Sudah 7 hari semenjak Allsbert berada di hutan aneh ini. Namun walaupun dia terus berjalan ke arah selatan, Allsbert tidak melihat satupun tanda tanda-tanda dia akan segera keluar hutan.
Allsbert sempat bertanya-tanya,
" Apakah dia salah arah ataukah hutan ini memang terlampau begitu luas? Bagaimana bisa kereta itu bisa sampai di wilayah yang sangat jauh dari hutan jika memang berasal dari wilayah selatan? "
Allsbert tidak habis pikir tentang hal-hal aneh dan tidak masuk akal yang terus terjadi.
Di hari ke tujuh ini Allsbert beristirahat ketika hari sudah menjadi gelap.
Allsbert kemudian mengeluarkan daging kelinci yang dipanggangnya tadi siang.
Dia tadi siang berhasil mengalahkan hewan ini lagi dan memasaknya saat itu juga.
Kelinci ini sendiri cukup banyak tersebar di hutan ini. Hewan mirip kelinci ini tidak hidup berkelompok dan cenderung menyerang jika di dekati. Jadi Allsbert tidak perlu repot-repot untuk memburunya.
Allsbert kemudian memakan daging kelinci itu untuk mengisi tenaganya setelah berjalan seharian.
Selesai makan Allsbert lantas bersiap tidur karena dia masih memiliki daging yang dapat dia gunakan untuk sarapan esok hari tanpa dia harus memasak malam ini.
Saat sedang mencoba untuk tidur Allsbert malah mendengar suara-suara aneh yang memecahkan keheningan malam.
Allsbert kemudian bangun dan mendengarkan suara-suara itu dengan seksama.
Ternyata setelah di dengar Allsbert baik-baik, suara itu terdengar seperti suara benda logam saling berbenturan.
Suara itu berbunyi berulang beberapa kali dan terdengar agak jauh. Allsbert turun dan segera mematikan api unggun di bawah.
Meskipun ada cahaya dari dua bulan yang telah menerangi malam, namun tetap saja ada beberapa bagian hutan yang tertutupi pohon sehingga keadaan menjadi gelap di area itu.
Untuk mensiasati hal itu, sebelum pergi untuk mengecek asal suara itu Allsbert membiarkan matanya untuk menyesuaikan dengan kegelapan malam.
Setelah matanya dapat menyesuaikan dengan kegelapan hutan, sembari menenteng pedang pendeknya dia berjalan ke arah sumber suara itu.
Berada di tempat yang terlihat seperti tanah yang lapang berukuran tiga puluh meter persegi Allsbert melihat banyak bayangan makhluk. Atau setidaknya itu yang dia pikir.
Bayangan itu ada yang kecil ada yang besar dan mereka terlihat seperti bayangan makhluk yang bisa berdiri dengan dua kaki.
Allsbert kemudian memanjat naik ke atas pohon untuk melihat lebih jelas dan aman.
Kemudian setelah bayangan awan yang menutupi kawasan itu menghilang, mulailah wujud dari sosok-sosok itu mulai terlihat.
Sepertinya sosok-sosok itu terdiri atas dua kubu yang saling bertentangan. Di atas pohon Allsbert melihat kedua kubu itu tengah bertarung dengan sengit.
Kubu yang terkepung berjumlah 8 orang sementara yang mengepung mereka terlihat ada sekitar 12 orang.
Kubu pertama yang terkepung itu nampak seperti manusia yang memiliki badan ramping. Rambut mereka lurus dan panjang-panjang dengan telinga yang mencuat keluar dari rambut itu.
Banyak dari mereka yang menggunakan busur panah yang sepertinya sudah kehabisan anak panah, tapi ada juga beberapa yang menggunakan senjata pedang. Melihat dari pergerakan mereka, mereka jelas terlihat kelelahan dan tidak terlihat baik.
Banyak juga mayat bergelimpangan dari kedua belah kubu di sekitar mereka yang menandakan bahwa pertarungan itu sudah berlangsung lumayan lama.
Allsbert kemudian mengamati sosok kubu yang satu lagi.
" Apakah mereka itu babi? "
Allsbert dengan cermat melihat sosok penampakan dari ke dua belas makhluk itu dari atas pohon tempatnya mengamati.
Dia sebenarnya sudah tidak merasa heran lagi akan keberadaan hewan aneh di hutan ini. Tapi tetap saja, melihat bahwa ada sekelompok babi berdiri seperti halnya manusia dengan membawa senjata?
Allsbert menyerah untuk memikirkan nya.
Kemudian pertarungan nampaknya kembali pecah di antara kedua kubu itu. Masing-masing pihak bertarung dan saling menjatuhkan.
Pertarungan itu berlangsung singkat dan Kubu babi itulah yang menang dan tersisa setidaknya 8 orang.
Dari apa yang dilihat Allsbert dari atas situ, beberapa dari babi-babi itu terlihat memakan daging dari mayat yang ada disitu secara mentah-mentah. Sedangkan beberapa dari mereka sedang mengumpulkan barang-barang yang ada disitu.
" Jadi, babi-babi itu tidak berbeda dengan monster yang aku lawan beberapa hari ini " pikir Allsbert.
Sementara walaupun tidak yakin, namun Allsbert menduga bahwa ada beberapa dari rombongan yang kalah itu selamat setelah melihat ada babi yang mulai mengangkat tubuh orang yang masih menggeliat.
Para babi-babi itu kemudian berjalan ke arah Allsbert sembari membopong 6 tubuh dan beberapa barang-barang.
Mereka melewati pohon dimana ada Allsbert di atasnya tanpa mengetahui bahwa Allsbert berada di atas situ.
Melihat babi-babi itu berjalan ke belakang. Dengan diam, Allsbert kemudian berusaha mengikuti mereka hingga sampai di tempat para babi itu memutuskan untuk beristirahat.
Mereka menurunkan ke enam orang itu kemudian bersandar ke pepohonan untuk tidur. Sementara ada 2 babi yang terlihat berjaga.
Babi-babi yang tertidur itu sepertinya cepat sekali terlelap dengan suara ngorok yang lumayan keras.
Adapun untuk dua babi yang berjaga itu terdiri dari: satu babi berukuran agak lebih besar dari Allsbert yang tengah memegang tombak dan satu babi yang terlihat besar dengan kapak di tangannya.
Mereka nampak berkomunikasi sebentar. Kemudian babi yang besar itu bergerak menjauh seakan hendak berpatroli.
Allsbert kemudian membuntuti babi yang pergi menjauh itu.
Babi itu bergerak hendak memutari tempat itu mengecek apakah daerah sekitar aman atau tidak.
Adapun setelah agak jauh dari tempat keberadaan babi yang lain, Allsbert langsung bergerak diam-diam dan menikam punggung dari babi itu sekuat tenaga hingga menembus tubuhnya.
Allsbert kesulitan untuk menggapai lehernya, jadi Allsbert lebih memilih untuk mengincar apa yang bisa dia capai sekarang ini.
Namun, alangkah terkejutnya Allsbert ketika babi itu ternyata masih bisa bergerak dan langsung berusaha menghantamkan tangannya memutar hendak menerjang Allsbert.