Allsbert : Petualangan Tentara Di Dunia Lain

🇮🇩Lana_Eka
  • --
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 20.3k
    Views
Synopsis

Chapter 1 - Prolog

- September 15 1962: 02.15. Lokasi: Suatu Hutan di wilayah Republik. -

Sebuah dentuman keras disusul dengan dentuman-dentuman berikutnya yang  berasal dari ledakan besar bergema di kejauhan menyebabkan keriyuhan pecah di mana-mana.

Membumbung tinggi di angkasa sebuah asap hitam disusul oleh beberapa asap putih mengepul ke atas langit.

Melihat itu banyak tentara berlarian ke sana - ke sini dengan kepanikan mereka sendiri.

Tidak memerlukan waktu lama hingga beberapa tentara mulai menaiki kendaraan lapis baja dan berlalu pergi menuju ke arah asal dentuman itu.

" Mouse 1. Kepada semua unit laporkan situasi! "

" Mouse 2 Masuk! Kabel  putus! Saya ulangi! Kabel putus! "

" Mouse 3 Masuk! Keju lezat di dapatkan! "

Masing-masing dari satuan unit dengan total 5 unit segera melaporkan bahwa unit mereka masing-masing telah berhasil mencapai target dari yang mereka incar melalui radio telekomunikasi.

" Baiklah. Sekarang giliran kita!  "

Mayor Eldric, pemimpin dari Squadron khusus batalyon 147 Tentata Kekaisaran memberitahukan bahwa inilah saat bagi timnya untuk ikut bergerak juga.

" Ingat! Misi utama baru dimulai sekarang! Mouse 1 kepada semua Unit! Operasi sarang ular dijalankan! Keluar! "

Misi yang sedang mereka emban adalah sebuah misi sabotase di wilayah musuh. Dengan Target gudang senjata dan beberapa objek strategis lainnya. Dengan tujuan membuat perlawanan dari republik sendiri akan kacau sehingga operasi penyerangan total  akan dilakukan selanjutnya.

" Perlawanan selama 2 tahun akhirnya akan menemui titik balik juga. Sejujurnya aku membenci perang. Ini bahkan hampir membuatku gila.

Tapi mau bagaimana lagi. Kami diagresi oleh orang-orang brengsek dari republik badut itu dan sudah kuwajibanku baik sebagai tentara maupun warga negara untuk membela negaraku. " Batin Mayor.

Eldric kemudian melihat setiap bagian dari kompi yang dia pimpin sendiri telah memasang wajah siap.

Melihat wajah dari para veteran perang yang selama ini dia pimpin membuat hatinya sedikit tenang. Tidak ada keraguan diwajah mereka walaupun tahu bahwa sebenarnya ini misi yang mustahil dan penuh dengan resiko. Namun, mengingat sudah beberapa kali mereka melakukan misi yang dianggap mustahil dan keluar dengan kemenangan yang gemilang sehingga menambah satu misi lagi sudah tidak terlalu memberatkan mereka.

Kepercayaan mereka dengan Mayor Eldric sebagai pemimpin mereka bahkan melebihi kepercayaan mereka pada diri mereka sendiri.

Melihat itu Mayor Eldric mau tidak mau juga tersenyum dalam hati.

" Baik, Tuan-tuan. Saatnya kita bergerak! "

Dengan keributan yang terjadi di belakang mereka membuat suasana  di lokasi ini menjadi agak sunyi.

Hanya tinggal beberapa orang saja yang bertugas untuk  berjaga di lokasi yang sekiranya aman dari pesawat pembom yang mereka pikir telah melancarkan bom kepada garis belakang mereka.

Sebenarnya beberapa dari mereka berfikir bagaimana  bisa sebuah pesawat pembom dapat melewati garis pertahanan udara mereka dan mungkin saja itu adalah sebuah bom darat.

Maka dari itu banyak personil langsung diarahkan ke lokasi-lokasi ledakan itu.

Tapi karena beberapa pesawat memang telah terdeteksi menyerang dan berhasil melewati garis depan mereka, jadi mayoritas dari mereka berfikiran bahwa mungkin saja ada pesawat yang lolos.

Sementara itu, dalam kesunyian malam dengan cepat unit dari Mayor Eldric menyingkirkan beberapa penjaga yang ada disitu, kemudian memasuki sebuah bungker yang disinyalir adalah markas komando atau setidaknya pusat komunikasi dari tentara Republik.