Takut Ayah nantik kamu luka lambung " Tanya Ayah membujukku
"Tidak Yah , Aku baik-baik saja. Mungkin kelelahan dengan tugas dan banyak begadang" Jawabku sedikit ragu-ragu.
"Ayah ingin memastikan kamu baik-baik saja Ra " Bujuk Ayah lagi.
"Tidak usah Yah ! Im Fine okey ? Leave me alone! be quite please and shut up, i now what you mean!" Kataku agak emosi dan menutup pintu lagi.
Aku menangis dan mengunci pintuk kamarku . Tidak bisa berkata apa aku lelahan dan tertidur didekat pintuk kamarku.
----------------
Sore hari tiba... Tok...tok..tokk..(Suara pintuku berbunyi)
"Kierra buka pintu sebentar saja ? " Tanya seseorang dibalik pintu
"Oke wait" Jawabku sambil turun dari tempat tidurku dan membuka pintu. Aku mendapati Tante Irma ( Ibu dari Kak Tito) dan Paman Milo (Adik bungsu dari Ibuku) berdiri didepan pintu.
"Haihh ini ada apa ya ?" Tanyaku kebingungan.
"Ayo kita kedokter sayang , katanya kamu sakit kan ? tenanglah kita akan mencarikan solusi bersama-sama" Sahut Tante Irma
"Ngapain ? Aku sehat dibawa kedokter segala ?" Tanyaku sinis
"Periksa kesehatan kan kamu sudah lama tidak periksa kesehatan kan ?" Jawab Paman Milo membujukku.
"AKU TIDAK MAU ! PERGI dan JANGAN GANGGU AKU! AKU INGIN MEMBUAT KTI BIARKAN AKU TENANG !!!" Jawabku kesal dengan nada tinggi.
"Galakkan kamu ketimbang Paman ? oke kamu nggak mau jalan ? Paman akan bertindak!" sahut Paman agak kesal.
"JANGAN PAKSA AKU dan JANGAN MENDEKAT!!!!" Kataku sambil menodongkan gunting kearah Paman Milo.
"Oke please calm baby. Jangan membuat Paman memaksamu " Jawab Paman mendekat perlahan.
"OKE MENDEKAT ATAU AKU BUNUH DIRI !!!" sahutku memberi 2 pilihan.
"Kita semua mau yang terbaik buat kamu sayang , jangan kayak gini ya ? Kita selesaikan sama-sama carikan solusi dan jangan berfikir atau bertindak yang gegabah cantik " Jawab Tante Irma merayu dan mencoba membuatku tenang.
"SUDAH GILA YA !!! AKU STRESS SENDIRI ! DITINGGAL TEMAN ! DITINGGAL SAHABAT ???! BAHKAN SEMUA KELUARGA MEMBUATKU SEPERTI ADA DIPENJARA! BAHKAN KELUAR DARI RUMAH UNTUK MEMBELI ES KRIM SAJA AKU DILARANG ! KALIAN SEMUA GILA YA ? SIAPA ORANG YANG NGGAK STRESS KALAU SEMUA BERTINGKAH KAYAK DETEKTIF KAYAK POLISI ? KALIAN PIKIR AKU AKAN KABUR ? KABUR KEMANA? AKU TIDAK PUNYA TEMAN SATU PUN!!!!! ITU YANG KALIAN MAU? AKU TIDAK BISA KOMUNIKASI DENGAN TEMAN KARENA APA ? KARENA KALIAN MENYITA HPKU!!!! AKU BENCI HIDUP INI DAN AKU SUDAH GILA !! KALIAN PIKIR AKU AKAN WARAS SETIAP HARI SEPERTI INI ? DIJEMPUT DIANTAR BAK PUTRI KERAJAAN DIKAWAL KEMANA-MANA!! AKU BUTUH KEBEBASAN AKU BUTUH TEMAN!" Jawabku teriak tanpa tarikan nafas sembari menangis dengan kenceng dan gunting masih ada ditanganku.
"Iya kita semua mengerti kamu tertekan " Jawab Ayahku
"MENGERTI ? KALIAN MENGERTI APA ?????? KEBAHAGIAANKU SUDAH HILANG SUDAH TIDAK ADA LAGI SENYUM DIKEPALAKU. YANG ADA AKU HANYA STRESSS DAN MAKIN LAMA AKU MAKIN KURUS MEMIKIRKAN SEMUA BEBAN YANG ADA DIOTAKKU!!!!!!!!!!! ITU YANG AKU RASAKAN , KALIAN PAHAM TIDAK KAN ? KALIAN HANYA MENGURUNGKU !! " Jawabku dengan muka yang benar-benar marah besar dan aku merasa muak dengan semua ini.
"Makanya ayo kita periksa dan bicarakan baik-baik " Kata Tante Irma membujukku.
Tanpa sadar aku lepas kendali dan mulai membanting barang-barang yang ada dimejaku. bahkan aku tidak sadar Kak Tito masuk lewat jedela kamarku dan berusaha membuatku tenang.
Kak Tito memelukku dan merebut gunting yang ditanganku.
"Heii.. hei.. easyy oke ? tenang jangan seperti ini Dik . Coba tarik nafas dan jangan begini . Kak Tito dibelakangmu"
Aku berusaha meronta-ronta agar dilepaskan oleh Kak Tito "LEPASIN AKU!!!! JANGAN HALANGIN AKU BERTINDAK APAPUN! SEMUA SUDAH SELESAI KIERRA SUDAH MATI ! "
"Easy cantiknya Kakak. Usaha tenang dulu jangan kayak gini" Jawab Kak Tito.
Aku terdiam dan berhenti menangis lalu tertawa terlihat seperti orang yang sangat depresi.