Happy reading
Begitu Berlian menurunkan Mitchi ke tanah, gadis kecil itu berlari ke arah orang tua itu dengan antusias. "Nenek."
"Hei."
Orang tua itu menyambutnya dengan tangan terbuka. Kemudian, dia bangkit dan menatap Berlian, tersenyum bahagia. "Nona, Anda membantu saya lagi. Sepertinya kita memang ditakdirkan bertemu!"
Berlian memaksakan senyum. "Ini bukan apa-apa."
"Hei, ini mungkin bukan apa-apa bagimu, tapi Anda telah membantuku berulang kali! Tapi, saya belum berterima kasih padamu. Apakah Anda ada waktu nanti? Bagaimana kalau saya mentraktirmu makan?"
Berlian secara naluriah menolak. "Tidak perlu. Saya sibuk siang ini…"
"Tante Lian, makan bareng kami yaaa. Aku ingin kita makan bersama…" Mitchi langsung menyela. Dia meraih tangan Berlian dan mengayunkannya. Dia memiringkan kepala kecilnya ke belakang unuk melihat Berlian dengan mata bulat besarnya. Tidak ada yang sanggup menolak undangan dari anak kecil yang menggemaskan ini.