Chereads / A Special Indigo Girl / Chapter 7 - Chapter 7

Chapter 7 - Chapter 7

pagi hari yg cerah... Raina sudah sadarkan diri dan demam nya sudah menurun tetapi dia masih sangat lemas sehingga orang tua nya melarang untuk ke kampus hari ini.

Fara sudah ada di kelas dan duduk di bangku nya, tapi ia bingung kenapa bangku Raina kosong dan tak ada tas nya dan dia pikir Raina hari ini agak terlambat padahal biasanya Raina selalu datang lebih awal di bandingkan dengan dirinya. mata kuliah pun berlangsung tapi Raina tak kunjung datang, pikiran Fara kemana-mana karena Raina sangat Rajin selama 6 bulan kuliah Raina tak pernah izin.

dosen pun mengabsen satu-satu dan ketika nama Raina disebutkan dosen bilang bahwa Raina izin karena sakit... hal itu pun membuat sang sahabat terkejut sekaligus panik.

setelah melewati beberapa mata kuliah, Fara pergi ke kantin sendirian karena sang sahabat tak masuk kuliah. Fara melihat Axel dan Dito di salah satu meja yg ada di kantin Fara pun memutuskan untuk bergabung daripada harus makan sendirian.

"hai dit xel aku gabung ya" sapa Fara langsung duduk.

"gausah izin kalo kamu langsung duduk far๐Ÿ˜‘" keluh Dito.

"El mana?" tanya Axel ke Fara sambil menyuapkan makanan ke mulut nya.

"huhh dia ga masuk makanya aku sendiri kaya orang linglung biasanya kan berdua kemana mana" ucap Fara lesu.

"ga biasa banget dia ga masuk far" kata Dito.

"izin apa gimana?" tanya Axel lagi.

"dia ga masuk izin karena sakit" jawab Fara dengan lesu.

"what!!! jangan bercanda kamu far!" kaget Axel sehingga agak meninggikan suara nya.

"eh santai broo" ucap Dito takut Fara sakit hati.

"aku ga bercanda xel, pulang ngampus aja niat nya aku mau ke rumah nya... tapi itu juga klo di izinin" ucap Fara santai karena tau Axel knp seperti itu.

Axel yg mendengar bahwa cinta nya sedang jatuh sakit merasa sangat sedih dan pikiran jadi kacau. Fara dan Dito pun tau perasaan Axel sekarang bagaimana jadi mereka mencoba untuk mengerti.

"dia sakit apa? kenapa bisa? terus kondisi nya sekarang gimana udh baikan apa belum di rawat apa engga?" Axel melontar kan pertanyaan bertubi-tubi yg membuat Fara sakit kepala.

"aduh xel, aku aja gak tau gimana si Rey sekarang nanti kita hubungi aja setelah selesai mata kuliah" kata Fara.

"tenang xel, jangan sampai kuliah mu jadi kacau... aku tau kamu panik kita semua panik tapi pikirkan dulu kuliah mu kalau sudah selesai baru lah terserah mu mau bagaimana" ucap Dito menasihati.

mereka pun kembali ke kelas dan lanjut mengikuti mata kuliah yg ada, sampai pada waktunya jam kuliah pagi selesai yg artinya Axel, Fara dan Dito sudah bisa pulang karena mereka kuliah pagi.

-KEDIAMAN RAINA-

"ma pa Queen besok sudah boleh masuk kuliah kan??" tanya Raina ke mama papa nya.

"tergantung kamu nya sayang... kalau kamu sudah benar-benar pulih baru kami izinkan untuk masuk kuliah lagi." ucap sang mama dengan lembut nya.

"iya nak, maka dari itu kamu harus cepat pulih ya" sambung sang papa.

"iya pa rasanya Queen berat banget buat gak masuk satu hari aja" ucap Raina dengan lemas.

"itu karena kamu selama 6 bulan kuliah tidak pernah bolos" kata mama.

"hehe iya ma" ucap Raina sambil tertawa garing.

drttt drttt drttt

(getaran panjang di hp tanda panggilan masuk)

"siapa sayang?" tanya mama.

"Fara ma, pasti dia khawatir dan aku lupa menghubungi nya" kata Fara menjawab pertanyaan mama nya.

"yasudah kamu angkat, papa dan mama keluar dahulu" ucap papa sambil menggandeng sang istri keluar dari kamar Raina.

(๐Ÿ“ž tersambung)

"hallo Far ada apa" Raina bertanya.

"hallo, kamu ini Rey sakit gak kabarin aku!! kamu tau gak aku itu khawatir banget sama kamu" cerocos Fara.

"hehehe, maaf Far aku lupa lagi pula aku gapapa ko" ucap Raina berusaha meyakinkan Fara.

"haduhh Rey kalau kamu gapapa mana mungkin gak masuk kuliah, aku sama yg lain tuh udh panik banget tadi pas tau kamu sakit" ucap Fara.

"yg lain? siapa?" tanya Raina kebingungan.

"Axel dan Dito, tadi aku makan bareng mereka pas di kantin ini juga lagi sama mereka" ucap Fara menjelaskan.

"kita mau kerumah mu buat jenguk, boleh ya??" sambung nya seperti memohon.

"duh gak bisa Far kan kamu udh sering aku kasih tau" ucap Raina.

"yahh, tapi kita udh di depan rumah mu nih baru sampai" ucap Fara membuat Raina kaget sehingga tak sengaja melempar hp nya dan hp nya pun mati.

(๐Ÿ“ž terputus)

orang tua Raina langsung berlari masuk kedalam kamar anak nya karena mendengar suara benda jatuh sangat keras.

"Queen ada apa" ucap kedua orang tua nya panik.

"eh? gak ada apa-apa ma pa Queen cuma kaget sampe hp kelempar tuh" ucap Raina sambil menunjuk kearah hp nya yg ancur.

"aduh Queen kamu bikin panik aja" ucap papa mengelus dada.

"tau nih Mama berasa mau copot jantung nya" ucap mama juga mengelus dada.

"ma pa di depan ada teman-teman Queen" ucap Raina membuat orang tua nya membulatkan matanya karena terkejut.

"mereka datang tanpa memberitahu Queen, katanya mereka khawatir setelah mendengar Queen sakit" sambung Raina.

"aduhh gimana nih, mama coba ke depan dulu deh" ucap sang mama berlalu pergi.

saat sudah membukakan pintu terlihat lah Fara, Axel dan Dito yg berdiri mondar mandir karena tak kunjung di buka kan pintu.

"Fara, Axel, Dito..." panggil mama Raina.

Fara, axel dan Dito pun langsung menghampiri...

"hallo tante" sapa mereka bertiga.

"ya hallo, ada apa ya datang kesini" tanya mama Raina basa-basi.

"kami mau jenguk Raina tan, boleh kan?" kata Fara meminta izin.

"hmm gimana ya, bentar ya tante panggil papa nya Queen dulu" ucap mama Raina lalu masuk ke dalam untuk memanggil sang suami. tak lama kemudian mama dan papa nya Raina menghampiri mereka bertiga.

"hai om" sapa mereka bertiga.

"hmm, kalian ingin menjenguk Queen?" tanya sang papa dengan mimik wajah yg datar membuat Fara dan Dito merinding tapi tidak dengan Axel.

"iya om apa boleh?" tanya Axel.

"apa kalian merasakan pusing?" pertanyaan papa Raina membuat mereka bertiga bingung namun tetap di jawab.

"aku sih sedikit pusing om padahal lagj engga banyak pikiran" ucap Fara.

"aku juga gak tau kenapa" sambung Dito.

"aku gak ngerasa pusing sedikit pun, emang kenapa om?" tanya Axel.

mama papa Raina yg mendengar pernyataan dari Axel sedikit membuat tersontak kaget, karena pasal nya jika orang lain selain keluarga yg menginjak kan kaki di rumah nya pasti akan merasa pusing kecuali orang yg memiliki jiwa yg sangat kuat.

"baik lah tapi hanya satu orang yg boleh masuk dan akan saya pilih" ucap tegas papa Raina.

"baik om" ucap mereka bertiga.

"saya pilih kamu" tunjuk papa Raina kepada Axel.

"saya om??" tanya Axel dengan perasaan senang, sedangkan Fara merasa sedih karena tidak bisa melihat sang sahabat tersayang... kalau Dito juga senang karena bisa berduaan dengan Fara tapi juga ada rasa sedih karena melihat Fara sedih.

"iya kamu, dan kalian berdua silahkan tunggu di taman dekat sini ya... kami masuk dulu" ucap papa Raina kemudian masuk kedalam di ikuti dengan istrinya dan Axel.

Fara dan Dito pun langsung menuju taman yg berada di komplek perumahan Raina.

Dito berusaha menghibur tambatan hati nya itu... tapi tak kunjung bisa terhibur.

di kamar, Raina sedang menunggu hasil pembicaraan kedua orang tua nya itu, dan tak lama mama papa nya masuk ke kamar Raina dengan Axel di belakang nya.... Raina sangat terkejut karena orang tua mereka mengizinkan orang lain untuk masuk ke dalam rumah.

"Axel??"

"ya El ini aku" sahut Axel.

Raina melihat kedua orang tua nya meminta penjelasan.

"Queen kami tinggal dulu ya sayang, biarkan Axel menjenguk mu" ucap mama sambil berjalan keluar kamar Raina dengan sang papa. mama papa nya tau kalau Axel ada perasaan dengan anak nya maka itu, mereka sengaja meninggalkan Raina berduaan dengan Axel. Raina bingung karena dia meminta penjelasan dari kedua orang tuanya tapi malah di tinggal berduaan dengan Axel.

di dalam kamar Raina...

"El gimana keadaan mu?" tanya Axel dengan lembut selembut kapas.

"baik kok, makasih ya udh mau jenguk aku" ucap Raina.

"gak usah terimakasih, wajar jika aku panik karena mengkhawatirkan tambatan hati ku sendirj" ucap Axel keceplosan.

"eh gimana xel tambatan hati?" tanya Raina meminta penjelasan.

"hmm itu anu kamu salah dengar kali iya kamu salah dengar" ucap Axel gugup.

"oh gitu toh aku kira aku gak salah dengar" ucap Raina meledek.

"ekhemm, kamu emang sakit apa El?" tanya Axel mengalihkan pembicaraan, tapi Raina tau kalau Axel sedang mengalihkan pembicaraan.

"cuma demam mungkin karena kecapekan" ucap Raina.

"lain kali jangan sampai kecapekan, tubuh berarti lemah tapi sok kuat" ucal Axel.

"aku emang kuat tau" kata Raina ngeyel.

"haishh ngeyel kamu kalau di bilangin" kata Axel dengan kesal.

"oh iya si Fara sama Dito ada dimana?" tanya Raina.

"tadi sih mereka di suruh ke taman sama papa mu" ucap Axel menjawab.

"oh gitu boleh tolong video call Fara ga? aku yakin dia pasti sedih banget" tanya Raina meminta izin.

"boleh aja sih tapi kan aku gak punya nomor nya, apa aku hubungi Dito aja ya?" tanya Axel memberi solusi.

"aku lupa kalau kamu gak mau save nomor cewek selain keluarga mu" ledek Raina.

"tapi aku save nomor kamu tuh" ledek balik Axel.

"haishh, yasudah cepet hubungi Dito aja" ucap Raina mengalihkan pembicaraan karena malu.

"emang hp mu kemana? low baterai nya?" tanya Axel kepo.

"tuhh gak liat kamu" ucap Raina sambil menunjuk ke arah hp nya tergeletak ancur dengan ekor mata nya.

"loh kok bisa begitu, kamu apakan El astaga" kata Axel terheran.

"ga sengaja ke lempar hehe, sudah ah cepat hubungi Dito" ngebet Raina.

"huh iyaiya"

mereka pun video call an dengan Fara dan Dito, terlihat jelas raut wajah sedih Fara namun Raina berhasil membuat Fara tak khawatir lagi karena sudah bisa melihat keadaan Raina walau hanya dari video call saja. satu jam berlalu Axel pamit pulang...

"El aku pamit ya, udh semakin sore" pamit Axel.

"iya makasih loh xel udh jauh-jauh kesini" ucap Raina berterimakasih.

"bentar aku mau tanya" Axel berubah menjadi serius.

"yaudah tanya aja, ada apa?" tanya balik Raina.

bersambung....

Happy reading guys ๐Ÿ˜˜