Chapter 12 - Lengah

Tanpa berlama-lama Allsbert segera mencabut pedangnya bersamaan dengan menghindari terjangan gada kayu yang diarahkan kepadanya.

Gada itu membentur pohon di belakang Allsbert dan secara mengejutkan gada itu dapat meninggalkan bekas lekukan di pohon itu menandakan kekuatan yang diberikan gada itu begitu besar.

Lagipula, belajar dari pengalaman Allsbert melawan babi bergada kayu sebelumnya, Allsbert tidak bisa melakukan adu senjata ataupun menangkis serangan gada.

Kekuatan tangan Allsbert tidak cukup kuat untuk menghadapi kekuatan hentakan sebesar itu.

Di penyergapan babi sebelumnya, Allsbert mencoba sekali untuk menahan serangan gada dengan pedangnya. Meskipun Allsbert dapat menahan serangan itu secara mengejutkan, tetapi jika dia melakukan kesalahan sedikit saja sudah barang tentu tangannya dapat patah.

Lagipula dengan banyak pertimbangan seperti tadi saja sudah membuat tangannya terasa mati rasa dan sangat sakit. Apalagi jika mencoba yang satu ini.

Melihat kekuatan serangan dari gada yang digunakan oleh babi satu ini. Allsbert sama saja bunuh diri apabila nekat menahan serangan gadanya itu.

Allsbert melihat ke arah babi yang pernah menolongnya. Babi itu masih terbaring di tanah seperti kesakitan.

" Kau bilang kau ingin menjadi bawahanku, bukan? Sekarang bantu aku!! Hanya tersisa dia sekarang. Jika kita hadapi bersama dan ini akan menjadi dua lawan satu! "

Allsbert meminta bantuan babi itu, tetapi babi itu hanya diam dan tidak bertindak apapun sembari memegangi perutnya.

Sepertinya dia tidak bisa membantu Allsbert saat ini dan masih tidak bisa bergerak kesakitan akibat serangan tadi.

Yah. Allsbert sebenarnya tidak berharap lebih.

Namun, jika babi itu memang sudah sembuh dan bersungguh-sungguh menolongnya itu akan lebih bagus. Namun selain itu, dengan babi itu tidak berubah menjadi lawannya itu juga sudah cukup.

Allsbert memfokuskan kembali dirinya ke arah babi besar bersenjatakan gada dari batang kayu di depannya.

Babi itu menyerang Allsbert dengan gerakan yang lambat namun bertenaga.

Allsbert cukup bisa menghindari serangan dari babi itu, namun tidak memiliki celah untuk mendekat.

Dengan senjata panjang seperti itu, Allsbert yang menggunakan senjata pendek tentu tidak diuntungkan. Salah sedikit saja maka dia akan bernasib sama seperti nyamuk yang ditepuk oleh manusia.

" Apakah aku harus menunggu sampai dia kelelahan? Tapi dalam pertarungan daya tahan aku tetap tidak diuntungkan. " Pikir Allsbert.

Allsbert memutar otak untuk berusaha menembus celah dari si babi.

Untuk sekarang Allsbert cukup bisa menghindari serangan dan terjangan-terjangan dari gada kayu itu. Tetapi, untuk mendekat dan mendaratkan serangan itu cukup sulit apalagi untuk meraih lehernya.

•••

Sudah hampir 15 menit mereka berhadapan.

Baik babi itu maupun Allsbert sudah menampakan tanda-tanda kelelahan.

Dengan serangan-serangan beruntun yang terus dihindari oleh Allsbert seperti itu membuat babi itu mau tidak mau mulai melambatkan temponya. Namun itu juga selaras dengan Allsbert yang terus-menerus menghindar. Dia juga nampak mulai kelelahan.

Babi itu kemudian mencoba menghantamkan gadanya sekali lagi.

Allsbert kemudian mencoba memanfaatkan celah ketika babi itu menghantamkan gadanya ke bawah.

Allsbert memutar tubuhnya untuk menghindari gada itu dan melesat maju untuk menyerang kaki si babi.

Tetapi, " Ugh " Allsbert melenguh setelah mendapatkan hentakan keras ke perutnya.

Allsbert lengah. Meskipun Babi itu tidak sempat untuk menarik gadanya, namun sebuah tinju dari tangan satunya menghantam perut Allsbert yang membuat Allsbert terlempar ke atas dan menghantam keras ke tanah.

Mulut Allsbert mengeluarkan darah dan dia kesulitan untuk bernafas.

Serangan itu cukup kuat untuk membuat tubuh Allsbert tidak mampu untuk berdiri dan bergerak lagi.

Allsbert melihat ke arah babi yang memukulnya itu dengan terengah-engah. Babi itu tengah mendekat ke arahnya.

Allsbert melihat datangnya babi itu dengan tampang kesakitan sembari memegangi perutnya.

Sungguh Allsbert ingin bergerak untuk saat ini ketika dia melihat babi itu mengangkat gadanya tinggi-tinggi.

Sayangnya, dia tidak bisa.

" Jadi Ini akhir riwayatku?! " Batin Allsbert.